Lukas 17:15-18
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali
sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki
Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
Ketika musim dingin, ada sebuah perahu kecil karam.
Penumpangnya berhamburan di laut. Mereka tak berdaya apa-apa untuk
menyelamatkan diri. Mereka kedinginan dan nyaris mati.
Tak jauh dari tempat kejadian, ada seorang berada di kapal
melihat. Maka orang itupun segera datang menolong. Dengan sigapnya dia menolong
para pemumpang satu persatu.
Karena terlalu banyak orang yang ditolong, dia kelelahan.
Tapi untunglah akhirnya semua penumpang terselamatkan. Orang yang menolong itu
tak kuat lagi dan pingsan. Dia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat beberapa
hari.
Di dalam masa perawatan, dari sekian banyak yang telah
ditolong, hanya seorang saja yang datang berkunjung besuk ke rumah sakit
sekalian berterima kasih. Yang lain entah ke mana perginya tak jelas.
Kisah tersebut di atas mengingatkan kita akan sebuah kisah
ketika Tuhan Yesus menyembuhkan 10 orang sakit kusta. Di antara yang
disembuhkan, hanyalah satu orang saja yang datang berterima kasih kepada Yesus.
Tuhan Yesus bertanya ke mana yang 9 orang lagi. Tidak ada
yang datang menemui Yesus. Bagi mereka yang penting sudah sembuh... selesai...
Tidak ada niat dan dorongan datang kepada Yesus berterima kasih. Sampai-sampai
Tuhan Yesus bertanya atas 9 orang yang telah disembuhkan itu... ke mana mereka
?
Manusia yang percaya kepada Yesus, diselamatkan dari hukuman
dosa. Namun di antara yang telah diselamatkan, hanya sedikit saja yang datang
berterima kasih. Hanya sedikit saja yang terbeban untuk melakukan apa yang
menjadi keinginan dan kerinduan Yesus.
Banyak yang merasa cukup dengan beroleh keselamatan saja.
Tidak ikut ambil bagian dalam rencana dan kehendak Yesus.
Tentu tidaklah penting mempersoalkan orang-orang. Yang
teramat penting adalah bagaimana dengan saya?... bagaimana dengan kita?
Apakah saya sudah berterima kasih kepada Dia?
Apakah kita terbeban ikut ambil bagian dalam rencana Allah
atas dunia ini?Apakah kita menjadi pemain yang ikut bertanding di lapangan?
Atau kita menjadi penonton saja yang hanya bertepuk tangan memeriahkan dari kursi penonton?.
Atau menjadi penontonpun tak sempat?
Tentu ada bagian khusus untuk para pemain dan ada juga bagian
untuk para penonton. Namun penting dicatat: Janganlah kiranya Tuhan Yesus
bertanya-tanya tentang absensi kita.
Walaupun terasa sulit, marilah kita ikut jejak 1 orang yang datang
berterima kasih kepada Yesus. Janganlah kita ada di dalam kelompok 9 orang yang
tidak berterima kasih.
Selamat belajar.
Selamat bekerja.Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus beserta kita dan menguatkan kita. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar