Bertekunlah Dalam Doa dan Berjaga-jaga

30 September 2018

Kolose 4:2  
Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.

Belajar dari keadaan dan situasi yang ada akhir-akhir ini, sungguh banyak dan sering terjadi hal-hal yang tidak terduga. Bencana alam, kejahatan, dan sebagainya muncul tak terduga dan terasa beruntun.

Berkaitan dengan kejadian alam, banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan. Jangankan mengendalikan, memperkirakan kedatangannyapun tidak mampu kita.

Yang dapat kita lakukan adalah berjaga-jaga dan waspada. Kita bersyukur karena Allah Bapa kita berkuasa dan tidak ada yang terjadi tanpa seijin-Nya.

Oleh karena itu mari kita tetap melekat erat di dalam kasih-Nya. Tangan Tuhan menjaga dan memelihara kita. 

Kitapun berdoa agar orang-orang yang saat ini sedang dirundung malang dan berduka oleh berbagai kondisi alam yang nampaknya tidak bersahabat... mereka dikuatkan. Kalau ada upaya-upaya atau pertolongan serta bantuan yang dapat kita lakukan, mari kita lakukan dengan maksimal.

Yang penting kita renungkan selalu adalah: apa maksud dan rencana Tuhan melalui semua kejadian yang menyedihkan yang menimpa bangsa kita. 

Melalui doa dan perenungan kita, pastilah ada yang kita tangkap dan rasakan pesan Tuhan buat kita masing-masing. Terutama tentunya adalah agar kita berjaga-jaga dalam iman dan penyerahan hidup kita kepada-Nya.


Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Dihajar Untuk Kebaikan Kita

29 September 2018

Ibrani 12:7 
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

Jika melihat anak tetangga kita kurang beres hidupnya, lalu kita menegur dia dan mengingatkan dia agar sikapnya lebih sopan, maka ini dapat menimbulkan masalah besar. Kita akan dituduh macam-macam. Bahkan bisa dianggap kriminal merusak nama baiknya. 

Mungkin ada hukum-hukum yang dapat mempermasalahkan kita. Paling tidak tetangga kita itu berkata dengan ketus, "Apa urusan bapak dengan saya?, urus diri sendirilah !" Kitapun balik dipermalukan.

Akan tetapi bila hal yang sama diperlakukan terhadap anak kita, malah sebaliknya. Kita telah melakukan apa yang baik. Malah seharusnya kita mendapat pujian. Apalagi kalau anak kita berubah, kita menjadi pahlawan atas anak kita.

Begitulah sesungguhnya hubungan kita dengan Tuhan. Karena kita anak-Nya, maka berilah dan biarlah Tuhan mendidik kita. Mungkin kita merasa kurang nyaman dengan didikan-Nya. Tetapi itu perlu untuk kebaikan kita. 

Bila orang tua mendapat pujian jika dia mendidik dan mendisplin anak-anaknya, terlebih Tuhan... semestinya Tuhan mendapat pujian dan kehormatan jika Dia menegur dan mendisplin kita.

Oleh karena itu, marilah kita tetap bertumbuh semakin kuat di dalam Yesus. Terimalah ajaran dan didikan-Nya. Meski ketika menjalaninya, ada ketidaknyamanan muncul... semua itu untuk memurnikan sikap kita sebagai anak-anak-Nya.

Kita didisiplin... kita ditegur... kita diingatkan... kita dihajar Tuhan... adalah karena kita anak-Nya dan semua untuk kebaikan kita.

Puji Tuhan ! !

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Karena Percaya, Melakukan Yang Baik

28 September 2018

Mazmur 37:3
Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.

Pengalaman menunjukkan bahwa:
• apa yang dilakukan berulang-ulang akan cenderung menjadi kebiasaan,
• apa yang diajarkan atau apa yang dipelajari berulang-ulang meskipun sulit akan menjadi mudah,
• apa yang sering didengar berulang-ulang akan besar pengaruhnya dalam hidup seseorang meski awalnya seolah tidak ada pengaruhnya.

Hal itu mengingatkan kita untuk selalu mengulang-ulang mempelajari dan melakukan apa yang baik agar kitapun menjadi semakin lebih baik. 

Kita diselamatkan oleh anugerah Allah dengan sempurna di dalam Yesus Kristus. Setelah diselamatkan, maka Tuhan ingin kita melakukan apa yang baik dan berkenan kepada-Nya sebagai buah pertobatan kita. Bapa kita di Surga berkehendak agar kita tetap setia berbuat apa yang baik, sama seperti Dia yang tetap setia memberi apa yang terbaik bagi kita. 

Mazmur 145:17-19
TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.

Terima kasih Tuhan...
Aku sungguh percaya kepada-Mu.
Engkau sungguh Bapa Yang Maha Baik.
Walau aku banyak gagalnya dan sering sulit berbuat apa yang disebut sebagai kebaikan, namun saat ini aku berdoa agar Engkau menguatkan aku untuk kembali melangkah menuruti sifat-sifat-Mu yang senantiasa baik bagiku.
Biarlah semua kebiasaan baik menjadi kesukaanku dan terjadi dalam hidupku.
Amin...

Walau terasa sulit... marilah kita membiasakan diri melakukan apa yang menjadi sifat-sifat Allah Bapa kita di Surga.

Bersama Yesus kita bisa.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus berkati. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jalan Yang Lurus Menurut Tuhan

27 September 2018

Amsal 21:2  
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.

Ketika menelusuri sebuah jalan, kita sering merasa jalan yang kita lalui lurus-lurus saja. Padahal kalau dilihat dari ketinggian tertentu, apalagi ditambah dengan melihat peta, sebetulnya jalan yang kita tempuh tidak lurus seperti dugaan kita, tetapi berliku-liku dan berbelok-belok.

Sesungguhnya begitulah juga perjalanan hidup kita, penuh dengan lika-liku. Dalam hal ini, kesalahan yang sering kita lakukan adalah ketika kita merasa jalan kita lurus. Lantas kita hanya berpatokan kepada pikiran kita saja dalam memutuskan sesuatu. Apa yang kita pandang baik, itu yang dominan dalam semua keputusan kita.

Kita diingatkan agar kita tidak bergantung kepada pandangan kita saja. Berilah ruang kepada Allah dalam setiap keputusan hidup kita. Hanya Tuhan yang memahami jalan kita sepenuhnya, dan Dia yang tahu hati kita seperti apa.

Hidup kita bukanlah suatu uji coba dan bukan sebuah eksperimen. Tetapi hidup kita adalah anugerah dan suatu kesempatan dimana kita ada dalam rencana yang indah dari Allah. Kita diciptakan untuk menyatakan dan mewujudkan kemuliaan Allah.

Oleh sebab itu, mari kita menjalani hidup kita bukan dengan dugaan dan persangkaan serta pikiran kita saja. Namun kita menyerahkan totalitas hidup kita kepada-Nya dengan berserah penuh. Niscaya kita akan berbahagia dan damai bila Tuhan yang terus memimpin dan mengendalikan hidup kita.

PUJI TUHAN ! ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memimpin kita senantiasa.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Semangat Bekerja

26 September 2018

Amsal 10:4
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.

Orang sering berharap memperoleh keberuntungan dalam berbagai hal. Keberuntungan sering diartikan mendapat sesuatu yang baik dengan cara mudah... memperolehnya tanpa usaha besar. Cepat prosesnya. Tentu saja sifat alami sebagian manusia adalah seperti itu. 

Akan tetapi penulis Amsal dalam ayat di atas mengajarkan prinsip yang berbeda. Kita diajarkan untuk bekerja keras dan gigih. Tidak boleh diam dan jangan berpangku tangan.

Jika mau berhasil haruslah berusaha. Jika malas atau lamban, maka akibatnya miskin. Hidup akan kekurangan. Bila rajin, kecukupan terpenuhi, bahkan dikatakan menjadikan kaya.

Memang betul bahwa di dalam keterbatasan kita, selalu akan ada campur tangan Tuhan yang ajaib di luar apa yang kita pahami. Selalu ada kuasa Tuhan mengendalikan kita, termasuk rejeki dan perolehan kita... Tuhan atur semua dengan baik. 

Akan tetapi Tuhan juga ingin kita terdidik untuk berjuang dan bekerja keras. Dia ingin watak kita bertumbuh normal dan baik. Kita tidak hanya punya mimpi, tapi punya gerakan nyata mewujudkan mimpi kita. 

Orang yang berhasil adalah orang-orang yang bergerak cepat dan mau serta mampu mempergunakan peluang yang ada untuk maju. 

Orang sukses adalah orang yang tidak buang-buang waktu untuk memanjakan diri serta tidak berhayal melulu. Mereka bergerak cepat dan tangkas dalam dunia nyata.

Secara rohani juga sama saja. 

Orang yang dipakai Tuhan luar biasa menjadi hamba-Nya adalah orang-orang yang bersemangat dan tekun. Tuhan memakai orang-orang yang tetap berjalan maju walau banyak hambatan menghadang. 

Allah bekerja dan berbuat banyak hal melalui hamba-Nya yang tekun berdoa, rajin mengisi pikirannya dengan kebenaran firman Tuhan serta selalu mau belajar untuk menambah apa yang masih dirasakan kurang dalam dirinya. 

Ide-ide pelayanan yang baik akan selalu ada dan muncul dalam diri orang yang rajin dan sungguh-sungguh melayani tanpa pamrih dan tidak mengejar kehormatan diri.

Oleh sebab itu mari kita terus dengan semangat bekerja dan berkarya dalam dunia kerja dan profesi kita, serta tetaplah setia dan tekun memenuhi panggilan kita sebagai hamba dan pelayan Tuhan.

S E M A N G A T   ! ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kaya Dalam Segala Hal

25 September 2018

I Korintus 1:5-6
Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.“

Mata uang kita terdiri dari berbagai harga mulai dari paling kecil hingga paling besar. Mata uang tersebut akan bernilai atau syah bila utuh, artinya bila lengkap dari dua sisi. Misalkan uang pecahan Rp. 10.000 akan laku bila lengkap satu sisi bergambar FRANS KAISIEPO dan satu sisinya lagi bergambar TARI PAKARENA beserta tanda-tanda lainnya. 

Andaikan kita memiliki uang yang hanya bergambar satu sisi saja sementara satu sisinya kosong karena salah cetak, maka uang tersebut tidak bernilai. Kita tidak dapat mengatakan, “Sudahlah, dihargai setengahnya saja menjadi Rp. 5.000 saja” Tetap saja uang tersebut tidak laku dan sama seperti kertas biasa, tidak dapat dipergunakan untuk membeli sesuatu.

Manusia memiliki berbagai tingkatan sosial yang berbeda mulai dari yang rendah sampai tinggi. Tapi secara iman Kristiani, kita meyakini bahwa bagaimanapun tingkatan sosial kita, hidup kita akan bernilai bila lengkap dan utuh. Kelengkapan itu adalah bila kita berada di dalam Kristus. 

Sama seperti mata uang, meskipun tingkatan sosial kita begitu amat tinggi, namun bila hati kita kosong, tidak ada Kristus di sana, maka hidup kita akan hampa dan tak berarti. Kristus begitu bermakna dalam hidup kita, sehingga di luar Kristus kita tidak berarti apa-apa. 

Rasul Paulus begitu kuat dan tegas mengatakan keyakinannya bagaimana dia merasakan arti Kristus dalam hidupnya. Dia berkata, Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (Filipi 3:8)

Sungguh karena Kristuslah kita berarti, bukan karena siapa kita dan apa yang mampu kita lakukan… bukan karena kedudukan ataupun posisi penting kita dalam hidup ini, karena hal itu tidak bernilai kekal... sementara saja.

Dalam Kristus ada kehidupan dan ada makna hidup. Di dalam Dia kita berarti. Adalah baik dan bolehlah kita peroleh apa saja yang kita mau selama kita hidup, namun bila hidup kita di luar Kristus… sesungguhnya kita terhilang ! ! !



Selamat belajar,
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Yang Kuat Wajib Menanggung Yang Lemah

24 September 2018

Roma 15:1-3
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri”

Seorang dokter ahli bedah, seahli apapun dia, seberapa banyakpun pengalamannya telah berhasil menolong pasien yang harus dioperasi, tetapi pada gilirannya jika dia harus dioperasi, dia pasti membutuhkan seorang ahli bedah lain untuk membedahnya. Kecuali kalau dia tidak mau hidup lagi, tentu dia dapat memotong-motong dan membedah sendiri tubuhnya... aneh kan?

Bahkan seorang dokter senior ahli bedah, namun kini telah almarhum, pernah bercerita betapa dia takut ketika masuk ruang operasi untuk dibedah. Ruang bedah terasa mencekam juga baginya. Padahal dia adalah ahli bedah dan yang membedahnya adalah kawannya sendiri. 

Secara rohanipun demikian, bahwa kita perlu saling tolong-menolong, saling memperhatikan dan saling melayani. Kali ini kita dilayani, namun pada saatnya kita pulalah yang harus siap melayani. 

Hari ini kita memberi secangkir air sejuk, pada saatnya mungkin kita diberi Tuhan kapasitas memberi segelas air jeruk segar ke orang lain. 

Hari ini mungkin kita ikut bersedih mengantar jenazah orang yang dikasihi ke makam, pada gilirannya kita pulalah diantar oleh orang-orang yang mengasihi kita beramai-ramai ke liang kubur masing-masing.... selesai sudah.

Dalam hidup ini, apapun ada masa dan saatnya. Kita tidak bisa hidup sendiri dan memang kita tidak diciptakan Tuhan untuk hidup menyendiri. 

Tidak ada orang yang betul-betul kuat sehingga tidak lagi membutuhkan orang lain. Semua kita saling membutuhkan satu sama lain. Mungkin sekarang kita yang harus menolong dan menguatkan orang lain, tetapi besok atau lusa atau di waktu yang akan datang... kitalah yang membutuhkan pertolongan untuk dikuatkan. 

Ketika seseorang dalam posisi kuat, haruslah dia mau dan rela menolong orang yang tidak kuat. Orang yang berada dalam posisi berlebih haruslah mau memperhatikan orang yang kekukurangan. 

Masalahnya adalah kita sering tidak merasa peduli sehingga keberadaan kita yang sebenarnya memiliki kekuatan dan berlebih itu tidak terasa bagi orang. Kita sering merasa bahwa kitapun masih kurang dan akhirnya kita hanya hidup untuk diri sendiri. 

Tidak harus dan tidak selalu pemberian itu secara materi. Mungkin secara materi kitapun kurang, tetapi kita mungkin kaya secara rohani. Bagikanlah kekayaan rohani kita untuk membangkitkan semangat orang lain. 

Kita diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk menguatkan orang-orang agar mereka tetap teguh dan kokoh dalam Tuhan. Itulah tugas kita, dan semestinyalah kita terpanggil untuk itu. Bila ini terjadi, maka kita sebagai bagian anggota tubuh Kristus akan terus saling membangun dan semakin dikuatkan.

Mari kita belajar melakukannya dan tingkatkan!

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong dalam upaya kita untuk saling membangun. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sukacita Yang Sempurna

23 September 2018

Mazmur 4:6-8
Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!
Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.

Semua kita ingin dalam keadaan baik. Kita ingin situasi kita baik. Kita ingin orang melakukan kebaikan kepada kita. 

Namun sering kita mengalami hal-hal di luar perkiraan kita. Situasi sering sulit. Keadaan seolah tak bersahabat. Kita tertekan oleh beban yang kita rasa terlalu berat. Bahkan mungkin melampaui kemampuan kita untuk menahan.

Dalam situasi sulit, kita diingatkan kembali untuk berserah penuh kepada Tuhan. Sebab hanya Tuhan yang dapat memberi kebaikan sempurna kepada kita. 

Terkadang kesulitan dan masalah dari segala penjuru begitu banyak menghimpit kita. Bagaikan bakteri dan jamur berkembamg biak menyerang. Namun Cahaya wajah Tuhan akan mampu melawan jamur dan bakteri itu.

Biarlah hari inipun kita tetap semangat. Kita tidak kehilangan sukacita oleh karena kebaikan Tuhan terasa dalam hati.

Peganglah dan berharaplah senantiasa akan janji-janji penyertaan Tuhan. Dengan memegang janji-Nya, kita akan merasa ketenangan dan kedamaian yang luar biasa melebihi apa yang dapat kita pikirkan. Kita akan selalu nyaman dan aman berjalan di bawah pimpinan dan penyertaan Allah yang sempurna.

 Para sahabat yang kekasih... bagaimanapun situasi kita saat ini, tetaplah percaya dan andalkan Tuhan !

Yeremia 17:7-8
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

B E R B U A H

22 September 2018

B-ertumbuhlah
E-ngkau
R-ealisasikan
B-enar-benar
U-untuk
A-llah-lah
H-idupmu

Buah adalah hasil dari pertumbuhan dari tunas, batang kecil, semakin kuat. Buah juga muncul dari kecil yang semakin membesar dengan terus menyerap makanan dari batang di mana buah itu tergantung atau mungkin menempel. Pertumbuhan batang yang berkualitas akan menghasilkan banyak buah yang berkualitas… dan buah-buah itu dapat dinikmati oleh orang yang memakannya.

Begitulah seharusnya pertumbuhan iman kita di dalam Tuhan Yesus. Dalam Alkitab PB tertulis sebanyak 21 kali kata BERBUAH dan hampir semuanya berhubungan dengan pertumbuhan iman. Pertumbuhan iman harus dibuktikan dengan buah.

Yohanes 15:4-5
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Saat kita bertobat di situlah tunas pertumbuhan iman mulai ada di dalam kita. Tunas itu harus dipupuki dan disirami dengan firman Tuhan. Dengan terus melekat pada Tuhan Yesus maka pertumbuhan iman kita akan semakin kuat jika kita menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dan hasilnya adalah buah-buah yang dapat dinikmati orang-orang disekitar kita.

Untuk bisa bertumbuh dengan benar dan sehat maka menyadari bahwa hanya untuk Allah sajalah tujuan hidup kita merupakan syarat mutlak. Kalau kita focus pada tujuan hidup kita memuliakan Allah maka kita akan melekat pada tujuan itu (melekat pada Tuhan Yesus), dengan begitu kita akan BERBUAH B-ertumbuhlah E-ngkau R-ealisasikan B-enar-benar U-ntuk A-llah H-idupmu.

Sudahkah Anda BERBUAH?...
Maukah Anda BERBUAH?

Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus kita DIHARUSKAN BERBUAH karena dengan BERBUAH kita memuliakan Allah (tujuan hidup manusia ciptaan Tuhan). BERBUAH juga adalah bukti kita adalah murid-murid Kristus.

Yohanes 15:8
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”

Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Lukas Ginting

Tuhan Tahu Ketaatan Dalam Kelemahan Kita

22 September 2018

Wahyu 3:8 
“Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”

Dalam suatu pertandingan tarik tambang, team yang terdiri dari orang yang tubuhnya kecil-kecil dan mungil mampu mengalahkan team berperawakan besar dan gagah. Padahal jumlah mereka sama banyaknya. 

Di awal pertandingan, para penonton sudah menganggap bahwa team yang orangnya kecil-kecil itu pasti kalah. Ketika mereka tampil, mereka tidak disambut dan tidak dilirik, bahkan muncul suara sumbang melecehkan mereka. Tetapi untuk team yang anggotanya seperti raksasa itu disambut meriah. Jadi hasil akhir partandingan sungguh di luar dugaan. 

Apa yang membuat team orang-orang kecil itu menang?. Rahasianya adalah kekompakan dan kegigihan. Begitu mereka memegang tali, irama tarikan mereka padukan. Tenaga mereka menyatu dan menjadi kuat. Sementara team raksasa itu tidak kompak. Tarikan mereka tidak menyatu. Mereka menarik tali dengan selera masing-masing. Nampaknya saja mereka kuat, tetapi lemah sehingga kalah telak. Betapa malunya mereka dengan kegagahan fisik namun kalah. Berbeda dengan team yang menang, mereka mendapat pujian dan sambutan yang luar biasa.

Kita sering ragu melihat situasi sekeliling yang serba sulit. Karena itu tanpa disadari ketakutan dan kecemasanpun datang. Tetapi kita diingatkan akan campur tangan Tuhan. Tuhan tidak melihat sejauh mana kita mampu. Dia mampu mengendalikan segala situasi. Situasi burukpun dapat Tuhan ubahkan menjadi kebaikan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. 

Yang teramat penting adalah ketundukan kita kepada Dia... bagaimana kita setia menuruti firman-Nya setiap hari. Itulah kekuatan menghadapi hidup.

Sebagai orang yang percaya kepada Kristus, meskipun seolah kita memiliki kemampuan kecil, marilah kita bersatu menjadi team yang baik dan kompak. Kita seirama dan bersatu di dalam Yesus. Padukanlah semua talenta dan karunia kita menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Dia akan menolong sehingga hal-hal luar biasa diluar dugaan dapat terjadi. 

Selamat berlibur.
Selamat berakifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus berkati. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jaminan Pendampingan Tuhan

21 September 2018

Ibrani 13:5
Karena Allah telah berfirman:”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” 

Semua orang senang dengan jaminan, jaminan apapun itu. 

Oleh karena itu banyak instansi atau pihak-pihak tertentu yang menawarkan jaminan. Ada jaminan kesehatan, artinya bila seseorang sakit, maka biaya perobatannya ditanggung sesuai dengan perjanjian yang dibuat. 

Ada jaminan kendaraan, artinya bila kendaraan rusak ataupun hilang, maka pihak penjamin dapat menanggung penggantian kehilangan maupun biaya perbaikan atas kerusakan. 

Ada jaminan rumah, bila rumah mengalami kebakaran, maka pihak penjamin dapat menanggung risikonya. 

Ada jaminan atas jiwa, dalam hal ini bila seseorang meninggal dunia, maka pihak ahli waris akan menerima sejumlah uang sesuai kesepakatan dalam perjanjian. 

Ada olahragawaan yang menjaminkan tubuhnya, misalnya pemain sepak bola. Bila dia cidera dalam pertandingan, maka pihak penjamin akan segera mengurus biaya perobatan tubuh olahragawan. 

Tentu saja untuk dapat menerima jaminan tersebut, kita harus memberikan sesuatu berupa uang ataupun bentuk kewajiban lainnya, dan ini adalah wajar . 

Masalah yang paling penting untuk dipikirkan adalah bagaimana dengan jaminan ketenteraman hati kita dalam mengisi kehidupan keseharian kita? 

Bagaimana dengan jaminan jiwa kita ketika kelak sampai di batas usia hidup? 
Siapa yang akan menjamin kita?
Siapa yang dapat diandalkan ketika itu?

Jawabannya adalah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang dapat dipercaya sepenuhnya untuk memimpin hidup kita sepanjang kita ada di dunia ini. Tuhan Yesus yang tetap setia menjadi teman dan sahabat saat kita meninggalkan dunia ini mamasuki era dunia baru dalam kekekalan. 

Allah senantiasa siap dan tangan-Nya terbuka setiap saat menerima kita yang sungguh bertobat dan datang kehadirat-Nya. Karena itu datanglah kepada Tuhan dan serahkan hidup kita kepada-Nya. Tuhan tidak pernah menolak dan mempermalukan kita. Dia begitu mendalam mengasihi kita. 

Oleh karena itu teruslah bertumbuh semakin mengenal Dia dan belajarlah untuk mengerti dan memahami kehedak-Nya serta melakukannya. Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita. Itu janji-Nya.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Kristus mengawal, menjamin dan memberkati hidup kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Respon Atas Dalamnya Kasih Yesus

20 September 20, 2018

Yohanes 11:33-36 
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
"Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" 
Maka menangislah Yesus.
Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"

Kesedihan atau rasa terharu sering diungkapkan melalui tangisan. Bahkan tak jarang rasa syukur dan bahagiapun juga diekspresikan melalui tangisan. Tangisan adalah luapan emosi yang tak tertahankan lagi.

Tuhan Yesus yang adalah Allah dan juga sebagai manusia memiliki perasaan yang amat halus. Yesus memiliki hati yang peka. Yesus menangis karena terharu dalam peristiwa kematian Lazarus. 

Yesus berkuasa atas maut dan itu nyata ketika akhirnya Lazarus dibangkitkan-Nya. Namun di balik kuasa-Nya atas maut, tersimpan hati yang AGUNG. Dia sungguh mengasihi. Dia berempati. Lihatlah apa kata orang banyak ketika melihat Yesus menangis... kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" (Yohanes 11:36) 

Melihat Yesus menangis seperti ini, betapa hati kita dibesarkan dan dihiburkan bahwa Yesus sungguh mengasihi orang-orang tebusan-Nya. Yesus mencintai kita yang telah diselamatkan. Yesus tidak hanya menunjukkan bahwa Dia luar biasa dari sisi kuasa, tapi juga Dia luar biasa dalam hal kasih dan empati serta keberpihakan-Nya kepada kita. 
Puji Tuhan !

Karena itu marilah kita merespons kasih-Nya. Salah satu bentuk kasih kita kepada Yesus adalah taat kepada-Nya. Ikuti Dia dengan setia. Lakukan perintah-Nya tanpa syarat.
Haleluya ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Dengan kelimpahan kuasa-Nya, biarlah kita tetap berada dalam jalan-Nya. Berkat-Nya melimpah dalam hidup kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sukacita Zakheus

19 September 2018

Lukas 19:8
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

Karena didorong rasa penasaran, Zakheus ingin melihat Yesus. Karena keterbatasan fisiknya, dia harus panjat pohon agar bisa memandang Yesus. 

Niatnya yang semula hanya ingin melihat Yesus, tetapi kemudian kejadian luar biasa terjadi, Yesus bekunjung dan menumpang di rumahnya.

Zakheus sungguh-sungguh bersukacita. Dengan hati yang terbuka, dia menerima kunjungan Yesus. 

Dalam sukacitanya, Zakheus berkata bahwa setengah dari miliknya akan diberikan kepada orang miskin, dan bila ada orang yang diperasnya selama ini, akan dikembalikan empat kali lipat.

Tentulah sukacita Zakheus bertambah setelah Yesus berkata, "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19:9-11), makin lengkaplah sukacita Zakheus.

Ada dua hal luar biasa terjadi pada diri Zakheus. Yang pertama adalah dia terbuka dalam kemurahan hatinya memberi miliknya. Yang kedua adalah mengembalikan empat kali lipat apa yang telah dia peras dari orang lain. 

Itulah perubahan besar dalam diri Zakheus dalam perjumpaannya dengan Kristus.

Bagi kita, apa perubahan yang telah terjadi sebagai dampak perjumpaan kita dengan Yesus?

Setelah hati kita dijamah Kristus... kita diselamatkan oleh-Nya, perkara apa yang akan kita lakukan  ke depan?

Meskipun dalam hal-hal kecil dan sederhana, biarlah terus terjadi perubahan-perubahan dalam diri kita yang sungguh menyenangkan hati Kristus Juruselamat kita. Sukacita kitapun akan terus ditambah-tambahkan-Nya

Puji Tuhan ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa beserta kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Janganlah Gelisah dan Gentar Hatimu

18 September 2018

Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejah-tera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Sebuah pengalaman... karena cuaca buruk, pesawat yang terbang tinggi ditutupi awan. Di luar apapun tak terlihat kecuali awan berwarna putih kehitaman. 

Pesawat mulai goyang. Tekanan udara tidak merata sehingga pesawat terkadang seperti agak terjatuh turun naik. Para penumpang gelisah dan cemas. Dalam suasana seperti itu, seorang ibu berteriak keras meminta agar pesawat segera mendarat saja. 

Kapten Pilot mengingatkan agar para penumpang tetap memakai sabuk pengaman dan tenang. Para penumpang tidak perlu khawatir karena pesawat itu mutakhir dilengkapi peralatan canggih. 

Di tengah-tengah cuaca burukpun, pesawat tetap dapat dikendalikan. Posisinya terpantau senanatiasa. Pilot terus-menerus berkomunikasi dengan bandara terdekat untuk melaporkan keberadaannya. 

Ternyata betul... pesawat aman dan akhirnya mendarat dengan mulus. Ketika pesawat berhenti, para penumpang bukan main senangnya dan sampai ada beberapa yang tepuk tangan meriah.

Perjalanan hidup kita sering seumpama para penumpang pesawat di tengah-tengah cuaca buruk. Kita gelisah, takut dan cemas. Hati kita sering gentar melihat keadaan kurang mendukung di sekitar kita. 

Dalam suasana seperti itu, firman Tuhan mengingatkan agar kita tetap tenang dan percaya. Kekuatan Tuhan jauh lebih besar daripada apa yang dapat kita pikirkan. Tuhan menyuruh kita membuka hati kepada-Nya untuk beriman bahwa Dia senantiasa menyertai kita. 

Allah dapat diandalkan senantiasa. Tuhan tempat kita bernaung sehingga kita akan aman dan nyaman. 

Harus kita akui bahwa sering ada ganjalan dan halangan dalam hati yang membuat kita gelisah. Hambatan itu perlu dihilangkan dengan doa dan keyakinan, bukan dengan kekuatan kita. 

Tuhan Yesus berkata bahwa Dia memberikan damai sejahtera yang tidak sama dengan yang diberikan dunia ini. Dunia ini sering memberikan damai yang semu dan terbatas. Tuhan memberikan damai sejati dan tak terbatas serta abadi. Jadi memang tidak sama. Karena itu Tuhan adalah andalan kita. 
Percayalah ! ! !

Mari kita meyakini bahwa Tuhan itu dekat... sedekat doa kita !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Penyertaan Tuhan dan damai-Nya memimpin setiap langkah hidup kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sistem Nilai Anda Berdasarkan Apa?

17 September 2018

2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk men-didik orang dalam kebenaran.

Satu hal yang amat penting kita pahami dengan tepat adalah pandangan akan sistem nilai... bagaimana kita menilai diri kita dan bagaimana kita menilai orang lain. 

Kita sering bercermin dan menilai diri kita menurut standard kita sendiri atau apa kata orang. Dalam beberapa hal mungkin boleh-boleh saja, tetapi betapa sering kita salah menilai. 

Saat kita menilai diri kita lebih tinggi, dapat berakibat muncul kesombongan. Bila kita merasa diri kita lebih rendah, sering muncul rendah diri dan merasa tak berarti. 

Cermin yang semestinya kita pakai menilai diri kita adalah Firman Tuhan... apa kata Allah tentang kita. Kalau kita memakai Firman Allah, kita akan mengenal diri kita secara tepat. Kita akan mengetahui siapa kita. Kita juga tidak salah memandang orang lain. 

Dengan demikian kita akan lebih dapat menghargai siapapun. Bahkan kita dapat mempererat hubungan dan membuat jembatan persahabatan tanpa mempertimbangkan situasi dan kedudukan orang. Kita dapat menerima diri kita sepenuhnya. 

Jika kita menerima diri kita sepenuhnyalah, kita akan dimampukan dapat menerima orang lain apa adanya.

Yang sangat indah adalah apabila kita mengenal siapa kita di hadapan Tuhan sesuai firman-Nya. Firman-Nya akan menghibur dan menguatkan kita. Firman-Nya akan menuntun kita kepada pertobatan dan perubahan. Dengan Firman-Nya kita dimotivasi untuk melakukan setiap hal dengan cara terbaik. Firman Tuhan menolong kita memahami bahwa meskipun tadinya kita debu, tetapi kita telah ditebus, kita menjadi berharga di hadapan-Nya.

Oleh karena itu marilah kita terus rindu dan haus akan firman Tuhan yang bermanfaat untuk:

• mengajar kita... menuntun kita melakukan apa yang patut,
menyatakan kesalahan yang kita telah perbuat... terjadi pertobatan yang terus menerus,
• memperbaiki kelakuan... karakter Kristus semakin nyata dalam diri kita,
mendidik kita dalam kebenaran... kita dimampukan memiliki kebiasaan baik dan benar.

Bila firman Tuhan yang diilhamkan Allah menjadi pedoman kita, maka dari situlah awalnya kita memiliki sistem nilai yang benar. Di luar firman Tuhan, sistem nilai kita tidak akan pernah pas.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Doa dan Semangat Bersaksi

16 September 2018

Kisah Para Rasul 26:28-29 
Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"
Kata Paulus: "Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini."

Oleh kehendak Tuhan, dalam tantangan berat, Rasul Paulus harus menghadap raja Agripa. Dalam kesempatan tersebut Paulus menyaksikan pengalamannya.

Kesaksian Rasul Paulus begitu berkesan di hati raja Agripa, sehingga dia berkata, “Hampir-hampir saja kau yakinkan aku menjadi orang Kristen!" 

Semangat Paulus dalam tekanan yang dia rasakan menjadi energi bagi kita dalam hidup sebagai saksi Yesus. Biarlah kita juga dipakai Tuhan menyaksikan kehidupan kita; bagaimana kita diselamatkan Kristus.

Paulus mengatakan bahwa dia berdoa agar semua orang yang hadir pada saat dia berbicara di hadapan raja Agripa menjadi sama seperti dia, yaitu percaya kepada Yesus dan memiliki hati serta semangat sebagai saksi Kristus.

Memang kita tidak tahu bagaimana akhir kehidupan orang-orang yang mendengar kesaksian Paulus itu, karena tidak dituliskan. Tetapi poin penting untuk kita pahami dan teladani adalah doa dan semangat Rasul Paulus untuk Injil.

Biarlah melalui setiap keadaan hidup kita, susah atau senang, dalam situasi apapun, kita memiliki semangat yang sama dengan Rasul Paulus. 

Hanya saja mungkin situasi kita berbeda dengan situasi Paulus saat itu. Kita memang harus bijak dan adaptif menyikapi masa kini. Akan tetapi prinsip dan semangat kita sama seperti Paulus.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan memampukan kita untuk menjadi saksi-Nya di manapun kita berada.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Minum Air dan TIdak Haus Untuk Selamanya

15 September 2018

Yohanes 4:13-14
Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Komponen terbesar tubuh kita adalah air atau cairan. Itulah sebabnya kita butuh banyak air. Perhatikan ketika jenajah seseorang yang dikremasi, abunya tinggal sedikit saja. Dapat disimpan dalam wadah yang kecil.

Bila tidak terpenuhi kebutuhan minimal akan air dalam tubuh kita, kita tidak sehat. Dapat muncul beberapa penyakit. 

Di beberapa toilet sering ditempelkan peringatan tentang pentingnya menjaga kestabilan air dalam tubuh kita. Dalam peringatan tersebuat dibuat indikatornya dalam bentuk warna. Kita bisa bandingkan warna itu dengan warna air seni kita. Dan jika warnanya kuning atau sangat kuning, kita harus segera banyak minum air sehat.

Selain air bersih untuk kebutuhan fisik kita, kita sungguh amat butuh air rohani untuk kebutuhan jiwa dan rohani. Jika kekurangan air rohani, dapat muncul beberapa penyakit. Akan timbul peyakit 4L (letih, lesu, lelah, lemah) rohani yang mungkin itu berupa:

• rasa khawatir berlebihan
• emosi tidak stabil
• tertekan dan depresi
• tidak bergairah
• cepat marah
• hilang sukacita
• karakter memburuk
• tak berpengharapan
• pembenaran diri
• merasa sendiri dan terasing
• sulit bersyukur
• selalu kedagingan dominan
• egois
• ... ... ... (yang lebih spesifik sesuai orangnya).

Perhatikan dan cermatilah indikator air rohani kita. 
Kurangkah ?

Bagaimana memperoleh air rohani itu?

AIR ROHANI ada pada Yesus. Jadi datanglah kepada Yesus. DIAlah SUMBER dan MATA AIR

Hebatnya lagi adalah bila kita datang kepada Yesus, maka kita juga dapat menjadi mata air yang memancar ke sekeliling kita sehingga orang-orang sekitar kita yang haus akan terpuaskan oleh air yang ada pada kita. Dan Yesus bilang, "... ... ... akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Kalau kita yakini dan sadari... Ini sungguh luar biasa ! !

Ada dua pertanyaan penting, yaitu:
1. Sudahkah kita datang dan terus berada di dalam MATA AIR itu?
2. Sudahkah kita menjadi mata air ke sekeliling kita?

Mari kita jawab 2 pertanyaan tersebut, dan walau sering banyak kita jatuh bangunnya, namun pagi ini biarlah jawabannya: YA, dan kita aminkan.

Itulah yang kita usahakan dan menjadi perjuangan kita hari ini dan hari-hari selanjutnya. 
Bersama Yesus kita bisa.

Selamat berlibur
Selamat beraktifitas
Selamat melayani.

SANG MATA AIR KEKAL senantiasa memuaskan kita dari rasa dahaga. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sesuai Kehendakmu atau Sesuai Kehendak-MU?

14 September 2018

Markus 10:2-5
Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"
Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." 
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.

Orang Farisi sering menjebak dan mencobai Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan sulit. Apapun jawabannya, semua akan memberatkan Yesus. Mereka ingin memiliki alasan kuat menyalahkan Yesus. Tapi tentu saja mereka tidak mampu berargumen dengan Yesus.

Kali ini orang Farisi bertanya soal perceraian... apakah boleh seorang suami menceraikan istrinya ? Lantas Yesus balik bertanya: apa kata Musa?... apa kata Hukum Taurat?...

Tuhan Yesus berkata bahwa Musa mengijinkan perceraian karena mereka berkeras... memaksa. Allah sesungguhnya tidak ingin para suami menceraikan istrinya, tentu juga berlaku sebaliknya, para istri berlaku hal yang sama tidak boleh meminta cerai.

Tuhan Yesus berkata, "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu”. Musa seolah berkata "Apa boleh buat... ya sudahlah..."

Mungkin kita juga sering ngotot minta kepada Allah. Kita memaksakan diri dengan sesuatu, pada hal permintaan kita sebetulnya tidak pas buat kita. Memang ada juga orang berpendapat bahwa itulah tanda iman... meminta.

Betulkah demikian? 

Tentu tidak ada jawaban eksak untuk ini.
Hal tersebut juga sering bergantung kepada watak dasar seseorang.

Janganlah kiranya ketika permintaan kita rasanya dikabulkan Tuhan, namun di balik itu Allah sedang berkata, "Ya apa boleh... sudahlah... berikan sajalah !"

Marilah kita sebagai anak-anak Tuhan menyerahkan kedaulatan dan otoritas Allah atas hidup kita. Biarlah Tuhan bertindak dan berkuasa sepenuhnya atas diri kita. Kita merendahkan hati di kaki Tuhan.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Sekamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Hal Apa yang Diingat Tentang Anda?

13 September 2018

Mazmur 112:6b-7 
Orang benar itu akan diingat selama-lamanya.
Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.

Terkadang kita lupa dengan seseorang teman lama. Bahkan namanyapun kita tidak ingat lagi. Atau kita tidak lagi diingat oleh orang-orang, padahal dulu kita berteman baik. Bukan karena dibuat-buat, tetapi karena keterbatasan daya ingat.

Bagi seorang guru, karena banyaknya muridnya, terkadang dia lupa dengan mantan anak didiknya, apalagi kalau sang guru sudah pensiun.

Terkadang guru hanya ingat dengan murid-murid yang ada keistimewaannya, baik yang positif misalnya: rajin, prestasinya baik, dan sebagainya. Juga mungkin yang negatif misalnya: murid yang suka ribut di kelas, sering terlambat, malas, dan sebagainya.

Marilah kita berpikir dan merenung sejenak tentang diri kita. Hal apa yang kita pilih untuk diingat orang tentang diri kita? Dari sisi positif atau negatif?

Terlebih di hadapan Tuhan... hal apa kira-kira yang akan tertoreh dan terkesan di hati Tuhan tentang kita? Tentulah kita ingin hal yang baik. Marilah lakukan itu. Masih ada waktu bagi kita untuk bertobat, untuk berbenah dan perbaiki diri.

Orang yang sudah percaya dan menerima Kristus sudah dibenarkan. Orang yang sudah dibenarkan, maka kebaikan dan kebajikan hidupnya akan diingat Allah. Dia tidak perlu takut akan apapun juga. Dia akan tenang dan merasa kedamaian yang berbeda dengan apa yang ditawarkan dunia ini. Ini luar biasa ! 

Para sahabat, dengan status kita yang sudah dibenarkan oleh Kristus, marilah kita menjalani hidup sesuai status kita; hidup benar

Mari kita merancang dan merencanakan yang benar, berpikir benar, berbicara benar, bersikap benar. Biarlah hal ini menjadi kenangan yang manis tentang kita di hati orang.

Ketika kita nanti menghadap Tuhan dalam kekekalan, catatan dan dokumen kita melakukan kebenaran itulah kiranya yang akan kita dengar yang dibacakan (mungkin oleh malaikat) di hadapan Tuhan dan disaksikan oleh sekumpulan orang yang telah diselamatkan... 

OHH... HALELUYA ! ! !
PUJI TUHAN ! ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

 Tuhan Yesus Kristus menguatkan dan memberi pertolongan bagi kita untuk tetap hidup melakukan kebenaran. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Terbeban Akan Keselamatan Orang Lain

12 September 2018

Roma 9:3 
Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.

Rasul Paulus sangat merasa terbeban akan bangsa lsrael yang adalah bangsa pilihan Allah. Bangsa ini menolak Kristus. Rasul Paulus merindukan bangsa ini diselamatkan. Demi bangsa ini, Paulus mengatakan seolah mau terkutuk dan terpisah dari Kristus.

Tentu saja Kristus tidak akan mengutuk Paulus. Kristus tidak akan membuang Paulus. Rasul Paulus tidak akan berpisah dengan Kristus. Akan tetapi inilah ungkapan hati Paulus akan kasih dan keterbebanannya terhadap bangsa lsrael.

Teringat dulu ketika sakit di masa kecil. Ibu berucap seandainya boleh, dia saja maunya yang sakit. Kalau bisa dia bilang maunya penyakit itu pindah saja kepadanya. Inilah kasih yang dalam dari seorang lbu terhadap anaknya.

Bagaimana dengan beban hati kita? 
Adakah beban khusus kita untuk orang lain agar mereka percaya dan sungguh menerima Kristus ?

Mungkin mereka itu adalah keluarga inti kita. 
Mungkin mereka anggota keluarga besar kita.
Mungkin mereka sahabat lama kita.
Mungkin mereka serumah dengan kita.
Mungkin mereka orang-orang yang selalu bertemu dengan kita.
Mungkin mereka sahabat kita di dunia maya.

Berbagai relasi kita dengan orang-orang sekitar kita. Mereka juga dikasihi Allah sama seperti Allah mengasihi kita. Mereka butuh diselamatkan. Kristus juga mati disalibkan untuk mereka, namun mereka tidak tahu. 

Kitalah orang-orang yang telah terlebih dahulu mengenal dan telah menerima Kristus, yang dapat dipakai untuk menyaksikan apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita. Agar mereka juga datang kepada Kristus untuk diselamatkan. Inilah mestinya kita rasakan sebagai panggilan kita... kita menjadi saksi Kristus.

Berdoalah agar Tuhan menaruh beban itu kepada kita. Untuk itu kitapun diingatkan agar membuka hubungan dengan semua orang dan membuat jembatan persahabatan yang baik dengan siapa saja.

Semoga ! ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan dengan segenap kebesaran-Nya akan melindungi dan menjaga kita dalam memperkenalkan Kristus kepada orang-orang sekitar kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Panggilan Menjadi Pemberita Injil

11 September 2018

2 Timotius 1:11-12 
Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru._ 
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

Paulus dengan yakin menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan Tuhan  sebagai pemberita, rasul, dan guru dalam Injil Kerajaan Allah.

Untuk itu, Rasul Paulus siap bayar harga yang dia katakan sebagai penderitaan. Penderitaan Paulus dapat kita lihat dan rasakan di dalam Kisah Para Rasul dan surat-suratnya.

Rasul Paulus rela karena jelas dan terang benderang baginya akan panggilan Allah. Karena itu dia katakan tidak malu, sebab Paulus tahu kepada SIAPA dia percaya. Palus yakin telah dipercaya oleh Tuhan. Ini amat sangat berharga dan tak ternilai betapa mulianya bagi Paulus.

Belajar dari Paulus, bagaimana dengan kita?

Kita memiliki peran dan panggilan masing-masing yang berbeda-beda dan beragam dalam Injil Kerajaan Allah. 
• Ada kita ditempatkan Allah di front depan sebagai ujung tombak bagaikan pasukan infantri.
• Ada kita ditempatkan Tuhan sebagai bantuan tempur di belakang ibarat pasukan artileri.
• Ada kita sebagai tim logistik di balik layar.
• Ada kita sebagai kombinasi dan perpaduan dari apa yang disebutkan di atas.

Semua kita sedang berjuang untuk maksud dan tujuan Allah di dunia ini sesuai panggilan memberitakan Injil dalam kapasitas yang ditentukan bagi kita. 

Oleh sebab itu berdoalah agar Tuhan singkapkan dan bukakan sehingga menjadi jelas apa panggilan kita. Bagi yang sudah jelas akan panggilannya, tetaplah bertekun dan setia. Jangan goyah !

Apapun yang kita sudah peroleh di dunia ini, tanpa kita masuk dalam panggilan-Nya, rasanya semua akan sia-sia saja. 

Sebaliknya, meski kita merasa belum/tidak terwujud seluruh cita-cita besar kita, namun bila kita berada dalam panggilan-Nya... itu sudah CUKUP ! 

Bagi kita tidak ada istilah terlambat selama kita masih bisa bernafas dan masih diijinkan Allah hidup. Bersegeralah menangkap isi hati Tuhan. Yang pasti Tuhan mau kita hadir di dunia, di manapun kita berada, apapun pekerjaan kita… jadikan itu sarana kita menjadi berkat Injil.

Tuhan akan menyatakan kehendak-Nya dan meluruskan jalan kita untuk ikut di dalam proyek rencana-Nya.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantisa menyertai di dalam segenap upaya kita mewujudkan pekerjaan-Nya hingga akhir hayat kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Carilah hamba-MU ini

10 September 2018

Mazmur 119:176
Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.

Bagi kita yang telah percaya dan menerima Kristus perlu terus dituntun oleh kebenaran firman Tuhan.

Bagaikan domba yang tersesat, kita juga sering keliru dalam pikiran, pendapat, sikap dan tindakan. Kita mungkin salah arah dalam hidup ini. Kita harus kembali!

Sering sekali apa yang kita lakukan atau yang sedang berlangsung dalam hidup kita, sebetulnya bukan itu yang dikehendaki Allah. Mungkin proses yang sedang terjadi dalam diri kita, sebetulnya tidak tepat sehingga hidup kita tidak maksimal.
Oleh karena itu kita perlu memiliki sikap terbuka kepada Tuhan untuk dipimpin-Nya. Kita perlu bersikap seperti pemazmur yang menyadari bahwa diapun sering bagaikan domba yang tersesat. Sebab itu dia berkata, ".... .... .... carilah hamba-Mu ini, .... .... ...." 

Artinya: kita butuh kerendahan hati untuk siap dikoreksi oleh Tuhan. 

Koreksi itu terjadi mungkin ketika kita berdoa. Roh Kudus ingatkan kita saat berdoa bahwa ada sesuatu yang harus kita bereskan dan luruskan. Sebab itu kita butuh dan harus berdoa dengan tekun.
Koreksi itu datang ketika kita mendengar, membaca, mempelajari dan merenungkan firman Tuhan. Sebab itu kita perlu dan butuh saat teduh. Kita butuh pemahaman Alkitab (PA). Kita harus sharing firman Tuhan. Kita juga perlu membaca buku-buku rohani yang benar dan baik.

Koreksi itu juga datang ketika kita membuka diri bergaul, terutama dengan orang-orang yang sungguh-sungguh dan takut akan Tuhan. Tuhan sering memakai orang-orang sekitar untuk mengoreksi kita. Mereka sering dipakai Tuhan menajamkan tujuan hidup kita. 

Tak jarang koreksi datang ketika kita mendengarkan nyanyian atau lagu. Atau juga ketika kita bernyanyi. Sebab itu dengarlah lagu-lagu yang baik yang menuntun kita untuk diteguhkan oleh kebenaran firman Tuhan. Walau suara kita porak poranda dan tak karuan pertiturnya... tetaplah nyanyikan lagu yang memberi semangat dan menyentuh hati Tuhan. Ada banyak lagu-lagu yang memang dikarang oleh orang-orang hebat, tetapi kalau tidak menuntun kita kepada Tuhan, bahkan kata-katanya membuat kita lemah dan putus asa... bijakkah?

Jadi ada banyak cara Tuhan mendidik kita. Kuncinya adalah terimalah koreksi itu dengan sikap terbuka. 

Setelah hidup kita dikoreksi Tuhan, maka kita juga diberikan Tuhan kesempatan berbagi dengan orang lain. Hidup kita juga dapat menjadi berkat  dan menjadi pelajaran menarik bagi orang lain. Kita saling belajar satu sama lain. Kita menjadi saling membangun. Ini adalah hal yang sangat indah dalam hidup ini, dimana kita saling bergandengan tangan ke depan di dalam terang dan kemuliaan Yesus.

Dengan demikian hidup kita akan semakin memiliki arti. Ibarat bangunan... diri kita akan menjadi rumah yang indah atau bait Allah yang memancarkan terang dan kasih Kristus.

Puji Tuhan ! ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus yang adalah KEBENARAN menuntun dan memberkati kita senantiasa. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Dewasa Dalam Penderitaan adalah Kasih Karunia

9 September 2018

1 Petrus 2:19
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Kasih karunia Tuhan sering kita pahami sebagai sesuatu yang nyaman. Kasih karunia Tuhan sering kita kaitkan dengan keberuntungan atau beroleh sesuatu yang menyenangkan ibarat dapat hadiah.

Oleh karena itu terasa "aneh" barangkali dengan apa yang dikatakan Rasul Petrus bahwa adalah kasih karunia jika kita menderita sesuatu yang seharusnya tidak kita tanggung.

Penderitaan sering kita pandang sebagai akibat adanya sesuatu yang tidak benar atau keburukan yang telah dilakukan orang. Hal ini tentu ada benarnya juga. Akan tetapi berdasarkan ayat di atas rupanya tidak selalu seperti itu. Ada saatnya penderitaan sebagai sesuatu yang diijinkan Allah untuk kita alami dan itu bukan karena akibat dari sesuatu yang salah yang telah dilakukan. 

Bagaimana caranya agar kita dapat menerima atau merelakan diri kita menderita padahal itu bukan karena kesalahan kita?

Untuk itu kita butuh kesadaran dan keyakinan akan kehendak dan otoritas Allah atas hidup kita. Bahwa kita adalah milik-Nya. Karena itu Allah bebas melakukan apa saja kepada kita apa yang Dia mau lakukan. Terserah Allah saja.

Berilah kebebasan kepada Allah untuk melakukan segala hal kepada kita. Maksud dari semua itu adalah untuk mendewasakan sikap dan iman  kita. Itu adalah kesempatan bagi-Nya untuk membentuk kita. 

Yakin dan percayalah... Allah selalu merancang dan merencanakan apa yang terbaik bagi kita. Allah tidak akan pernah merancangkan hal buruk kepada anak-anak-Nya... itu bukan sifat-Nya !

Ada kalanya Allah sedang memberikan makanan keras agar proses pencernaan pemikiran kita menjadi tangguh dan handal. Maksud dari semua itu adalah agar kita semakin mengenal Dia dari semua sisi secara sempurna dan lengkap. Agar kita semakin berharap dan bergantung kepada Dia. Agar semakin berjabat erat hati ini kepada Dia. Agar apapun situasi kita, kita selalu mampu dengan tulus dan tegak kepala berkata, "PUJI TUHAN," artinya memang TERPUJILAH TUHAN.

Jika kita berpikir seperti itu, maka berbahagialah kita. Itulah sebabnya dikatakan Rasul Paulus bahwa adalah kasih karunia apabila kita menanggung derita padahal seharusnya hal itu tidak kita tanggung.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Hari-Hari ini adalah Jahat jika...

8 September 2018

Efesus 5:15-16
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Pelukis berbakat banyak menghabiskan waktunya untuk melukis. Setiap ada waktu luang, dia menyalurkan minatnya melukis. Bahkan dia selalu saja mencari-cari kesempatan untuk melukis. 

Seorang yang gemar main catur akan selalu berusaha mencari teman untuk dapat bermain catur bersama. Tanpa terasa dia menghabiskan banyak waktu untuk bemain catur. Ada yang cenderung lupa mengerjakan sesuatu yang lebih penting karena kalau sudah memegang buah catur, dia lupa segala-galanya. 

Ada seorang teman yang suka memancing. Setiap ada waktu kosong, dia pasti pergi memancing. Jika ada rencana piknik, dia selalu mengusulkan pergi ke pantai agar dapat memancing ikan di sana. Saat pergi piknik, dia membawa peralatan pancing yang lengkap. Dalam acara kebersamaan piknik itu, dia sering memisahkan diri dan pergi ke tempat tertentu di pantai untuk memancing. 

Hobby, minat dan kesukaan serta cita-cita akan menyatu dalam hati dan pikiran setiap manusia. Hidupnya cenderung dikendalikan oleh hal tersebut. Apa yang menjadi hobby... apa yang menjadi kesukaan... apa yang paling diminati seseorang, itulah yang paling berharga baginya. Dia akan habiskan banyak waktu untuk itu. 

Bagaimana dengan kita ? 
Apa minat kita ?
Apa hobby kita ?
Apa yang selalu ada dalam hati dan pikiran kita ? 
Tentu ada banyak dan beragam. 
Pastilah banyak waktu yang terpakai untuk itu.

Di antara apa yang kita pikirkan dan harapkan, apakah ada tertaruh dalam hati dan pikiran kita perkara-perkara yang kekal sifatnya ? 
Ataukah dalam pikiran kita yang ada hanyalah sebatas dunia yang sementara ini saja ?. 

Rasul Paulus ingatkan kita untuk arif dan bijak memakai seluruh waktu kita; 
• Jangan sampai waktu kita habis hanya untuk sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan rancana Allah atas hidup kita. 
• Jangan sampai waktu kita habis hanya mengurusi hal-hal yang akan kita tinggalkan. 
• Jangan sampai waktu kita habis hanya untuk kenikmatan sementara di dunia ini.
• Jangan sampai waktu kita habis hanya untuk hal-hal yang membuat hidup kita tidak berdampak apa-apa.
• Jangan sampai waktu kita habis hanya untuk ... ... ... ... (silahkan diisi !)

Marilah kita arif dan bijak memakai seluruh waktu kita sesuai dengan panggilan Allah atas hidup kita masing-masing
Maksimalkan dan optimalkan !

Sehubungan dengan hal itu, ingatlah selalu apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam  Markus 8:36, ”Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya”.

Tuhan Yesus mengingatkan kita agar di antara semua keinginan dan cita-cita kita, janganlah sampai kita kehilangan apa yang paling berharga yang berhubungan dengan keselamatan nyawa dalam kekekalan nanti. Harga nyawa jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga seluruh dunia ini... apapun itu ! 

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...