Perhiasan Yang Tidak Binasa

01 Juni 2018

1 Petrus 3:4
“Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah”

Jika dibiarkan, sebongkah es dapat mencair terkena panas. Es yang mencair itu dapat dikembalikan menjadi es dengan cara mendinginkannya, misalnya dimasukkan ke dalam kulkas. Air dapat menjadi uap jika dipanaskan. Sebaliknya uap dapat kembali menjadi air jika didinginkan melalui proses pengembunan. Inilah proses fisis di alam yang terus dapat berputar-putar secara spontan maupun dilakukan manusia.

Namun ada satu hal yang tidak dapat dikembalikan ke semula, yaitu sang waktu.

Bayangkanlah bila waktu dapat diulang kembali... kita dapat kembali ke masa lalu... kita yang sudah orang tua ini dapat kembali menjadi bayi. Apa jadinya?.

Mungkin istri saya jadi terheran-heran kok suaminya seorang bayi?

Demikian juga sebaliknya, jika istri saya kembali menjadi anak kecil umur 10 tahun dan belajar di kelas 4 SD...bingung juga !

Sang waktu bagaikan anak panah yang melesat kencang dan tidak dapat dilambatkan dan tak dapat dihentikan, apalagi dibalikkan... TIDAK BISA !

Pekerjaan dapat ditunggu ataupun pekerjaan yang menunggu manusia, namun umur tidak dapat ditunggu-tunggu. Waktu akan terus berjalan tanpa kompromi.

Uang dapat disimpan di rumah atau ditabung di Bank. Bila diperlukan, uang itu dapat diambil. Namun tidak demikian dengan waktu. Waktu tidak dapat disimpan sebagai cadangan usia. Sekali sang waktu berlalu, maka tak dapat dikembalikan lagi.

Seiring berjalannya waktu yang begitu cepat, maka tubuh manusia akan berubah. Ada selang waktu tertentu tubuh manusia semakin baik sejalan dengan waktu. Akan tetapi ada batasnya... ada puncaknya, dimana melewati batas itu tubuh manusia akan semakin merosot.

Ciri-ciri yang nampak dalam kemerosotan tubuh manusia misalnya adalah daya tangkap semakin menurun. Tubuh tidak sekuat dulu lagi. Kulit berkeriput. Penampilan semakin tidak menarik. Menjadi pelupa, dan sebagainya. Makanan yang disukai juga harus dihindari dan dipantangkan atau paling tidak harus dikurangi.

Karena itu banyak manusia yang sering tidak dapat menerima kenyataan bahwa usianya memang sudah lanjut. Mereka ingin jadi muda kembali dan menjadi ”iri” melihat orang muda. Maka mulailah muncul bentuk-bentuk kekhawatiran dan ketakutan, misalnya khawatir akan penyakit, takut ditinggalkan, takut tidak dihargai lagi, takut kehilangan pengaruh... dan takut mati. Inilah problema natural manusia seiring dengan berjalannya sang waktu.

Akan tetapi ada kabar baik dari Firman Allah... bahwa walaupun tubuh fisik kita merosot, tetapi bersama Allah justru semakin hari manusia batiniah kita dapat semakin dibaharui dan inilah sebenarnya yang paling penting.

Allah melihat bukan penampilan fisik kita meski bagi manusia itulah yang nomor satu. Allah melihat hal terpenting dalam diri manusia yaitu hati dan batinnya. Salah satu penampilan batiniah yang diperbaharui adalah perilaku dan karakter yang baik dan mulia.

Di tengah-tengah berubahnya fisik kita ke arah yang tidak kita harapkan, marilah ijinkan Tuhan memperbaharui hati dan batin kita... dan kitapun berupayalah untuk itu. Biarlah perilaku kita semakin baik. Biarlah kita dapat menikmati segenap janji-janji Allah. Peganglah janji-Nya !

Puji Tuhan!

Selamat berlibur.
Seamat beraktifitas.
Slamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus senantiasa memapah dan menolong kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...