Menipu Diri Sendiri

22 Apr 2018

Yakobus 1:22 
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Seorang pria berkebangsaan Yahudi lahir di tengah-tengah keluarga Kristen protestan beraliran Lutheran di Jerman, tepatnya di kota Trier, pada tanggal 5 Mei 1818 . 

Ayahnya seorang pengacara dan keturunan rabi. Di kemudian hari pria ini tidak percaya kepada Tuhan, tidak percaya kepada apa yang diajarkan selama ini kepadanya tentang keberadaan Allah. Dia membuat teori-teori dan membangun pemahaman dan ajaran yang pada intinya tidak mempercayai Allah. 

Dia mengatakan bahwa agama adalah candu dan sebagai obat bius bagi orang-orang yang lemah dan tertekan. Dia menilai agama sebagai instrumen bagi orang-orang kaya yang dibantu oleh tokoh agama untuk melanggengkan penindasan terhadap orang-orang miskin. 

Siapakah pria itu ?
Dialah Karl Marx, yang dianggap sebagai tokoh ateis yang tidak percaya kepada Tuhan.
Karl Marx mengatakan agama sebagai propaganda yang meracuni masyarakat. Karl Marx memiliki keinginan untuk meniadakan agama. Artinya adalah Karl Marx mengatakan: tidak ada Tuhan.
Hal itu dia katakan “sebagai kebahagiaan khayali”, dan itu adalah tuntutan demi kebahagiaan nyata.

Karl Marx yang lahir di tengah-tengah keluarga Protestan dapat berubah pikiran menjadi seorang ateis. Tidak hanya itu saja, dia sangat aktif menyebarluaskan ajarannya itu ke orang lain dan kelak hal itu bertumbuh subur di kalangan komunis. 

Bagaimana hal ini bisa terjadi ? 

Ternyata hal itu karena pengaruh ayahnya. Dalam perjalanan hidupnya, ayahnya menjalankan suatu bisnis. Dalam menjalankan bisnisnya itulah kemudian Marx yang masih muda tahu bahwa ayahnya banyak melakukan hal-hal yang tidak benar. 

Karl Marx bingung karena ayahnya tidak konsisten dengan apa yang diajarkan di rumah dengan apa yang dilakukan dalam pekerjaan... tidak sesuai kata dengan perbuatan. Hal itulah yang menjadikan Karl Marx terhilang dari hadirat Tuhan.

Hal Ini mengingatkan kita betapa pentingnya kita menjadi pelaku Firman Tuhan, sebab bila hanya melalui perkataan saja, tanpa kita melakukannya, dapat berakibat buruk. Ketidakkonsistenen kita melakukan firman Tuhan, dapat berakibat bukan kepada diri kita saja, tetapi kepada orang lain juga. Orang lain dapat tersandung. Dan kita menipu diri sendiri kata firmanNya dengan tegas.

Ketaatan dan perbuatan kita menjadi pelaku Firman Tuhan jauh lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan pengetahuan kita. Bagi sebagian besar orang, tidaklah menarik apa yang kita ketahui dan pahami, tetapi mereka akan mengamati dan melihat apa yang kita perbuat dan lakukan. Inilah faktanya !

Image result for james 1:22 

Oleh sebab itu marilah memberi pengaruh yang positif tentang iman kita kepada orang lain melalui kesaksian hidup yang baik, yaitu menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan dalam keseharian kita.

Semoga !!

Selamat Hari Minggu.
Selamat Beribadah.
Selamat Melayani.

Biarlah Tuhan menolong dan menguatkan kita untuk  menyaksikan iman kita melalui perbuatan baik. Tuhan berkati.  Amin

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...