1 Petrus 3:4
“Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan
perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan
tenteram, yang sangat berharga di mata Allah”
Jika dibiarkan, sebongkah es dapat mencair terkena panas. Es
yang mencair itu dapat dikembalikan menjadi es dengan cara mendinginkannya,
misalnya dimasukkan ke dalam kulkas. Air dapat menjadi uap jika dipanaskan.
Sebaliknya uap dapat kembali menjadi air jika didinginkan melalui proses
pengembunan. Inilah proses fisis di alam yang terus dapat berputar-putar secara
spontan maupun dilakukan manusia.
Namun ada satu hal yang tidak dapat dikembalikan ke semula,
yaitu sang waktu.
Bayangkanlah bila waktu dapat diulang kembali... kita dapat
kembali ke masa lalu... kita yang sudah orang tua ini dapat kembali menjadi
bayi. Apa jadinya?.
Mungkin istri saya jadi terheran-heran kok suaminya seorang
bayi?
Demikian juga sebaliknya, jika istri saya kembali menjadi
anak kecil umur 10 tahun dan belajar di kelas 4 SD...bingung juga !
Sang waktu bagaikan anak panah yang melesat kencang dan
tidak dapat dilambatkan dan tak dapat dihentikan, apalagi dibalikkan... TIDAK
BISA !
Pekerjaan dapat ditunggu ataupun pekerjaan yang menunggu
manusia, namun umur tidak dapat ditunggu-tunggu. Waktu akan terus berjalan
tanpa kompromi.
Uang dapat disimpan di rumah atau ditabung di Bank. Bila
diperlukan, uang itu dapat diambil. Namun tidak demikian dengan waktu. Waktu
tidak dapat disimpan sebagai cadangan usia. Sekali sang waktu berlalu, maka tak
dapat dikembalikan lagi.
Seiring berjalannya waktu yang begitu cepat, maka tubuh
manusia akan berubah. Ada selang waktu tertentu tubuh manusia semakin baik
sejalan dengan waktu. Akan tetapi ada batasnya... ada puncaknya, dimana
melewati batas itu tubuh manusia akan semakin merosot.
Ciri-ciri yang nampak dalam kemerosotan tubuh manusia
misalnya adalah daya tangkap semakin menurun. Tubuh tidak sekuat dulu lagi.
Kulit berkeriput. Penampilan semakin tidak menarik. Menjadi pelupa, dan
sebagainya. Makanan yang disukai juga harus dihindari dan dipantangkan atau
paling tidak harus dikurangi.
Karena itu banyak manusia yang sering tidak dapat menerima
kenyataan bahwa usianya memang sudah lanjut. Mereka ingin jadi muda kembali dan
menjadi ”iri” melihat orang muda. Maka mulailah muncul bentuk-bentuk
kekhawatiran dan ketakutan, misalnya khawatir akan penyakit, takut
ditinggalkan, takut tidak dihargai lagi, takut kehilangan pengaruh... dan takut
mati. Inilah problema natural manusia seiring dengan berjalannya sang waktu.
Akan tetapi ada kabar baik dari Firman Allah... bahwa walaupun tubuh fisik kita merosot, tetapi
bersama Allah justru semakin hari manusia batiniah kita dapat semakin dibaharui
dan inilah sebenarnya yang paling penting.
Allah melihat bukan penampilan fisik kita meski bagi manusia
itulah yang nomor satu. Allah melihat
hal terpenting dalam diri manusia yaitu hati dan batinnya. Salah satu
penampilan batiniah yang diperbaharui adalah perilaku dan karakter yang baik
dan mulia.
Di tengah-tengah berubahnya fisik kita ke arah yang tidak
kita harapkan, marilah ijinkan Tuhan
memperbaharui hati dan batin kita... dan kitapun berupayalah untuk itu.
Biarlah perilaku kita semakin baik. Biarlah kita dapat menikmati segenap
janji-janji Allah. Peganglah janji-Nya !
Puji Tuhan!
Selamat berlibur.
Seamat beraktifitas.Slamat melayani.
Tuhan Yesus Kristus senantiasa memapah dan menolong kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung