Maz. 103:17
“Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya
atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu”
Seorang bapak memiliki kebiasaan; bila di kantor disediakan
makan siang dalam bentuk nasi kotak karena ada rapat, ada tamu atau ada
kegiatan lain, maka bapak tersebut selalu mengambil bagiannya dan membawanya
pulang ke rumah.
Jatah hanya ada satu, sedangkan anaknya ada dua orang.
Anaknya yang bungsu biasanya lebih cepat bertindak. Begitu melihat
ayahnya membawa makanan, maka dia langsung mengambil dan tak peduli kepada
kakaknya.
Memang kakaknya rada kurang cepat sehingga selalu saja
ketinggalan dari adiknya dalam mendapat bagian. Kakaknya sering protes mengapa
adiknya terus yang mendapat bagian. Dia merasa “cemburu” terhadap adiknya. Kakaknya tidak tahu bahwa sebetulnya
ayahnya sangat mencintai dia sama dengan adiknya. Walau sang kakak tidak
kebagian nasi kotak, namun kasih sang ayah sama.
Cemburu adalah salah satu sifat alami manusia. Kecemburuan
sering dimunculkan dalam bentuk tidak dapat menerima kenyataan kalau dia tidak
semujur orang lain. Ada yang cemburu kalau orang lain lebih kaya, lebih
berhasil, lebih diperhatikan atau disayangi, dan sebagainya.
Manusia sering merasa sudah berbuat banyak hal dan telah
berjasa terhadap Allah dan karena itu semestinyalah Allah lebih peduli dan
lebih memperhatikan dia. Pemikiran seperti itu membuat manusia gagal memahami
keberadaan Allah yang penuh cinta kasih.
Manusia sering mengukur kasih Tuhan dalam bentuk materi.
Benda menjadi alat ukur yang dipakai manusia mengukur dirinya dan mengukur
orang lain. Akan tetapi bagi Allah karakter manusia jauh lebih berharga.
Tuhan Allah sangat mengharapkan agar anak-anak-Nya takut
akan Dia dan mencintai keadilan. Allah selalu konsisten akan cinta kasihNya
kepada manusia. Kasih Allah tidak terbatas dan tak pernah berakhir.
Wujud kasih Allah tidak terletak di dalam "kepemilikan" seberapa banyak
benda-benda yang kita mau. Bahkan apa yang ada pada kita bukan milik kita,
tetapi titipan Tuhan. Kekayaan
sesungguhnya terletak pada hubungan kita yang baik dan harmonis dengan Dia.
Kasih dan keadilan
Tuhan kekal.
Selamat belajar.
Selamat bekerja.Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus beserta kita dan menguatkan kita. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar