Hosea 6:3
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia
pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti
hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.
Sekali waktu Yesus marah kepada Petrus, karena ketika Dia
menceritakan penderitaan yang akan Dia alami, Petrus menyela. Alkitab
menuliskan Petrus menegur Yesus.
Siapakah Petrus sehingga berani menegur Yesus?
Persoalan pokok bukan siapa Petrus, tetapi yang menjadi
intinya adalah seolah Petrus tidak percaya dan menyatakan bahwa apa yang
dinubuatkan tentang penderitaan Yesus tak perlu terjadi. Seolah Petrus
menginginkan bahwa nubuat tentang derita yang akan dialami Yesus dihapuskan dan
dibatalkan saja.
Tentu ini menjadi masalah besar karena pernyataan Petrus
mengisyaratkan bahwa nubuat Alkitab tidak perlu digenapi. Ide ini tentu bukan
kehendak Allah, sampai-sampai Yesus marah dengan mengatakan, "Enyahlah
Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia." (Markus 8:33).
Poin penting dalam hal ini adalah: Petrus masih kurang mengenal Yesus selama ini, kurang mengerti bahwa Dia datang untuk menggenapi seluruh nubuat Kitab
Suci.
Kitapun dapat saja seperti Petrus, sudah sekian lama menjadi
orang Kristen, namun masih saja kurang memahami untuk apa Dia datang. Akibatnya
kita tidak berada dalam pikiran Allah. Kita berjalan dengan pikiran kita. Meski
kita tidak langsung ditegur keras oleh Yesus seperti kepada Petrus, namun kita
perlu waspada.
Kenallah Yesus dan
ikutilah jalanNya apapun harganya! Teladan yang baik dari Petrus adalah: meskipun dia ditegur keras oleh Yesus, tapi
dia tidak mundur dan tidak memberontak. Sejarah mencatat bahwa Petrus di
kemudian hari berubah menakjubkan menjadi Rasul Yesus yang setia.
Bagaimana dengan kita ?
Kenallah Yesus dan setialah terhadap panggilanNya !
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar