Yakobus 1:22
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar
saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Seorang pria berkebangsaan Yahudi lahir di tengah-tengah keluarga
Kristen protestan beraliran Lutheran di Jerman, tepatnya di kota Trier, pada
tanggal 5 Mei 1818 .
Ayahnya seorang pengacara dan keturunan rabi. Di kemudian
hari pria ini tidak percaya kepada Tuhan, tidak percaya kepada apa yang
diajarkan selama ini kepadanya tentang keberadaan Allah. Dia membuat
teori-teori dan membangun pemahaman dan ajaran yang pada intinya tidak
mempercayai Allah.
Dia mengatakan bahwa agama adalah candu dan sebagai obat
bius bagi orang-orang yang lemah dan tertekan. Dia menilai agama sebagai
instrumen bagi orang-orang kaya yang dibantu oleh tokoh agama untuk
melanggengkan penindasan terhadap orang-orang miskin.
Siapakah pria itu ?
Dialah Karl Marx, yang dianggap sebagai tokoh ateis yang
tidak percaya kepada Tuhan.Karl Marx mengatakan agama sebagai propaganda yang meracuni masyarakat. Karl Marx memiliki keinginan untuk meniadakan agama. Artinya adalah Karl Marx mengatakan: tidak ada Tuhan.
Hal itu dia katakan “sebagai kebahagiaan khayali”, dan itu adalah tuntutan demi kebahagiaan nyata.
Karl Marx yang lahir di tengah-tengah keluarga Protestan
dapat berubah pikiran menjadi seorang ateis. Tidak hanya itu saja, dia sangat
aktif menyebarluaskan ajarannya itu ke orang lain dan kelak hal itu bertumbuh
subur di kalangan komunis.
Bagaimana hal ini bisa terjadi ?
Ternyata hal itu karena pengaruh ayahnya. Dalam perjalanan
hidupnya, ayahnya menjalankan suatu bisnis. Dalam menjalankan bisnisnya itulah
kemudian Marx yang masih muda tahu bahwa ayahnya banyak melakukan hal-hal yang
tidak benar.
Karl Marx bingung karena ayahnya tidak konsisten dengan apa
yang diajarkan di rumah dengan apa yang dilakukan dalam pekerjaan... tidak
sesuai kata dengan perbuatan. Hal itulah yang menjadikan Karl Marx terhilang
dari hadirat Tuhan.
Hal Ini mengingatkan kita betapa pentingnya kita menjadi pelaku Firman Tuhan, sebab bila hanya melalui perkataan saja, tanpa kita melakukannya, dapat berakibat buruk. Ketidakkonsistenen kita melakukan firman Tuhan, dapat berakibat bukan kepada diri kita saja, tetapi kepada orang lain juga. Orang lain dapat tersandung. Dan kita menipu diri sendiri kata firmanNya dengan tegas.
Ketaatan dan perbuatan kita menjadi pelaku Firman Tuhan jauh lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan pengetahuan kita. Bagi sebagian besar orang, tidaklah menarik apa yang kita ketahui dan pahami, tetapi mereka
akan mengamati dan melihat apa yang kita perbuat dan lakukan. Inilah faktanya !
Oleh sebab itu marilah memberi pengaruh yang positif tentang
iman kita kepada orang lain melalui kesaksian hidup yang baik, yaitu menjadi pelaku-pelaku
Firman Tuhan dalam keseharian kita.
Semoga !!
Selamat Hari Minggu.
Selamat Beribadah.Selamat Melayani.
Biarlah Tuhan menolong dan menguatkan kita untuk
menyaksikan iman kita melalui perbuatan baik. Tuhan berkati. Amin
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar