Perhiasan Yang Tidak Binasa

01 Juni 2018

1 Petrus 3:4
“Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah”

Jika dibiarkan, sebongkah es dapat mencair terkena panas. Es yang mencair itu dapat dikembalikan menjadi es dengan cara mendinginkannya, misalnya dimasukkan ke dalam kulkas. Air dapat menjadi uap jika dipanaskan. Sebaliknya uap dapat kembali menjadi air jika didinginkan melalui proses pengembunan. Inilah proses fisis di alam yang terus dapat berputar-putar secara spontan maupun dilakukan manusia.

Namun ada satu hal yang tidak dapat dikembalikan ke semula, yaitu sang waktu.

Bayangkanlah bila waktu dapat diulang kembali... kita dapat kembali ke masa lalu... kita yang sudah orang tua ini dapat kembali menjadi bayi. Apa jadinya?.

Mungkin istri saya jadi terheran-heran kok suaminya seorang bayi?

Demikian juga sebaliknya, jika istri saya kembali menjadi anak kecil umur 10 tahun dan belajar di kelas 4 SD...bingung juga !

Sang waktu bagaikan anak panah yang melesat kencang dan tidak dapat dilambatkan dan tak dapat dihentikan, apalagi dibalikkan... TIDAK BISA !

Pekerjaan dapat ditunggu ataupun pekerjaan yang menunggu manusia, namun umur tidak dapat ditunggu-tunggu. Waktu akan terus berjalan tanpa kompromi.

Uang dapat disimpan di rumah atau ditabung di Bank. Bila diperlukan, uang itu dapat diambil. Namun tidak demikian dengan waktu. Waktu tidak dapat disimpan sebagai cadangan usia. Sekali sang waktu berlalu, maka tak dapat dikembalikan lagi.

Seiring berjalannya waktu yang begitu cepat, maka tubuh manusia akan berubah. Ada selang waktu tertentu tubuh manusia semakin baik sejalan dengan waktu. Akan tetapi ada batasnya... ada puncaknya, dimana melewati batas itu tubuh manusia akan semakin merosot.

Ciri-ciri yang nampak dalam kemerosotan tubuh manusia misalnya adalah daya tangkap semakin menurun. Tubuh tidak sekuat dulu lagi. Kulit berkeriput. Penampilan semakin tidak menarik. Menjadi pelupa, dan sebagainya. Makanan yang disukai juga harus dihindari dan dipantangkan atau paling tidak harus dikurangi.

Karena itu banyak manusia yang sering tidak dapat menerima kenyataan bahwa usianya memang sudah lanjut. Mereka ingin jadi muda kembali dan menjadi ”iri” melihat orang muda. Maka mulailah muncul bentuk-bentuk kekhawatiran dan ketakutan, misalnya khawatir akan penyakit, takut ditinggalkan, takut tidak dihargai lagi, takut kehilangan pengaruh... dan takut mati. Inilah problema natural manusia seiring dengan berjalannya sang waktu.

Akan tetapi ada kabar baik dari Firman Allah... bahwa walaupun tubuh fisik kita merosot, tetapi bersama Allah justru semakin hari manusia batiniah kita dapat semakin dibaharui dan inilah sebenarnya yang paling penting.

Allah melihat bukan penampilan fisik kita meski bagi manusia itulah yang nomor satu. Allah melihat hal terpenting dalam diri manusia yaitu hati dan batinnya. Salah satu penampilan batiniah yang diperbaharui adalah perilaku dan karakter yang baik dan mulia.

Di tengah-tengah berubahnya fisik kita ke arah yang tidak kita harapkan, marilah ijinkan Tuhan memperbaharui hati dan batin kita... dan kitapun berupayalah untuk itu. Biarlah perilaku kita semakin baik. Biarlah kita dapat menikmati segenap janji-janji Allah. Peganglah janji-Nya !

Puji Tuhan!

Selamat berlibur.
Seamat beraktifitas.
Slamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus senantiasa memapah dan menolong kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Demi Apakah Anda Hidup?

31 Mei 2018

Lukas 9:23 
Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”

 See the source image

Dalam sejarah Kerajaan Persia, Cyrus menjadi seorang raja. Dia seorang Jenderal gagah perkasa.

Dalam kisahnya, raja Cyrus menemui masalah besar dalam memerintah karena di negara bagian Persia itu ada seorang kepala suku bernama Cagular yang tidak mau takluk.

Cagular terus menerus melakukan perlawanan terhadap raja Persia. Cagular ingin merebut Kerajaan Persia. Cagular dengan anggota sukunya menimbulkan kesulitan besar bagi Cyrus. Pasukan Cagular mampu merobek-robek pertahanan Persia.

Hal tersebut membuat Cyrus marah besar. Cagular membuat Cyrus tidak dapat menguasai perbatasan di daerah Selatan Persia. Cyrus berupaya keras menumpas pasukan Cagular dan segera menghabisinya.

Akhirnya dengan kekuatan penuh, Cagular berhasil ditaklukkan dan ditangkap bersama istrinya lalu dibawa ke Istana.
Cyrus mengancam Cagular dengan berkata, “Apa yang akan engkau lakukan bila aku menyelamatkan istrimu ini?”
Cagular sulit menjawab. Nyawa istrinya diancam. Cagular sendiri sebetulnya sudah siap mati.
Lantas Cagular menjawab, “Bila Yang Mulia menyelamatkan istriku, aku akan bersedia mati buat engkau rajaku Cyrus yang mulia”
Cyrus terkesan dengan jawaban Cagular. Cagular akhirnya dibebaskan bahkan diangkat menjadi Gubernur di daerah Selatan Kerajaan Persia.

Ketika pulang Cagular bertanya kepada istrinya dengan serangkaian petanyaan, “Sayang tidakkah engkau lihat kursi raja Cyrus tadi? Apakah engkau lihat pintu singgasana tadi?. Tidakkah engkau lihat gerbang istana tadi? Semuanya terbuat dari emas murni”
Istri Cagular menjawab, “Tidak!, aku tidak melihat semuanya itu”
Cagular lanjut bertanya, “Oh begitu ya? Saya heran kepadamu. Jadi kalau begitu apa saja yang engkau lihat dari tadi?”
Istri Cagular menatap mata suaminya dalam-dalam dengan penuh arti, dan berkata, “Aku tadi hanya tertegun melihat ada seorang pria berkata bahwa dia bersedia mati buat hidupku”

Demi apa kita hidup...?
Demi uangkah?
Demi kekasihkah?
Demi rumahkah?
Demi keyakinankah?
Demi cintakah?
Demi karirkah?
Demi ........kah?

Demi apa kita hidup, sebegitu jugalah jawabannya sendainya ada pertanyaan demi apa kita rela berkorban menyerahkan apa yang terbaik dari diri kita.

Yesus Kristus datang ke dunia dan mati demi kita.
Alasan Yesus datang ke dunia adalah demi kita.

Karena itu...

Apakah kita hidup demi Dia?
Apakah kita bersedia berkorban demi Dia?

Mungkn terasa sulit menjawab pertanyaan ini karena ada harga yang harus dibayar bila sungguh-sungguh ikut Yesus. Kristus berkata bahwa setiap orang yang mau mengikut Dia, harus rela memikul salib !

Kita harus membuat komitmen.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kado-Kado Indah

9 Mei 2018

Yesaya 50:4 
”Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.”

 See the source image

Pada hari-hari tertentu banyak orang berharap dapat kado sebagai tanda perhatian, misalnya di hari ulang tahun, hari pernikahan, hari wisuda, dan lain-lain. Kebanyakan berupa benda nyata yang dibungkus dengan kertas kado.

Namun ada beberapa jenis kado indah yang dapat diberikan setiap saat tanpa harus menunggu hari-hari tertentu. Kado tersebut antara lain:
• Mendengar dengan penuh perhatian, terutama mende-ngar orang yang sedang memiliki masalah. Mampu mendengar dengan penuh kasih dan bukan menghakimi. Sangat sedikit orang mampu untuk ini, karena lebih menarik buka mulut untuk berbicara untuk didengar daripada buka telinga untuk menyimak dan mendengar.

• Kehadiran untuk membawa kebahagiaan, terutama saat-saat orang sedang bersedih dan butuh perhatian.

• Tanggapan positif, menanggapi dan menilai setiap orang dengan sikap positif. Salah satu tanggapan positif adalah dengan memberi pujian tulus, wajar dan tak berlebihan. Betapa  sering kita cenderung melihat orang dari sisi kekurangannya.

• Kesediaan mengalah. Masalah sering terselesaikan dengan begitu mudah bila ada pihak yang bersedia mengalah. Sikap mengalah dapat melunturkan dan meredam sakit hati.

• Senyuman tulus. Senyuman merupakan kekuatan luar biasa dalam diri seseorang. Senyuman dapat mencairkan hubungan yang kaku dan beku. Senyuman dapat memberi semangat bagi orang yang  putus asa dan mencerahkan suasana muram, serta menenangkan jiwa yang gundah dan resah

• Tutur kata yang bak. Keindahan tutur kata, perilaku dan penampilan pribadi menarik yang lahir dari hati yang dalam mampu membawa kesejukan.

Sebagai seorang yang telah menerima Yesus dan menjadi anak Allah, kita dipersiapkan untuk dapat memberikan kado-kado indah tersebut di atas kepada orang-orang yang ditemui setiap hari ke manapun kita pergi melangkah.

Kita diutus Allah menjadi murid pembawa damai, menghadirkan semangat, memberi simpati dan kasih sayang yang utuh bagi semua orang, kaum, kalangan dan bangsa. Itulah peran dan panggilan kita sebagai murid Kristus.

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan beri kekuatan bagi kita untuk tetap setia menjadi murid Kristus yang berdampak bagi dunia ini. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tangan Tuhan Memegang

8 Mei 2018

Yohanes 15:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

 See the source image

Dalam sebuah ilustrasi gambar, dilukiskan seorang anak kecil memegang tangan ayahya di pinggir sebuah jurang. Lantas seorang kritisi lukisan mengatakan bahwa gambar itu salah.

Lalu kita yang kurang paham bertanya-tanya apa yang salah dengan gambar itu ?
Kok dikatakan salah?

Sebab gambar itu nampak begitu sempurna dan pilihan warnanya sangat bagus dan menarik. Gambar itu adalah karya seorang pelukis terkenal.

Kemudian dijelaskan bahwa kesalahannya adalah karena si anak memegang tangan ayahnya. Semestinya si ayah yang harus memegang tangan anaknya. Ayahnya yang kuat, anaknya lemah.

Apa yang dikatakan kritisi lukisan itu benar. Inilah prinsip. lnilah gambaran tentang hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan yang kuat akan terus menolong kita. Diri kita sendiri sungguh tidak berdaya apa-apa.

Bagian kita adalah : jangan meronta dan jangan melepaskan eratnya pegangan tangan Allah yang kuat kepada kita. Jangan memberotak. Ikuti terus Yesus. Taati Dia sepenuh hati serta lakukan apa yang Dia suruh. Bersandarlah kepada Dia dan andalkan Dia senantiasa.

Kita selalu dituntut untuk berbuah dalam hidup kita. Terkadang kita putus asa dan frustrasi melihat banyaknya gagal kita menyenangkan hati Allah dan tumpul berbuat kebaikan.

Namun hari ini  kita diingatkan bahwa hanya bersama Yesus kita kuat. Di dalam Yesus kita berbuah.

Biarkanlah Dia terus memimpin dan mengendalikan hidup kita. Di luar Dia kita akan kurus kering tak berdaya apa-apa. Namun di dalam Dia kita kuat dan kita akan berbuah melimpah.

Puji Tuhan ! !

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Dia menuntun kita untuk hidup berbuah.
Amin...

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berlari Kepada Tujuan

7 Mei 2018

Filipi 3:13-14 
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Ada dua kata penting dalam ayat di atas yatu berlari dan tujuan.

Rasul Paulus katakan dia berlari ke tujuan... Paulus berlari ke tujuan itu.
Paulus mengerti tujuannya dan ke sanalah dia berlari.

Bagaimana dengan kita?
Apakah kita mengerti tujuan kita ke mana?
Apakah kita berlari ke tujuan itu?

Ada 4 kemungkinan:

1. Mengerti tujuan dan berlari ke situ. Ini namanya bijak.
Kita haruslah seperti itu ! !

2. Mengerti tujuan, tetapi tidak lari ke sana... pelan-pelan saja. Ini namanya malas.
Janganlah ! !
Rugi ! !

3. Tidak mengerti tujuan, tetapi berlari. Ini namanya musafir. Atau mungkin pelarian.
Apakah kita menjadi musafir dan hidup dalam pelarian
Jangan ! !
Capek dan buang tenaga ! !

4. Tidak mengerti tujuan dan tidak berlari.
Ini namanya bodoh.

Tentulah tidak ada orang mau bodoh... tidak mau dikatakan bodoh. Namun nyatanya orang banyak bertindak bodoh, atau melakukan kebodohan.
Terjadilah pembodohan ! !
Janganlah ! !

See the source image 

Para sahabat, marilah kita menjadi seperti Rasul Paulus... berada dalam katagori nomor 1. Kita memahami panggilan dan tujuan hidup kita dan berlarilah ke sana... menuju sasaran.

Semoga ! !

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Dia menuntun kita di dalam kebenaran. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berdoa Untuk Orang Lain

6 Mei 2018

1 Timotius 2:1
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang

2 Tesalonika 3:1
Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu

Setiap malam, seorang anak kecil usia 8 tahun rajin berdoa sebelum tidur. Sesuai dengan usianya, isi doanya macam-macam, antara lain agar buah mangga di depan rumahnya dijaga Tuhan supaya tidak dicuri orang.

Juga dia berdoa agar mainannya tidak diganggu dan tidak diambil adiknya yang masih kecil.

Didoakannya agar besok tidak hujan sehingga dia bisa bermain bersama teman-temannya.

Dia berdoa agar besok ulangan matematikanya dapat nilai 10 meskipun dia hari ini tidak belajar karena kebanyakan nonton TV dan main game.

Selebihnya dia berdoa untuk ayah dan ibunya agar tetap sehat-sehat dan banyak rejeki.

Yang lebih seru lagi dan terasa lucu, dia berdoa agar temannya yang suka mengganggu jatuh sakit agar tidak masuk sekolah besok, sehingga dia merasa aman di kelas tanpa gangguan.

Doanya diulang setiap malam dan sama terus permintaannya. Bahkan ketika makan, doanya tetap sama. Seluruh doanya tertuju kepada keinginannya dan menyenangkan baginya. Dia hampir tidak pernah mendoakan orang lain.

Maklumlah anak kecil ini masih sangat muda dan belum memahami apa sebetulnya yang harus didoakan. Karena itu sikap dan doanya masih dapat diterima dengan akal sehat karena begitulah situasi doa seorang anak kecil.

Bagaimana dengan isi doa kita?
Jangan-jangan kita yang sudah dewasapun sama saja dengan anak kecil itu. Bila dilihat daftar doa kita setiap hari, mungkin kita malu juga, karena ternyata masih lebih banyak mendoakan diri sendiri.

Mengapa demikian ?
Karena secara umum bahwa dalam doapun ternyata manusia lebih fokus kepada keperluan dirinya sendiri, belum tergerak dan belum terbeban berdoa bagi orang lain.

Sebab itu, hari ini kita diingatkan dan hati kita diketuk agar berdoa bagi orang lain, terlebih berdoa agar firman Tuhan semakin disebarkan dan Injil Kerajaan Allah diberitakan.

Rasul Paulus mengingatkan Timotius untuk menjadi pendoa syafaat. Dia berkata, ”Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang”

 See the source image

Mari kita mendoakan orang lain, karena hal ini menunjukkan bahwa kita peduli dan itulah sesungguhnya salah satu arti kedewasaan iman. Hal itu juga berarti kita sedang membela dan memperjuangkan kepentingan orang lain di hadapan Tuhan...  fokus kepada orang yang kita doakan, bukan kepada diri kita saja.

Mari membuka hati untuk bersedia berdoa kepada siapa saja dengan permohonan yang tak putus-putusnya di hadapan Allah.

2 Timotius 1:3
”Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.”

Selamat Hari Minggu.
Selamat Beribadah.
Selamat Melayani.

Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Lepaskan Bebanmu

5 Mei 2018

Roma 6:22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.

 See the source image

Suatu hari seorang penduduk desa yang sederhana, sebutlah Pak Ali, pergi ke kota. Setelah pulang dari kota, dia bercerita betapa nyamannya hidup di kota. Dia ceritakan pengalamannya yang menyenangkan naik kereta api.

Temannya, Pak Asa, yang juga warga desa itu jadi penasaran dan ingin mencoba naik kereta api juga. Hari Sabtu, dengan memikul sekarung jagung, berangkatlah Pak Asa ke kota dengan jalan kaki. Tiba di kota dia langsung ke stasiun kereta api dan segera membeli tiket. Di dalam kereta api, Pak Asa kelelahan berkeringat dingin dan merasa tak nyaman, sangat berbeda dengan temannya, Pak Ali, sebelumnya.

Setelah pulang ke kampung, Pak Asa mengatakan bahwa cerita pak Ali tidak benar, naik kereta api sangat tersiksa dan capek.

Penduduk desa jadi bingung, mengapa ada dua cerita yang sama judulnya tetapi berbeda isinya ?
Benarkah naik kereta api nyaman atau tersiksa ?
Setelah diselidiki segera ketemu jawabannya.

Ternyata Pak Ali naik kereta api dengan perasaan rileks. Begitu naik kereta dia duduk dengan santai, barang bawaannya diletakkan di tempat yang benar. Dia menikmati pemandangan serta bercakap-cakap dengan penumpang lain di sebelahnya.

Tapi apa yang terjadi dengan Pak Asa ?

Pak Asa stress di kereta api. Jagung yang dipundaknya tetap dipikul, tidak diletakkan di tempat yang semestinya. Dia tidak percaya dan takut jagungnya diambil orang. Dengan teman sebelahnya dia bungkem, tidak mau membuka pembicaraan karena merasa asing berada di antara orang yang tak dikenal. Pantaslah Pak Asa stress dan keringat dingin di dalam kereta api. 

Pemikiran dan pengalaman dalam hubungan manusia dengan Tuhan dapat berbeda satu sama lain.

Ada yang merasa damai karena meletakkan pengharapan dan segala keinginan  serta beban hidup dalam Tuhan, sehingga terasa lega karena dimerdekakan oleh Tuhan.

Akan tetapi ada banyak orang yang tidak merasakan damai bersama Tuhan... merasa curiga kepada Tuhan. Dia merasa bebannya yang besar dapat dipikul sendiri. Tidak belajar berserah kepada Tuhan. Dia merasa belum dibebaskan oleh jamahan kasih Tuhan, masih terikat dengan keinginan dan kuasa dunia ini. Akibatnya kelelahan sendiri karena tidak meletakkan pengharapannya di dalam Yesus.

Para sahabat... kita telah dibebaskan dan dimerdekakan dari manusia lama oleh Tuhan. Karena itu letakkan terus pengharapan kita di dalam Tuhan dan jangan terikat oleh kenikmatan dunia ini.

Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Selamat berlibur.
Selamat beaktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati kita. Amin,

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Banyak Ajaran Palsu, Waspada!!

4 Mei 2018

Kolose 2:8
“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus”
 See the source image
Sering terdengar berita tentang pemalsuan ijasah yang dilakukan oleh oknum-oknum terhormat. Pernah kejadian ada seorang dosen mengaku bertitel Dr. Ir. Xxxxx Yyyyy.

Ternyata seluruh gelarnya palsu. Rupanya dia hanyalah tamatan STM saja. Dia memberi kuliah di sebuah Perguruan Tinggi, bahkan membimbing mahasiswa dalam jenjang S1 dan S2.

Pernah dimuat dalam sebuah Surat Kabar tentang adanya seorang penjual sayuran yang modalnya tak seberapa. Tetapi sungguh kasihan, dia ditipu oleh seseorang dengan uang palsu harga Rp.50.000, padahal uang hasil dagangnya hanyalah itu saja.

Dalam sebuah Harian, diberitakan adanya oknum menipu seorang ibu rumah tangga dengan mengatakan bahwa ibu tersebut mendapatkan hadiah sebuah mobil. Untuk itu si ibu harus terlebih dahulu mentransfer uang sebagai pajak. Ternyata berita itu bohong. Ibu itu tertipu Rp. 10 juta. Padahal uang itu dipinjam dari tetangganya.

Kualitas dan kuantitas penipuan semakin canggih dan semakin halus, sehingga sering sulit untuk dikenal pada awalnya. Setelah tertipu baru disadari.
Harus waspada ! !

Yang paling penting adalah kita harus waspada terhadap penipuan atau penyimpangan terhadap ajaran keyakinan kita. Iman yang benar sering dibelokkan oleh rupa-rupa angin pengajaran menyesatkan.

Bagaimana kita mengetahui ajaran palsu tersebut ?

Kita perlu pemahaman yang benar yang bersumber dari Firman Tuhan... dari Alkitab.
• Mari kita mempelajari firman Tuhan dengan sungguh-sungguh.
• Minta kekuatan dan hikmat kepada Tuhan melalui doa-doa kita.
• Miliki hati yang terbuka kepada Tuhan.

Roh Kudus akan menolong kita, sebab itulah yang pernah dikatakan Tuhan Yesus Kristus....

Yohanes 14:26
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Dia menuntun kita di dalam kebenaran. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tuhan Memberi Kekuatan

2 Mei 2018

Filipi 4:13
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Tantangan dunia ini sering begitu besar untuk dihadapi...
• Tantangan dalam keluarga
• Tantangan dalam pekerjaan
• Tantangan dalam usaha
• Tantangan dalam pergaulan
• Tantangan dalam studi
• 1001 macam tantangan lainnya

 See the source image

Terasa tak berdaya terkadang menghadapi tantangan dan tekanan hidup. Tetapi hidup ini harus terus berjalan dan tantangan harus dihadapi.

Sering ada kondisi tertentu, dimana pergumulan hidup seseorang begitu besar, sehingga dapat membuat terjadi perubahan drastis dalam dirinya.

Karena begitu beratnya, bila tekanan hilangpun, mungkin efeknya masih tetap saja ada. Mungkin ada yang sampai mengalami trauma. Tidak sedikit orang menjadi kehilangan jati dirinya oleh adanya pergumulan berat.

Untuk itu kita perlu datang kepada Tuhan. Di dalam Tuhan kita akan mampu menghadapi tantangan yang sering lebih besar dari kemampuan kita.

Sering diri kita bagaikan kawat lembek yang gampang dibengkok-bengkokkan. Tetapi bila kawat tersebut dililitkan atau ditempelkan ke sebatang baja yang kuat, maka kawat tersebut tidak mudah lagi dibengkok-bengkokkan. Kekuatan baja menjadikan kawat kuat.

Begitulah kita bila bersandar kepada Tuhan. Kekuatan Tuhan akan mengalir kepada kita. Itulah yang diungkapkan Rasul Paulus bahwa segala perkara dapat dia tanggung di dalam Tuhan yang memberi kekuatan kepadanya.

Kita perlu memperbesar ketahanan dan kekuatan iman agar dalam setiap kondisi kita dapat terus bertahan. Bahkan kita semakin teruji dan semakin matang melalui setiap tantangan hidup. Hal tersebut dapat terjadi bila kita mengandalkan Tuhan, tetap percaya dan yakin kepada-Nya.

Amsal 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tekun Belajar Alkitab, Kristen yang Hidup

30 Mei 2018

1 Timotius 4:13
Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

Tekun adalah kunci untuk sukses dalam hal apa saja. Kita sering kurang berhasil dan tidak maksimal meraih apa yang diharapkan karena kurang tekun.

Dalam pertumbuhan rohani juga sama. Dibutuhkan ketekunan berhubungan dengan  Kitab Suci;
• Kita butuh mendengar firman Tuhan
• Kita butuh membaca firman Tuhan
• Kita butuh mempelajari firman Tuhan
• Kita butuh menghafal firman Tuhan
• Kita butuh merenungkan firman Tuhan dan melakukannya.

Ada banyak orang Kristen tahu tentang apa saja dan menarik bagi mereka belajar apa saja. Tetapi anehnya kurang minat akan Alkitab. Mereka merasa cukup mendengar khotbah saja di gereja.

Gerejapun sering tidak/kurang menekankan jemaatnya untuk bertekun dalam firman Tuhan. Kurang pembinaan pribadi. Ramai-ramai saja. Bagi mereka cukup puas jika jemaat banyak yang datang ke gereja, banyak kegiatan dan banyak persembahan. Senang dengan gedung gereja megah. Tentu semua itu penting !

Tetapi apa jadinya jika jemaat kurus dan kering akan firman Tuhan?

Pengkhotbahpun sering puas jika merasa khotbahnya menarik. Ketika berkhotbah, jemaat mengangguk-angguk kepala dan banyak lelucon sehingga pendengar ramai tertawa-tertiwi. Tetapi habis tertawa mereka sedih lagi karena ada banyak tantangan dan pergumulan hidup yang harus dihadapi.

Bahkan banyak yang meninggalkan Kristus karena tidak/kurang memahami firman Tuhan. Mereka banyak diberi semangat dan dimotivasi, namun tidak tahu cara praktis karena kurang dibina.

Sering kita ini seumpama perang melawan musuh di medan pertempuran. Banyak bantuan tempur dengan tembakan granat mortir dari belakang oleh satuan bantuan tempur. Namun kita kalah karena kurang disiapkan pasukan infantri di depan yang terlatih secara personil.

Sementara di depan sana ada banyak musuh tanpa bentuk. Musuh kita bukanlah manusia. Musuh kita adalah iblis dan roh-roh jahat. Mereka memakai segala cara, bahkan menggunakan manusia juga menghadang dan menyerang. Musuh kita hanya bisa dilawan oleh kebersamaan kita dengan Yesus dan ketekunan dalam firman Tuhan... SOLA SKRIPTURA.
 Image result for 1 tim 4:13

Kalau kita tidak bertekun dan tidak rindu serta tidak haus akan firman Tuhan, maka pertanyaannya:

• Bagaimana kita bisa bertumbuh dengan baik?
• Kapan kita menang?
• Kapan iman kita berbuah?

Kita perlu betekun dalam firman Tuhan !

Ezra 7:10
Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Melalui Kekurangan Kita Allah Dimuliakan

01-Mei-2018

Yohanes 9:1-3  
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

Mungkin sering kita sama seperti murid-murid Yesus ketika suatu hari mereka melihat orang buta. Ketika kita melihat orang lain susah atau dalam kesulitan, kita berpikir dan merasa itu adalah akibat dosanya atau dosa keluarganya.

Terkadang kita sampai menghakimi orang. Pikiran seperti ini adalah pikiran yang sempit. Ya... harus diakui juga bahwa memang ada kasus dimana orang-orang menderita akibat kesalahannya... tapi tidak selalu.

Setiap perbuatan dosa memang ada konsekwensinya. Paling tidak mungkin adalah berupa hilangnya damai dan sukacita. Atau berupa kesulitan-kesulitan tertentu. Tetapi adanya kesusahan, bahkan mungkin penyakit, belum tentu sebagai akibat dosa.  

See the source image 

Dalam percakapan Yesus dengan murid-Nya, Yesus mengatakan bahwa justru melalui orang buta itu akan dinyatakan pekerjaan dan kemuliaan Allah.

Apa yang dikatakan Yesus sungguh amat menarik. Saya berpikiran bahwa pastilah orang buta itu senang dan berbahagia seandainya dia tahu apa makna perkataan Yesus tentang dirinya, bahwa melalui dia kemuliaan dan pekerjaan Allah akan dinyatakan... Wow... dahsyat ! ! !

Semestinyalah orang buta itu bersukacita bukan saja karena akhirnya matanya dicelikkan Yesus, namun di balik kesembuhannya ada peristiwa lebih besar melampaui celiknya matanya... melalui butanya dia, nama Allah ditinggikan dan dimuliakan !

Mari kita melihat orang lain dan melihat diri kita dalam cara pandang yang benar. Allah ingin menyatakan kemuliaan-Nya melalui setiap kita.

Sebab itu, jangan cepat menyimpulkan, apalagi sampai menghakimi sesama kita. Ijinkan dan relakanlah Allah mempermuliakan nama-Nya melalui semua orang dengan cara-Nya.

Poin penting adalah: apapun situasi hidup kita... melalui semua pengalaman hidup, dalam suka dan duka, serta dalam susah dan senang, biarlah nama Allah ditinggikan dan diagungkan. Inilah kehidupan yang menarik bagi Allah tentang kita. Allah mau begitu dengan kita. Allah ingin itu.

Terlalu mudah dan sangat gampang bagi Allah membuat kita menjadi besar, hebat, kaya, sukses dan populer. Tetapi sering Allah seolah kesulitan menunjukkan pekerjaan-Nya dan mempermuliakan nama-Nya dalam situasi sulit kita.

Selamat beraktifitas.
Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus menyertai kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun- Bandung.

Awasilah Dirimu dan Ajaranmu

29 Mei 2018

1 Timotius 4:16 
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Keyakinan, pendirian dan prinsip apa yang tertanam dalam diri seseorang sangat dipengaruhi oleh orang yang mengajarkannya.

Betapa sering keyakinan seseorang bergeser dari kebenaran yang semestinya. Terjadi distorsi oleh karena pengaruh dari pengajaran yang salah. Penyimpangan kecil dapat berdampak besar.

Oleh karena itu seorang pengajar haruslah juga terus belajar. Rasul Paulus ingatkan agar Timotius senantiasa mengawasi dan waspada dengan apa yang diajarkannya.

Tidak semua kita menjadi guru secara formal, namun hidup kita hendaklah menjadi kesan dan pesan serta menjadi pengajaran yang baik bagi orang-orang di sekitar kita.

See the source image 

Untuk itulah maka nasihat Rasul Paulus juga merupakan nasihat bagi kita. Supaya apa yang keluar dari diri kita, apa yang kita katakan, apa yang kita tuliskan, apa yang kita sebarkan, semua itu terawasi. Terutama terawasi oleh firman Tuhan.

Dengan demikian, maka diri kita dan orang yang mendengar kata-kata kita serta melihat hidup kita selamat... selamat dari penyimpangan... tidak terdistorsi.

Jadi marilah kita awasi diri kita dan awasi ajaran kita. Awasi nasihat kita.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Bersyukurlah Kepada Tuhan

28 Mei 2018

Yesaya 12:4
Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!

Coba saja pakai baju kita dengan posisi terbalik, maka penampilan diri kita akan terlihat aneh. Pasti orang-orang memperhatikan kita dengan penuh heran dan tanda tanya.

Mungkin orang merasa kita ada kurang-kurangnya... Ada yang mencap jiwa kita tidak beres dan dalam posisi tertekan.  Kita ditertawakan orang. Sebabnya adalah karena terlihat jahitan-jahitan pakaian kita yang tidak karuan, dan itu mengganggu pemandangan.

Betapa sering kita menjalani hidup ini bagaikan memakai baju terbalik. Betapa sering kita terlihat salah pakai. Kita sering terpaku melihat hal-hal yang melemahkan semangat kita.

Ada saja hal-hal yang dapat membuat kita merasa gundah dan semangat turun melihat diri kita... melihat berbagai kelemahan kita... melihat kita banyak gagalnya. Terlebih ketika kita merasa`tidak seberuntung orang lain. Capek rasanya dalam posisi membandingkan diri dengan orang-orang sekitar kita.

See the source image 

Mari kita menjalani hidup seumpama memakai baju dengan tepat. Kita melihat sisi hidup kita dari segi positifnya. Mari menikmati hidup dengan bersyukur !

Paling tidak bersyukurlah jika....

• Jika kita masih memiliki makanan
• Jika kita memiliki rumah yang layak dihuni
• Jika kita masih bisa bangun pagi ini dan memiliki kesehatan. Kita beruntung sebab hari ini banyak orang tak dapat bertahan hidup seperti kita
• Jika kita hidup bebas dan leluasa bergerak karena banyak orang tak dapat merasakan kebebasan seperti itu
• Jika kita memiliki pakaian layak, sebab ada banyak orang-orang yang tidak memilikinya
• Jika kita masih memiliki uang dalam dompet dan dapat makan di restoran, karena kita tergolong orang kaya
• Jika kita masih dapat tersenyum dan menegakkan kepala karena kita berbahagia sebab sebagian besar orang tak dapat tersenyum seperti kita
• Jika kita masih bisa menikmati dan merasakan manisnya gula dan asinnya garam,  sebab ada banyak orang tak bisa merasakan itu disebabkan penyakit tertentu.

Kita tentu lebih bersyukur karena kita memiliki Allah yang tidak hanya menyediakan rumah di dunia ini saja bagi kita, tetapi juga rumah kekal dalam Kerajaan-Nya yang sudah disiapkan bagi orang-orang yang mengasihi Dia.

Hitunglah berkat dan anugerah Allah yang telah dikaruniakan-Nya bagi kita. Betapa banyaknya.

Sesungguhnya kita adalah orang yang beruntung dan syukurilah hal itu !

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan berkati. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sampaikanlah Dengan Kekuatan Roh Kudus

27 Mei 2018

1 Tesalonika 1:5
Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.

Seorang sahabat pernah bercerita pengalamannya ketika mengambil keputusan penting. Dia seorang yang memiliki posisi baik dalam profesinya.

Ketika itu, dia harus memutuskan kebijakan yang dapat mendatangkan keuntungan pribadinya. Untuk itu dia harus sedikit mengorbankan kebenaran. Dia bergumul untuk itu.

Akhirnya dia memutuskan apa yang benar. Dia tidak memperdulikan kepentingannya secara pribadi. Dia putuskan apa yang adil dan benar. Dia lega dengan keputusannya.

Menarik bagi saya untuk bertanya apa yang membuat dia mampu memutuskan apa yang tepat seperti itu.

Dia menceritakan bahwa pada malam hari ketika besoknya dia harus ambil keputusan, dia berdoa serius meminta hikmat dan kekuatan khusus dari Tuhan. Lantas dia teringat akan khotbah seorang Penetua (bukan Pendeta) ketika dia mahasiswa dulu.

Lalu saya tanya lagi apa tema khotbah itu dan siapa pengkhotbahnya. Lalu dia sebut nama Penetua itu.

Ternyata yang berkhotbah adalah seorang Penetua yang sederhana dan biasa-biasa saja. Isi khotbahnya tentang "Kejujuran Seorang Pemimpin" (Pemimpin si Bujur).

Banyak jemaat yang bilang kalau Penetua ini khotbah, suaranya datar saja. Sebenarnya mungkin mereka mau bilang bahwa Penetua ini tidak menarik berkhotbah. Ini permainan bahasa halus saja.

Dari kisah sederhana ini terlihat bahwa khotbah seorang Penetua sederhana telah berpengaruh bagi seseorang untuk memutuskan perkara penting. Khotbahnya berbuah. Roh Kudus bekerja itulah kata kuncinya. Ini mungkin satu contoh kecil saja dari fakta yang ada.

Oleh sebab itu janganlah melihat siapa yang berkhotbah, walau memang harus diakui ada kecenderungan kita sering begitu. Bila Roh Kudus bekerja, firman Tuhan akan berkobar dan bekerja di antara kita.

See the source image 

Bagi yang berkhotbah, siapapun dia... di samping melakukan persiapan yang sebaik-baiknya... mintalah hikmat dan kekuatan khusus dari Tuhan dalam doa. Bila dipandang perlu... berpuasalah !

Yang penting khotbahkanlah ajaran sehat sesuai kebenaran di dalam Yesus dengan sumber utama: Alkitab. Galilah isi Alkitab !

Titus 2:1
Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat.

Bagi kita yang mendengar khotbah, jangan lihat siapa yang khotbah, tetapi berdoalah agar Tuhan memberkati para pengkhotbah, dan terpenting: hati dan pikiran kita dibuka oleh kuat kuasa Roh Kudus sehingga kita memahami kebenaran dan kita dimampukan melakukannya.

Selamat Hari Minggu.
Selamat Beribadah.
Selamat Melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita.
Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Bermegah Dalam Nama Tuhan

26 Mei 2018

Mazmur 20:7-8
Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita.
Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak.

Kereta dan kuda adalah lambang kekuatan dan kegagahan. Manusia sering mengandalkan apa yang kelihatan saja. Itu yang dicari-cari. Itu yang diutamakan.

Manusia sering merasa yang kelihatan saja cukup dan membangun kekuatan di situ.

Tetapi bagi kita, kekuatan utama kita adalah Tuhan. Tuhan tidak kelihatan oleh mata fisik kita, namun Dia ada dan senantiasa menyertai kita. Dia ada di hati kita.

See the source image 

Megahnya kereta dan gagahnya kuda terbatas. Karena keterbatasan inilah membuat kita tidak bisa berharap sepenuhnya kepada kuda dan keretanya.

Tuhan tidak terbatas. Dia tidak dibatasi oleh siapapun dan dengan apapun. Dia Maha Kuasa. Oleh perkataan-Nya apapun bisa terjadi di luar pemahaman dan di luar logika kita. Oleh kuasa-Nya kita ada dan oleh kuasa-Nya kita diselamatkan.

Oleh sebab itu mari kita berharap kepada Tuhan. Andalkan Dia. Pandanglah dan lihatlah Allah melalui mata hati kita.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita.
Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sungguh-Sungguh Mengenal Tuhan

25 Mei 2018

Hosea 6:3
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.   

Sekali waktu Yesus marah kepada Petrus, karena ketika Dia menceritakan penderitaan yang akan Dia alami, Petrus menyela. Alkitab menuliskan Petrus menegur Yesus.

Siapakah Petrus sehingga berani menegur Yesus?

Persoalan pokok bukan siapa Petrus, tetapi yang menjadi intinya adalah seolah Petrus tidak percaya dan menyatakan bahwa apa yang dinubuatkan tentang penderitaan Yesus tak perlu terjadi. Seolah Petrus menginginkan bahwa nubuat tentang derita yang akan dialami Yesus dihapuskan dan dibatalkan saja.

Tentu ini menjadi masalah besar karena pernyataan Petrus mengisyaratkan bahwa nubuat Alkitab tidak perlu digenapi. Ide ini tentu bukan kehendak Allah, sampai-sampai Yesus marah dengan mengatakan, "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Markus 8:33).

Poin penting dalam hal ini adalah: Petrus masih kurang mengenal Yesus selama ini, kurang mengerti bahwa Dia datang untuk menggenapi seluruh nubuat Kitab Suci.

Kitapun dapat saja seperti Petrus, sudah sekian lama menjadi orang Kristen, namun masih saja kurang memahami untuk apa Dia datang. Akibatnya kita tidak berada dalam pikiran Allah. Kita berjalan dengan pikiran kita. Meski kita tidak langsung ditegur keras oleh Yesus seperti kepada Petrus, namun kita perlu waspada. 

See the source image 

Kenallah Yesus dan ikutilah jalanNya apapun harganya! Teladan yang baik dari Petrus adalah: meskipun dia ditegur keras oleh Yesus, tapi dia tidak mundur dan tidak memberontak. Sejarah mencatat bahwa Petrus di kemudian hari berubah menakjubkan menjadi Rasul Yesus yang setia.

Bagaimana dengan kita ?

Kenallah Yesus dan setialah terhadap panggilanNya !

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menghargai dan Menjadi Sahabat

24 Mei 2018

Amsal 17:17
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Ada sebuah film mengisahkan cerita tentang seorang raja menghukum menterinya karena dinilai tidak sepaham dan tak searah tujuan mereka. Raja merasa menterinya sebagai saingan berat karena sangat banyak rakyat simpati dan hormat kepada menteri itu. Raja takut tersingkir.

Agar tidak ketahuan rakyatnya, diam-diam raja menghukum menterinya itu dengan cara menyekap di kamar gelap gulita dan tidak diberi makan, hanya diberi minum air putih sekedarnya. Perdana menterinya dibiarkan menderita kelaparan.

Hanya orang tertentu yang dekat dengan raja mengetahui hal ini. Padahal awalnya raja dan menteri itu bersahabat karib dan teman seperjuangan.

Setelah ditunggu beberapa lama, raja melihat bahwa menterinya tetap sehat dan segar. Raja membayangkan sebelumnya bahwa menterinya sudah kurus kering dan akan meninggal dunia pelan-pelan. Raja menyelidiki apa penyebabnya sehingga menteri itu tetap hidup sehat.

Ketahuanlah bahwa anjing kesayangan menteri sangat setia membawa makanan setiap subuh untuk tuannya lewat celah kecil ruang gelap itu. Melihat hal itu raja tertemplak dan malu. Dia ingat kembali bagaimana dulu kedekatan mereka berdua, tapi sekarang dia begitu teganya menyiksa orang terdekatnya itu. Raja merasa kalah dengan seekor anjing. Raja tidak tahan lagi, akhirnya menterinya dibebaskan.

Oleh karena beberapa hal tertentu bahkan persoalan sepele saja dapat membuat persahabatan di antara kita hilang. Teman yang dulunya dekat dapat menjadi jauh, persahabatan akrab dapat retak karena dipicu oleh kepentingan yang berbeda, atau bahkan oleh karena kesalahpahaman.

 See the source image

Dalam film di atas, seekor anjing yang dikenal sebagai binatang yang setia mengingatkan tentang bagaimana semestinya kita harus setia kawan dan menghargai persahabatan dan kerukunan. Jangan biarkan ego dan sikap mementingkan diri sendiri membuat kita retak dan tidak lagi menghargai orang lain... sahabatpun terlupakan atau tersingkirkan.

Tuhan Yesus memberi teladan yang baik. Semestinya kita dihukum, tetapi DIA datang menyelamatkan kita. Oleh kasih dan kuasa-Nya, Dia menyambung kembali tali hubungan kita yang telah putus dengan Allah akibat dosa.

Mari kita menghargai setiap orang dengan sikap kasih dan setia. Apapun yang dimiliki dan sehebat apapun kita, tanpa sahabat, semua itu tak berarti apa-apa. Hidup kita akan berarti jika bermakna bagi sesama, salah satu di antaranya adalah dengan persahabatan dan menghargai sesama kita. Penulis kitab Amsal mengatakan, ”Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”

Mari kita renungkan dan melakukan ini.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Apa Yang Anda Kehendaki?

23 Mei 2018

Filipi 3:10
”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya”

Ada sebuah lokasi pertambangan yang mengandung banyak emas. Karena itu banyak yang berminat. Tetapi tidak ada yang berhasil membelinya. Masalahnya bukan saja karena harganya mahal, namun karena pemiliknya memang tidak mau menjualnya. Berbagai upaya dan negosiasi telah dilakukan oleh orang-orang tertentu yang berminat, tetapi tidak berhasil.

Suatu hari terdengar kabar bahwa lokasi pertambangan tersebut akan diserahkan ke seorang pemuda bernama Jefry yang tidak jelas dari mana asalnya. Akta Hak Milik sudah dibuat atas namanya. Banyak peminat yang selama ini berharap membelinya bertanya berapa harga terjual. Orang menjadi kaget karena tanah itu diwariskan kepada Jefry.

Bagaimana mungkin tanah itu diberikan begitu saja dengan gratis? Tak masuk akal.

Pemilik tanah berkata bahwa dia memberikan tanahnya karena Jefry sudah diangkat menjadi anaknya. Selama ini mereka memiliki hubungan baik. Karena dia tidak memiliki anak, maka pilihan jatuh kepada Jefry.

Jefry tentu merasa senang, tetapi dia katakan bahwa kemegahan utama dia adalah karena dia memiliki seorang ayah angkat pemilik tanah itu yang sangat mengasihi dia.

Kita telah diangkat Allah menjadi anak-Nya. Kita menjadi ahli waris kerajaan Allah. Apa yang kita megahkan dan apa yang kita rindukan, warisan berkat Tuhan sajakah ?

Kita bermegah karena Tuhan Pencipta alam semesta ini adalah Bapa kita dan kita menjadi ahli waris Kerajaan-Nya. Kemegahan utama kita bukan karena mendapat warisan saja, tetapi karena kita dapat berhubungan dan menikmati kebersamaan dengan Allah kelak di Surga.

 See the source image

Senangnya Kerajaan Surga kelak bukanlah terletak kepada suasananya, tetapi karena disana kita bertemu dengan Allah. Kita bertemu dengan Tuhan Yesus dan selamanya kita bersama DIA. Surga adalah Takhta Allah.

Seorang penulis pernah berkata bahwa dia akan merasa sepi di Surga bila Tuhan tidak ada di sana. Tentu saja hal ini tidaklah mungkin karena Takhta Tuhan di Surga. Hal itu hanyalah sebatas pemikirannya saja... penulis itu sedang menekankan kebenaran tentang betapa megahnya dan pentingnya kebersamaan dan melekatnya kita dengan Allah.

Kemegahan utama kita terletak dalam kesatuan dan kebersamaan kita dengan Allah melebihi berkat-Nya yang pasti dianugerahkan-Nya juga kepada kita. Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus berkata, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia... ... ...."

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat  melayani.

Tuhan menyetai kita senantiasa. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Yang Kuat Menanggung Yang Lemah

22 Mei 2018

Roma 15:1
”Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.”

Di suatu senja, seorang bapak dengan keluarganya berada dalam pejalanan dengan kendaraan kecil. Toni, anaknya yang masih kecil meminta uang ke ibunya ingin membeli jagung bakar. Setelah diberi uang, Toni mendekat ke seorang nenek tua penjual jagung di pinggir jalan yang sedang mengipas-ngipas arang tempat jagung dibakar.

Toni dengan sabar menantikan jagung yang sedang berada dalam pemanggangan. Dia mengamati gerak-gerik nenek penjual jagung itu. Matanya cermat melihat pletikan biji-biji jagung yang meletup terpecah disertai asap yang bertebaran kemana-mana. Bau jagung yang harum sangat menerbitkan selera Toni. Dia ingin segera menikmati jagung itu.

Nenek tua itu ramah sekali, dia tersenyum-senyum melihat Toni yang masih kecil dan mencoba mengusap bahu dan pipi Toni yang sedang bertekun menantikan matangnya jagung.

Setelah matang, nenek itu memberikan jagung kepada Toni. Toni menyerahkan uangnya, tetapi nenek itu menolak uang bayarannya dengan berkata, ”Ambil aja untukmu nak, tak usah dibayar”.

Dengan polosnya Toni pun pergi dengan senang karena sudah mendapat jagung bakar kesukaannya dan gratis pula. Toni menceritakan ke ibunya tentang jagung gratis itu, dan ibunya juga gembira karena merasa mendapat rejeki.

Hanya ayah Toni yang memberikan komentar dan berkata kepada istrinya, ”Ma, mengapa kalian bilang itu rejeki, bukankah nenek tua itu kehilangan sebagian dari penghasilannya yang tak seberapa ?”

Lalu ayah Toni melanjutkan perkataannya, ”Hati nenek tua itu sungguh teramat terang... melebihi terangnya lampu mobil kita ini”

Menerima sesuatu tentu menyenangkan seperti pengalaman Toni menerima jagung gratis dari seorang nenek tua dan ibunyapun menganggap hal itu sebagai rejeki. Di sisi lain, nenek tua yang dengan sikap tulus telah memberikan jagung kepada Toni sangat berbahagia.

Kisah ini mengingatkan kita untuk berterimakasih kepada siapapun yang telah pernah memberikan sesuatu kepada kita dan bersyukur kepada Tuhan atas hidup dan rejeki yang telah kita terima dari Dia.
 See the source image

Alangkah indahnya jika rasa syukur tersebut dilengkapi dengan kerelaan hati kita memberi dengan tulus apa yang kita mampu berikan kepada orang lain. Firman Tuhan berkata. ”Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35).

Di tengah-tengah rasa terima kasih dan syukur kita, marilah kita saling berbagi, saling membantu dan saling memberi apa yang baik dan membawa manfaat.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita senantiasa. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Cukupkan Dengan Yang Ada

21 Mei 2018

Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ’Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau’

Pernah sebuah media memuat berita tentang terjadinya beberapa binatang di kebun binatang mengalami masalah akibat terlalu banyak pengunjung sepanjang liburan. Mungkin binatang tersebut merasa terganggu hingga stress. 

Apa gejalanya dan bagaimana tanda-tandanya binatang yang sedang stress?

Mungkin ada orang yang ahli untuk dapat memikirkan dan mengamatinya. Tetapi hal yang perlu dicatat adalah bahwa binatang juga rupanya dapat mengalami tekanan dan dapat depresi.

Sesungguhnya manusia lebih rentan terhadap stress karena lebih banyak keinginan dibandingkan binatang. 

Stress sangat manusiawi sifatnya, tetapi jika melebihi ambang batas tentulah dapat berbahaya. 

Salah satu penyebab stress adalah ketika seseorang memiliki keinginan tertentu dan keingian itu tidak tercapai. Muncullah perasaan terpukul dan merasa diri tidak berarti dan tak berdaya.  Terlebih kalau melihat orang lain justru berhasil, maka stressnya bisa nambah. 

Stress sering tejadi saat keinginan berlebihan dan tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki apalagi bertentangan dengan kehendak Tuhan. Penyakit kejiwaan adalah salah satu akibat langsung dari stres. 

Secara praktis yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress adalah  dengan bersikap jujur kepada diri sendiri. Mampu menerima dirinya apa adanya baik kelebihan dan kekurangannya dengan rasa syukur. Jeli dan bijak membedakan apa arti kebutuhan dan apa arti keinginan. 

Terutama yang penting adalah behubungan dengan keuangan. Tidak semua kita beruntung dapat memiliki uang banyak. Walaupun begitu, nikmatilah hidup ini dengan sukacita dan PUJILAH TUHAN !

Barangkali kita memiliki kapasitas untuk dapat berupaya hingga mencapai keinginan untuk memiliki lebih banyak uang, tetapi tidak semua keinginan harus terpenuhi. 

Jangan rakus dan jangan menjadi hamba uang. Cukupkan diri dengan apa yang ada. Itulah nasihat penulis kitab Ibrani. Jangan haus akan uang. Itu tuntunan dan petunjuk Allah melalui Alkitab.

 See the source image

Yakinlah akan pemeliharaan dan kasih sayang Tuhan atas kebutuhan hidup kita. Kasih sayang Tuhan abadi dan tidak berubah jikapun keinginan kita belum atau bahkan tak tercapai sekalipun.

Selamat bekerja.
Selamat beraktiftas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Pengharapan vs Putus Asa, Pilih mana?

20 Mei 2018

Mazmur 34:8
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!.

Dalam sebuah sandiwara kecil, ditampilkan sebuah kisah dimana iblis melakukan pemeran menawarkan iklan. Iklannya adalah obral besar-besaran tentang alat-alat kerjanya dengan harga murah. 

Alat-alat kerja iblis tersebut berupa: iri hati, tidak tahu beterima kasih, tidak hormat kepada orang lain, dengki, malas, dendam... dan masih banyak yang lain. 

Di antara alat-alat itu ada sebuah alat yang agak mahal meski telah aus karena mungkin sering dipakai. Alat yang agak mahal itu adalah PUTUS ASA

Pengunjung bertanya mengapa alat putus asa tersebut lebih mahal padahal sudah aus. Iblis berkata bahwa alat putus asa merupakan alat paling ampuh dan mudah dipakai. 

Dengan bangganya iblis itu berkata, 
”Banyak manusia tidak tahu bahwa alat putus asa itu adalah milikku yang sering kupakai untuk menjerat mereka agar tidak berharap kepada Tuhan. Dengan alat putus asa aku mudah sekali memasuki hati mereka. Begitu aku berhasil masuk ke dalam hati manusia, aku segera mudah mengendalikan mereka dan kuajak berbuat sesuka hatiku. Dengan demikian mereka akan semakin jauh dari Tuhan dan segera dapat kurebut hatinya dan kupermainkan!”

Apakah kita termasuk salah satu korban iklan iblis itu?
• Apakah kita termasuk dari sekian banyak manusia yang dimaksudkan iblis itu?
• Apakah iblis begitu mudahnya menghasut kita untuk berputus asa dan cenderung menyalahkan Allah di tengah-tengah rasa kecewa?

Dengan rasa kecewa yang berkepanjangan manusia akan dikendalikan oleh pikirannya yang singkat dan dapat berbuat hal-hal yang tak terduga melawan kehendak Tuhan bahkan dapat berbuat nekat. 

Lawan dan kalahkanlah iblis dengan senjata putus asanya itu dengan senjata Allah bernama PENGHARAPAN

Pengharapan yang teguh mendekatkan hati kita kepada Tuhan. Pengharapan menuntun kita untuk bersabar. Sesulit apapun situasi kita, tetaplah arahkan hati kepada Allah dan berharaplah kepada-Nya. 

Allah tak pernah mengecewakan walaupun jalan-Nya sering sulit untuk dimengerti dan sukar dipahami. Kita butuh waktu untuk melihat dan merasakan kebaikan Allah. Oleh karena itu tetaplah setia dan teruslah ikuti jalan-Nya. 

Mazmur 43:5
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

 See the source image

Selamat Hari Minggu.
Selamat Beribadah.
Selamat Melayani.

Tuhan Yesus meneguhkan iman kita. 

Tuhan Yesus menuntun dan menguatkan kita untuk tetap setia dan bersabar di tengah-tengah beratnya pergumulan hidup kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Pemimpin Sebagai Pelayanan

19 Mei 2018

Lukas 22:26
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Orang normal pasti ingin memiliki citra dan jati diri yang baik. Sebagai anak-anak Tuhan, milikilah citra diri yang baik karena hal itu merupakan bagian dari peran kita sebagai saksi Kristus. Dengan memiliki jati diri yang baik, kita telah memenuhi perintah Allah. 

Apa pengertian dari citra dan jati diri yang baik bagi seorang Kristen?

Sering jati diri dikaitkan dan diukur dari penghargaan manusia saja. Sering citra diri bermotif popularitas. Pandangan seperi ini terlalu sempit. 

Kalau dicermati kehidupan dan ajaran Yesus, citra diri yang baik tidak didasarkan atas penilaian manusia, tetapi dari Tuhan sendiri. Titik berat jati diri bukan terletak pada sekedar penghargaan yang diterima, tetapi dari hati yang melayani

 See the source image

Yesus sendiri berkata bahwa Dia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi manusia (Matius 20:28). Inilah JATI DIRI AGUNG yang ada pada Yesus. 

Jati diri berhubungan dengan sikap hati dan kerelaan untuk berkorban dan sangat jauh dari keinginan untuk dihargai berlebihan.

Untuk memiliki jati diri yang baik, perhatikan dan pikirkanlah hal berikut ini :
• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, dipandang sebagai sebuah kesempatan yang baik untuk memuliakan Tuhan.
• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, dipandang sebagai sebuah kesempatan untuk membuat orang lain menjadi lebih baik, karena inilah arti dari hidup bermakna. Hidup bermakna adalah hidup yang didedikasikan melayani orang lain, bukan berfokus kepada diri sendiri.
• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, apapun itu, dipandang sebagai usaha menabur yang kelak akan dituai buahnya. Karena hidup kita dari Tuhan dan untuk Tuhan.

Biarlah hidup kita berpusat kepada Yesus Kristus. 

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani

Tuhan menyertai dan memberkati segenap kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Peran Kita di bumi

18 Mei 2018

Amsal 2 : 20
Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar.

Sebuah pesawat terbang mengangkut banyak penumpang yang terdiri dari orang-orang yang memiliki berbagai karakter. Ada yang berkarakter baik dan ada yang buruk. 

Perangai buruk mulai nampak ketika dalam pesawat ada yang membandel tidak mau memakai sabuk pengaman, padahal sudah disuruh bahkan diberitahu cara memakainya. 

Ada penumpang yang tidak mau mematikan HPnya dan terus-menerus menggunakannya, meski sudah berulangkali diingatkan oleh awak pesawat bahwa hal tersebut dapat mengganggu komunikasi dan membahayakan penerbangan. 

Ketika terbang, mungkin ada penumpang yang usil mencoret-coret tempat duduk. 

Juga pernah ada pengalaman seorang penumpang merokok di toilet, walau sudah diingatkan bahwa di dalam pesawat tidak diperkenankan merokok. Detektor mendeteksi asap orang yang merokok itu, dan orang itu harus berurusan dengan pihak yang berewajib saat mendarat. 

Bayangkan juga bila ada penumpang lain yang mengambil alat pelampung dan memasukkannya ke dalam tas untuk dibawa pulang jika pesawat mendarat nanti... ????

Yang lebih parah adalah bila ada penumpang yang nekat mencoba masuk ke ruang pilot dan memaksa untuk mengambil alih pesawat. Mereka mengancam akan meledakkan pesawat bila kemauannya tidak dituruti. Mereka bertindak sangat bodoh, karena bila pesawat celaka, tentu jiwa mereka ikut menjadi taruhannya !!

Sebenarnya itulah yang sedang terjadi atas bumi kita ini. Bumi ini bagaikan sebuah pesawat raksasa yang sedang terbang mengarungi angkasa alam semesta. Penduduk dunia, termasuk kita, adalah para penumpangnya. Banyak orang yang sadar atau tidak sadar sedang merusak dunia ini, padahal Allah sejak semula menjadikan dunia ini begitu baik, teratur dan sempurna untuk dihuni manusia. 
 See the source image

Kita yang telah percaya kepada Tuhan harus mendukung rencana Allah atas dunia ini. Janganlah kita ikut merusak pesawat bumi ini, karena terlalu besar risikonya bagi kita maupun keturunan kita kelak. Kita wajib ikut memelihara ciptaan Tuhan. 

Yang terpenting juga adalah kita harus ikut berupaya memelihara kedamaian dan ketenangan di dunia ini. Itu adalah perintah Allah sejak awal; menaklukkan bumi... mengelola bumi... merawat bumi.

Kejadian 1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berkecukupan untuk Berkelebihan

17 Mei 2018

2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Ayat ini sangat menghibur dan menguatkan. Allah sungguh memiliki segala-galanya dan sanggup memberi apa saja. Namun dalam hal ini ada kata-kata: supaya kamu senantiasa berkecukupan.

CUKUP adalah kata kualitatif. Tidak jelas nominalnya. Relatif pengertiannya.

Cukup bagi saya, mungkin kurang bagi orang lain. Kurang bagi saya, mungkin sangat banyak bagi orang sebelah saya. 

Kemaren siang di dekat jendela di kantor saya nemu uang Rp. 23.000. Tidak tahu uang siapa. Saya tanya-tanya tidak ada yang ngaku pemiliknya. 

Lantas uang itu saya tawarkan ke seorang rekan kerja di kantor. Dia tidak mau menerima. Terlalu sedikit mungkin bagi dia. 

Lalu di pertigaan jalan, saya berikan ke seseorang yang menolong saya untuk memberi jalan sebesar Rp. 5.000 dari uang itu. Wahhhh... dia nampak senang sekali. Mungkin rejeki besar bagi dia. Dengan suara nyaring dia berkata, "Terima kasih Pak !"

Inilah mungkin sebuah penjelasan sederhana bahwa pengertian "cukup" atau "kurang" berbeda-beda bagi kita.

Ungkapan Rasul Paulus tentang hidup berkecukupan mengandung makna bahwa hidup kita dijamin Allah. Di samping itu hidup berkecukupan menolong kita untuk berprinsip dan berpikir hidup sederhana. Tidak rakus dan tidak paksakan diri hidup meniru gaya orang lain yang tidak sesuai bagi kita. Ibarat minum kopi sajalah... pas kentalnya... pas gulanya. Sesuai lidah kita... cukup ! !

Berupaya dan bekerja keras untuk dapat uang banyak boleh-boleh saja dan mungkin harus bagi orang tertentu, tetapi pikiran haruslah sederhana. Ada selalu kata cukup dalam hati dan pikiran.

Selanjutnya Rasul Paulus katakan: berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Inilah semestinya ada dalam pikiran kita: ingin berlebih dalam KEBAJIKAN

See the source image 
Biarlah kita selalu berpikiran bahwa apapun yang telah kita lakukan, kita selalu merasa bahwa sesungguhnyalah kita masih saja kurang berbuat kebajikan, bukan merasa kurang rejeki.

Hendaklah segenap usaha-usaha kita, giatnya kita bekerja, gigihnya kita berkarya, tingginya jabatan kita, suksesnya karir kita, majunya bisnis kita, dan tekunnya kita berdoa... semuanya didasari bahwa kita ingin mengabdi dan termotivasi berbuat kebajikan bagi sesama kita. Mari pikirkan dan upayakan ini. 

Semoga kita sukses dalam melakukan kebajikan, walau saat ini mampunya kita masih hanya dalam hal-hal kecil saja. Ke depan pasti lebih dan semakin besar.

Puji Tuhan.

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati serta menolong kita untuk berbuat kebajikan. Terpujilah Tuhan. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Taat dan Patuh

16 Mei 2018

2 Korintus 9:13
Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang.

Mengingat kembali dari peristiwa ketika Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:1–15), hal tesebut tidak terlepas dari peran seorang anak kecil yang rela memberi lima roti dan dua ekor ikan yang diserahkan kepada Yesus. 

Dalam hal ini, awal mujizat diawali dengan kerelaan dan kepatuhan anak itu dengan tidak menahan miliknya. Berkat kerelaan dan kepatuhannya, lima ribu orang terselamatkan dari perut yang sedang lapar. 

Seandainyapun anak itu tidak rela menyerahkan miliknya, tentu saja Tuhan Yesus dapat melakukan alternatif lain untuk mengenyangkan orang banyak yang lagi butuh makanan, bahkan dari hal yang tidak adapun Yesus berkuasa untuk menjadikan makanan. 

Akan tetapi ada satu prinsip pokok telah dilakukan anak kecil itu; dia patuh dan rela. Buah dari kepatuhannya, orang lain diberkati.

Dalam Firman Tuhan ada banyak peristiwa dimana dengan kepatuhan dan kerelaan serta ketaatan kepada Tuhan mendatangkan berkat dan keselamatan baik bagi pelakunya, maupun kepada orang lain. 

Abraham dalam kerelaannya meninggalkan negerinya dan patuh kepada Tuhan membuat dirinya disebut sebagai bapa orang beriman. Melalui keturunannyalah bangsa-bangsa diberkati. Dari garis keturunannya Yesus Kristus lahir. Inilah berkat utama dari hidup Abraham.

Musa dalam kepatuhan dan ketaatannya kepada pimpinan Tuhan, membuat dia menjadi berkat bagi Israel untuk memimpin bangsa itu keluar dari Mesir. 

Yusuf dalam kepatuhan dan ketaatannya kepada Tuhan untuk tidak menceraikan Maria yang telah mengandung, membuat dia akan diingat sepanjang masa sebagai ”ayah" Tuhan Yesus. 

Bahkan Yesus sendiri karena kepatuhan-Nya dengan rela disalib membuat manusia yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal.

Dari kisah-kisah ini jelas terlihat adanya benang merah antara kepatuhan dan berkat, dimana orang taat dan patuh kepada Allah dimampukan menjadi berkat bagi sesamanya, bahkan dia sendiri akan menerima berkat. 

Berkat Tuhan tidak mesti dalam bentuk kemakmuran atau apa yang sering dilihat manusia sebagai kekayaan... BUKAN !

 See the source image

Berkat terutama adalah hati damai dan tenteram hidup. Tuhan tidak pernah menahan berkat bagi orang yang dikasihi-Nya. 

Sesungguhnya yang paling indah dan berkat utama dalam hidup ini adalah: bahwa melalui kita orang-orang memuliakan Allah. 

Kini terbuka kesempatan bagi kita untuk itu, asalkan kita memahami rahasianya. Rahasia utamanya adalah TAAT dan PATUH kepada Allah.

Mari kita berdoa, berupaya dan berjuang untuk itu.
Semoga ! !

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati serta menolong kita untuk TAAT dan PATUH kepada-Nya. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Lakukan Maka Tidak akan Bosan

15 Mei 2018

Filipi 4:9
Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

 See the source image

Setelah selesai berkhotbah, seorang Pendeta didatangi seorang Jemaat. 

Jemaat itu mengatakan bahwa topik firman Tuhan yang dikhotbahkan Pendeta tadi sudah sering dia dengar. Beberapa hari lalu dalam kebaktian rumah tangga, topik itu juga yang dibahas katanya. 

"Terasa bosan" juga... begitulah kira-kira ungkapan hati jemaat itu kepada sang Pendeta. 

Apakah kita sudah bosan dan merasa jenuh dengan firman Tuhan?

Belajar firman Tuhan tidak akan pernah berhenti, walau kita sudah banyak menerima dan mendengar firman Tuhan. Kita juga sudah banyak melihat teladan kehidupan orang-orang yang mengasihi Tuhan.

Ayat firman Tuhan hari ini juga entah sudah berapa kali mungkin  kita dengar. Sampai bosan mungkin ???

Namun yang selalu terasa kurang dan harus belajar lebih banyak lagi adalah melakukan firman Tuhan.

Rasul Paulus menyuruh orang-orang Filipi hidup sebagai pelaku firman Allah. Tentu kita juga diingatkan hal yang sama.

Kita diingatkan dan didorong terus untuk mendengar, membaca, mempelajari, bahkan bila perlu menghafalkan firman Tuhan, dan merenungkannya. Setelah itu, lengkapilah dengan melakukannya

Dengan demikian, maka pastilah damai sejahtera akan menjadi bagian hidup kita. Kita akan berbahagia.

See the source image 

Yakobus 1:25
Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan memberkati serta menolong kita untuk melakukan firman-Nya. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...