Mazmur 42:11
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di
dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya,
penolongku dan Allahku!
Seorang sahabat menuturkan pengalamannya dulu ketika berangkat
naik KM Tampomas ke pulau Jawa. Tidak ada orang yang mengantarkannya ke
pelabuhan. Dia sendirian pergi ke Belawan dengan naik bus. Orang tuanya di
kampung tidak dapat mengantar. Kakaknya sedang sakit. Adiknya harus ikut ujian
di sekolah. Jadi semua berhalangan untuk mengantar.
Saat-saat kapal akan berangkat, biasanya para penumpang
sibuk saling melambaikan tangan dengan pengantarnya di Dermaga. Namun tidak
akan ada lambaian tangan buat sahabat ini, karena itu dia tampak sedih. Dia
bayangkan akan merasa sepi dan sendirian di tengah orang banyak.
Lantas dia turun lagi dari kapal dan menemui seorang anak
kecil di luar kapal. Setelah bertemu, dia berkata,
“Dek, tolonglah saya.
Nanti kalau kapalnya berangkat, tolong kamu berdiri di atas tembok ini dan
lambaikan tangan ke saya ya !. Saya nanti akan berdiri di atas kapal di dekat
sekoci itu”
Dia menunjukkan tangannya ke arah sekoci di anjungan
kapal.
Lalu dia memberikan sedikit uang sebagai upah buat
anak kecil itu. Anak kecil itu setuju dan sangat senang mendapat uang. Saat
kapal berangkat, anak kecil itupun melambaikan tangan untuk sahabat yang sedang
kesepian di atas kapal menuju Tanjung Priuk. Lumayanlah, dia merasa ada sedikit
hiburan karena ada yang melambaikan tangan buatnya.
Salah satu tekanan berat dalam hidup muncul disebabkan
perasaan sepi dan merasa sendirian.
• Kita
merasa tidak ada sentuhan kehangatan dari orang lain di sekitar kita.• Kita merasa orang mengabaikan kita.
• Kita merasa orang tidak peduli terhadap kita.
• Kita merasa orang lain menyepelekan kita.
• Kita merasa orang lain tidak memihak kepada kita.
• Kita merasa orang lain hanya sibuk dengan dirinya masing-masing dan tidak mengacuhkan kita.
Akibatnya muncul rasa hampa dan kosong .Tidak bergairah
menjalani hidup ini. Bahkan kitapun juga sering ikut-ikutan menjadi tidak
peduli dengan orang lain.
Ada yang berusaha menarik perhatian orang dengan cara-cara
tertentu, bahkan rasanya ingin membayar orang-orang di sekitarnya seperti
sahabat yang naik kapal itu sekedar
ingin diperhatikan.
Bila saat-saat perasaan seperti itu muncul, ingatlah bahwa
Allah Bapa Yang Maha Baik selalu peduli dan mengingat kita. Kasih dan perhatian
Allah terhadap kita dapat diandalkan dan terjamin.
Janganlah merasa tertekan, dan jangan gelisah. Mari kita
berharap dan terus berharap kepada Allah Bapa Sumber Pertolongan kita !
Sebagai anak-anak Tuhan, marilah kita tingkatkan perhatian
kita kepada orang lain tanpa menuntut bayaran apa-apa. Mungkin dengan tegur
sapa yang baik, dengan nasihat, dengan memberi kekuatan melalui firman Tuhan,
dengan menjadi pendengar yang baik... atau dengan apapun boleh sesuai kapasitas
dan kesempatan yang ada. Sebab banyak orang yang sungguh butuh perhatian
kita.
Perhatian kita yang mungkin nampak kecil sering sangat
berarti dan berdampak besar bagi orang lain.
Semoga !!
Selamat belajar.
Selamat bekerja.Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus senantiasa melimpahkan kasih setia dan rakhmat
seta perhatian-Nya kepada kita. Amin...
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar