1 Timotius 2:1
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan
ucapan syukur untuk semua orang
2 Tesalonika 3:1
Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan
beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu
Setiap malam, seorang anak kecil usia 8 tahun rajin berdoa
sebelum tidur. Sesuai dengan usianya, isi doanya macam-macam, antara lain agar
buah mangga di depan rumahnya dijaga Tuhan supaya tidak dicuri orang.
Juga dia berdoa agar mainannya tidak diganggu dan tidak
diambil adiknya yang masih kecil.
Didoakannya agar besok tidak hujan sehingga dia bisa bermain
bersama teman-temannya.
Dia berdoa agar besok ulangan matematikanya dapat nilai 10
meskipun dia hari ini tidak belajar karena kebanyakan nonton TV dan main game.
Selebihnya dia berdoa untuk ayah dan ibunya agar tetap
sehat-sehat dan banyak rejeki.
Yang lebih seru lagi dan terasa lucu, dia berdoa agar
temannya yang suka mengganggu jatuh sakit agar tidak masuk sekolah besok,
sehingga dia merasa aman di kelas tanpa gangguan.
Doanya diulang setiap malam dan sama terus permintaannya.
Bahkan ketika makan, doanya tetap sama. Seluruh doanya tertuju kepada
keinginannya dan menyenangkan baginya. Dia hampir tidak pernah mendoakan orang
lain.
Maklumlah anak kecil ini masih sangat muda dan belum
memahami apa sebetulnya yang harus didoakan. Karena itu sikap dan doanya masih
dapat diterima dengan akal sehat karena begitulah situasi doa seorang anak
kecil.
Bagaimana dengan isi doa kita?
Jangan-jangan kita yang sudah dewasapun sama saja dengan
anak kecil itu. Bila dilihat daftar doa kita setiap hari, mungkin kita malu
juga, karena ternyata masih lebih banyak mendoakan diri sendiri.
Mengapa demikian ?
Karena secara umum bahwa dalam doapun ternyata manusia lebih fokus kepada keperluan dirinya sendiri, belum
tergerak dan belum terbeban berdoa bagi orang lain.
Sebab itu, hari ini kita diingatkan dan hati kita diketuk
agar berdoa bagi orang lain, terlebih berdoa agar firman Tuhan semakin
disebarkan dan Injil Kerajaan Allah diberitakan.
Rasul Paulus mengingatkan Timotius untuk menjadi pendoa
syafaat. Dia berkata, ”Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan,
doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang”
Mari kita mendoakan
orang lain, karena hal ini menunjukkan bahwa kita peduli dan itulah sesungguhnya
salah satu arti kedewasaan iman. Hal itu juga berarti kita sedang membela
dan memperjuangkan kepentingan orang lain di hadapan Tuhan... fokus kepada orang yang kita doakan, bukan
kepada diri kita saja.
Mari membuka hati untuk bersedia berdoa kepada siapa saja
dengan permohonan yang tak putus-putusnya di hadapan Allah.
2 Timotius 1:3
”Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun
malam.”
Selamat Hari Minggu.
Selamat Beribadah.Selamat Melayani.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar