02-Mar-2018
Roma 12:2
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.”
Ada seorang raja yang kaya raya. Dalam masa pemerintahannya,
berhasil ditemukan banyak ladang minyak. Minyak itu menjadi asset yang sangat
tinggi nilainya. Dari penjualan minyak, diperoleh uang sangat banyak.
Tetapi apa yang terjadi dengan rakyatnya ?
Dikabarkan bahwa pada zamannya rakyatnya sangat miskin,
tidak ada tanda-tanda kemakmuran sama sekali. Rakyat menderita. Rakyat menjadi
curiga kemana saja uang penjualan minyak selama ini. Beberapa waktu kemudian
terjadi perebutan kekuasaan dan raja ditawan. Setelah ditawan, istana raja
digeledah.
Ternyata di istanalah tersembunyi sebagian besar kekayaan
raja dari hasil penjualan minyak selama ini. Mulai dari dapur hingga ke
kamarnya penuh dengan harta yang sangat banyak, bahkan ditemukan uang senilai
2 juta dollar yang telah rusak dimakan tikus di kamarnya. Uang negara
yang banyak itu bukannya dipergunakan untuk kepentingan rakyat, malah
tikus-tikus yang memakannya.
Begitulah rupanya manakala manusia menjadi rakus dan tamak.
Harta yang bukan miliknya diselewengkan dan diraup. Kalau dipikir-pikir seperti
raja tersebut di atas, tidak mungkin lagi dia dapat menikmati uang yang begitu
banyak yang telah disembunyikannya. Dia tidak mampu lagi menghitung berapa
sebetulnya jumlah hartanya. Mungkin diperlukan beberapa tenaga manusia, bahkan
mesin untuk menaksir keseluruhan uangnya.
Jadi untuk apa itu semua ?
Padahal rakyatnya menderita kekurangan di bawah garis
kemiskinan.
Manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang didapatkan.
Apapun yang diperoleh tidak pernah membawa kepuasan yang otentik dan
hakiki.
Kepuasan akan diperoleh bila hati telah dijamah dan
diubahkan oleh Tuhan… apabila hati telah didiami Roh Kudus. Pola pikir manusia
akan diubahkan. Manusia tidak akan lagi sekedar melihat kebutuhan jasmani saja,
tetapi dia akan merasa ada kebutuhan lain yang jauh lebih penting yaitu
kebutuhan jiwa dan kebutuhan rohani.
Pemenuhan kebutuhan rohani akan mendorong manusia berubah
dalam tingkah laku. Pandangan manusia akan hidupnya tidak lagi hanya sekedar
dalam jarak dekat, tapi lebih jauh ke depan, bahkan sampai kepada
kekekalan.
Firman Tuhan mendorong manusia agar terus-menerus berada
dalam proses perubahan dari manusia lama menjadi manusia baru. Tuhan ingin agar
kita anak-anak-Nya mengalami perubahan dari hari ke hari menjadi semakin
serupa dengan DIA.
Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.
Selamat beraktifitas...
Selamat bekerja...
Selamat melayani...
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar