Tingkat Kedewasaan

19-Mar-2018

Efesus 4:13–14   
Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia.

Kapan dikatakan seseorang dewasa ? 
Apa ukurannya ?
Apakah dari ukuran tubuh?
Apakah dari umur?
Dari satu segi ada benarnya, tapi belum tentu.

Salah satu ciri manusia dewasa adalah kemandirian dan sikap. Orang yang semakin dewasa akan lebih mandiri dan hidupnya tidak semata-mata bergantung kepada orang lain. 

Seorang anak kecil (mungkin badannya besar) akan cenderung menuntut dan meminta. Bila tidak diberi, dia akan kecil hati dan marah. 

Seorang yang belum dewasa biasanya kurang memahami orang lain. Dia lebih senang diperhatikan daripada memperhatikan. Sikap kepedulian akan orang lain kurang. Bila selera dan tuntutannya tidak dikabulkan, dia akan marah. 

Seseorang yang dewasa akan lebih berpengertian. Dia dapat menerima meski tuntutanya tidak tercapai sekalipun memang itu perlu baginya. Dia lebih senang bila kebenaran dikedepankan walau dia dirugikan. 

Sikap seorang dewasa lebih menjunjung kehormatan diri dengan melakukan apa yang patut dan terhormat daripada keuntungan diri dengan cara-cara yang tidak wajar. 

Kapan dikatakan seseorang dewasa rohani ? 

Orang yang dewasa rohani tidak penuh tuntutan kepada Allah. Dia akan lebih mementingkan ketaatan dan melakukan kebenaran Firman Tuhan daripada meminta-minta. 

Seorang yang tidak dewasa rohani akan merasa Allah tidak adil bila doanya tidak terjawab, dan sering tidak bersabar menanti jawaban doanya. 

Orang yang tidak dewasa cenderung tidak stabil dalam imannya. Bila keadaan baik dan semua urusan lancar dia semangat memuji Tuhan, bila tidak dia akan berkata Allah tidak adil. Seorang dewasa rohani akan taat dan meghargai setiap keputusan Tuhan dalam hidupnya, meskipun dia menderita untuk itu. 

Seorang yang dewasa rohani dapat menyeimbangkan hidupnya antara meminta kepada Allah dengan tanggung jawabnya sebagai orang percaya. 

Sampai dimana tingkat kedewasaan rohani kita ? 

See the source image 

Tentu kita dan Tuhan yang tahu tentang diri kita. Kita tidak bisa mengukur orang  lain, apalagi menjadi hakim atas kedewasaan seseorang. Namun kita harus semakin dewasa. Yang penting juga adalah agar kedewasaan kita menjadikan orang lain terimbas bertamabah dewasa.

Selamat belajar
Selamat beraktifitas
Selamat bekerja.
Seamat melayani.

Tuhan memberkati kita. Amin.
Teriring salam dan doa,

Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...