Markus 8:36
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan
nyawanya.
Apa yang dikatakan Yesus dalam ayat di atas tidaklah berarti
bahwa kita tidak butuh lagi dunia ini. Tidaklah berarti bahwa perolehan tidak
perlu. Cita-cita tetap penting. Usaha yang maju dan sukses tetap dikejar dan
capailah setinggi-tingginya sejauh kita bisa.
Akan tetapi Yesus menunjukkan apa yang paling utama. Yang paling utama adalah keselamatan jiwa.
Diperolehpun dunia ini semua, namun jika kehilangan nyawa... jika kehilangan
jiwa, buat apa?.... tidak ada artinya.
Betapa banyak memang orang-orang yang gigih dan antusias
berjuang untuk statusnya di dunia ini, tapi tidak segigih itu dalam berpikir
untuk dunia akan datang yang bersifat kekal.
Setinggi apapun capaian kita, ada saatnya nanti kita akan
bertanya kepada diri sendiri, "Untuk apa ini semuanya?"
Sekarang mungkin belum muncul pertanyaan itu. Atau sekarang
sudah setengah-setengah pertanyaan itu ada. Hanya saja belum terucap, tapi ada
terselip menyelinap dalam pikiran mengiang akan pertanyaan itu. Pertanyaan ini
adalah pertanyaan penting dan harus dijawab tuntas. Pastikanlah jawabannya
benar. Jawaban benarnya hanya ada di dalam Yesus.
Di dalam Yesuslah segala sesuatu dalam hidup kita berarti.
Di luar Yesus semua akan sia-sia.
Oleh sebab itu marilah kita seimbang bepikir untuk
memikirkan perolehan kita di dunia ini dengan apa posisi kita di dalam
kekekalan nanti. Bila perlu biarlah porsi kita berpikir tentang kekekalan lebih
besar dibandingkan pikiran kita akan dunia darurat ini.
Biarlah perkataan Yesus dalam Markus 8:36 menjadi fokus
pikiran kita di dunia sementara ini. Sebab bagaimanapun juga, suka atau tidak
suka, mau atau tidak mau, percaya atau tidak percaya... kita semua mengarah dan
menuju kepada kekekalan.
Kita semua akan menghadap TAKHTA-NYA.
Selamat ujian.
Selamat bekerja.Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar