Roma 6:22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu
menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan
sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
Suatu hari seorang penduduk desa yang sederhana, sebutlah
Pak Ali, pergi ke kota. Setelah pulang dari kota, dia bercerita betapa
nyamannya hidup di kota. Dia ceritakan pengalamannya yang menyenangkan naik
kereta api.
Temannya, Pak Asa, yang juga warga desa itu jadi penasaran
dan ingin mencoba naik kereta api juga. Hari Sabtu, dengan memikul sekarung
jagung, berangkatlah Pak Asa ke kota dengan jalan kaki. Tiba di kota dia
langsung ke stasiun kereta api dan segera membeli tiket. Di dalam kereta api,
Pak Asa kelelahan berkeringat dingin dan merasa tak nyaman, sangat berbeda
dengan temannya, Pak Ali, sebelumnya.
Setelah pulang ke kampung, Pak Asa mengatakan bahwa cerita
pak Ali tidak benar, naik kereta api sangat tersiksa dan capek.
Penduduk desa jadi bingung, mengapa ada dua cerita yang sama
judulnya tetapi berbeda isinya ?
Benarkah naik kereta api nyaman atau tersiksa ? Setelah diselidiki segera ketemu jawabannya.
Ternyata Pak Ali naik kereta api dengan perasaan rileks.
Begitu naik kereta dia duduk dengan santai, barang bawaannya diletakkan di
tempat yang benar. Dia menikmati pemandangan serta bercakap-cakap dengan
penumpang lain di sebelahnya.
Tapi apa yang terjadi dengan Pak Asa ?
Pak Asa stress di kereta api. Jagung yang dipundaknya tetap
dipikul, tidak diletakkan di tempat yang semestinya. Dia tidak percaya dan
takut jagungnya diambil orang. Dengan teman sebelahnya dia bungkem, tidak mau
membuka pembicaraan karena merasa asing berada di antara orang yang tak
dikenal. Pantaslah Pak Asa stress dan keringat dingin di dalam kereta api.
Pemikiran dan pengalaman dalam hubungan manusia dengan Tuhan
dapat berbeda satu sama lain.
Ada yang merasa damai
karena meletakkan pengharapan dan segala keinginan serta beban hidup dalam Tuhan, sehingga
terasa lega karena dimerdekakan oleh Tuhan.
Akan tetapi ada banyak orang yang tidak merasakan damai
bersama Tuhan... merasa curiga kepada Tuhan. Dia merasa bebannya yang besar
dapat dipikul sendiri. Tidak belajar berserah kepada Tuhan. Dia merasa belum
dibebaskan oleh jamahan kasih Tuhan, masih terikat dengan keinginan dan kuasa
dunia ini. Akibatnya kelelahan sendiri karena tidak meletakkan pengharapannya
di dalam Yesus.
Para sahabat... kita telah dibebaskan dan dimerdekakan dari
manusia lama oleh Tuhan. Karena itu letakkan terus pengharapan kita di dalam
Tuhan dan jangan terikat oleh kenikmatan dunia ini.
Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.
Selamat berlibur.
Selamat beaktifitas.Selamat melayani.
Tuhan memberkati kita. Amin,
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar