2 Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Seorang anak bertanya kapada ayahnya, “Mengapa ayah selalu berpakaian apa adanya ? Ayah seharusnya tampil
menarik dan mewah dengan pakaian bekualitas tinggi agar dapat lebih percaya
diri”
Ayahnya tersenyum dan melepas cincin yang sudah agak usang
dari jarinya dan memberikannya kepada anaknya dan berkata, “Coba tawarkan cincin ini ke pasar, berapa mereka berani membeli cincin
ini. jangan patok dulu berapa harganya, biarkan mereka yang menentukannya”
Anaknya pergi ke pasar menawarkan cincin itu ke penjual
baso. Penjual baso bilang barter saja dengan semangkok baso kuah.
Lantas anaknya pegi ke tukang sayur. Tukang sayur minta
tukar saja dengan 3 ikat bayam.
Kemudian pergi ke tukang ojeg. Tukang ojeg bilang, “Kalau kamu tak butuh lagi cicin itu, sini
saya pakai saja!
Terakhir si anak pergi ke penjual koran. Penjual koran tidak
mengubrisnya, dan malah bilang, ”Buang
saja itu cincin !”
Kemudian si anak pulang ke rumah membawa kembali cincin itu
dan memberikannya ke ayahnya serta menceritakan pengalamannya menawarkan cincin
itu.
Ayahnya kemudian menyuruh anaknya menawarkan cincin itu ke
tukang emas terkenal di pusat kota. Ternyata tukang emas berminat
membelinya dengan harga yang sangat tinggi karena tahu bahwa cincin itu terbuat
dari emas tulen bermutu tinggi.
Anak itu buru-buru pulang ke rumah dan dengan semangat
bercerita tentang minat tukang emas untuk membeli cincin ayahnya.
Apa kata ayahnya?
Ayahnya katakan, “Anakku, cincin itu tidak akan dijual. Cincin itu bagiku nilainya abadi sebab itulah cincin peneguhan pernikahanku dengan ibumu. Ayah hanya ingin menjawab pertanyaanmu tadi tentang penampilanku. Penampilan memang perlu, tapi betapa sering kita tidak dapat menilai sesuatu dari tampak luarnya. Seseorang tak dapat dinilai hanya dari sekedar pakaiannya. Emas dan permata dalam diri seseorang hanya dapat dilihat dari kedalaman jiwanya”
Terkadang kita seperti anak itu... salah duga dan salah
menilai. Sering seseorang yang tampak meyakinkan penampilannya, ternyata
hatinya tidak selalu seperti apa yang terlihat mata.
Sebaliknya sering sekali orang yang nampak sederhana dan
tampil apa adanya justru memiliki hati mulia.
Hati yang mulia dimulai dari hati yang telah dibaharui
Tuhan. Pembaharuan itu mulai dari dalam, dikendalikan dari hati. Pembaharuan itu
datangnya dari hati yang telah dibebaskan dari ikatan dosa. Kristuslah yang
telah memberikan hati yang baru bagi setiap orang yang telah percaya.
Seseorang yang telah diubahkan hatinya oleh Tuhan,
sesungguhnya telah memiliki nilai yang amat tinggi serta beroleh keselamatan.
Jadi tidak patut menilainya hanya berdasarkan tampilan luar.
Upayakanlah juga memang agar penampilan kita baik adanya dan
tidak sembarangan, tetapi nilai kita
tidak terletak di situ.
Bersyukurlah karena karya Kristus telah memberikan hidup dan
Dia telah membebaskan kita dari tekanan mencari nilai dan harga diri. Harga
diri kita mahal seharga darah Yesus Kristus. Kita telah menjadi ciptaan baru di
dalam Kristus.
Puji Tuhan !
Selamat berlibur.
Selamat beraktifitasSelamat melayani.
Tuhan berkati. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar