D-itenggelamkan
O-leh S-ifat
A-kunya
Kecenderungan manusia sejak awal, sejak manusia pertama
diciptakan adalah ego sentris atau berpusat pada dirinya. Adam yang pertama
kali diciptakan tidak bahagia dan kesepian karena
tidak ada penolong bagi dirinya, hal ini tertulis di Kejadian 2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di
udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi
baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. … ini adalah Sifat Akunya Adam.
Kemudian Hawa diciptakan Tuhan melalui tulang rusuk Adam, …
Lihatlah reaksi Adam yang berseru kegirangan di Kejadian 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang
dari tulangku dan daging dari dagingku!!..." … ini juga Sifat Akunya Adam.
Saat Iblis melalui ular menggoda Hawa dengan ajakan memakan buah terlarang,
Hawa menolaknya dengan gamblang di Kejadian
3:2-3 Lalu
sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini
boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman,
Allah berfirman: Jangan kamu makan
ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Namun sepertinya Iblis tahu manusia
pertama ini memiliki Sifat Akunya,
sehingga Iblis merubah strateginya, hal ini tergambar di Kejadian 3:4-5 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada
waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat."
Mendengar perkataan Iblis melalui ular itu radar Sifat Akunya Hawa terusik dan
pertahanannya untuk taat goyah, dia mulai melihat
ke arah buah terlarang itu, hatinya
tergoda untuk memakannya, hatinya
tertarik godaan, lalu ia memakannya. Kejadian
3:6. Perempuan
itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan
dia, dan suaminyapun memakannya…
Inilah kejadian manusia jatuh ke dalam DOSA. Karena Sifat Akunya manusia pertama jatuh ke dalam DOSA… maka dapat dikatakan DOSA
adalah D-itenggelamkan O-leh S-ifat
A-kunya. Orang tenggelam biasanya tidak sadar bahwa ia terseret bagian yang
lebih dalam. Sama halnya DOSA akibat
Sifat Akunya manusia, pelakunya tidak sadar terseret karena menikmati DOSA yang memuaskan Sifat Akunya.
Oleh karena itu mari pegang apa yang
tertulis dalam Yakobus 4:7-8 “Karena itu…
-
tunduklah kepada Allah, dan - lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
- Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.
- Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan
- sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!”
Amin…
Salam dalam kasih Kristus Yesus,
Lukas Ginting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar