Filipi 3:10
”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya”
Ada sebuah lokasi pertambangan yang mengandung banyak emas.
Karena itu banyak yang berminat. Tetapi tidak ada yang berhasil membelinya.
Masalahnya bukan saja karena harganya mahal, namun karena pemiliknya memang
tidak mau menjualnya. Berbagai upaya dan negosiasi telah dilakukan oleh
orang-orang tertentu yang berminat, tetapi tidak berhasil.
Suatu hari terdengar kabar bahwa lokasi pertambangan
tersebut akan diserahkan ke seorang pemuda bernama Jefry yang tidak jelas dari
mana asalnya. Akta Hak Milik sudah dibuat atas namanya. Banyak peminat yang
selama ini berharap membelinya bertanya berapa harga terjual. Orang menjadi
kaget karena tanah itu diwariskan kepada Jefry.
Bagaimana mungkin tanah itu diberikan begitu saja dengan
gratis? Tak masuk akal.
Pemilik tanah berkata bahwa dia memberikan tanahnya karena
Jefry sudah diangkat menjadi anaknya. Selama ini mereka memiliki hubungan baik.
Karena dia tidak memiliki anak, maka pilihan jatuh kepada Jefry.
Jefry tentu merasa senang, tetapi dia katakan bahwa kemegahan
utama dia adalah karena dia memiliki seorang ayah angkat pemilik tanah itu yang
sangat mengasihi dia.
Kita telah diangkat
Allah menjadi anak-Nya. Kita menjadi ahli
waris kerajaan Allah. Apa yang kita megahkan dan apa yang kita rindukan,
warisan berkat Tuhan sajakah ?
Kita bermegah
karena Tuhan Pencipta alam semesta
ini adalah Bapa kita dan kita
menjadi ahli waris Kerajaan-Nya. Kemegahan utama kita bukan karena mendapat
warisan saja, tetapi karena kita dapat berhubungan
dan menikmati kebersamaan dengan Allah kelak di Surga.
Senangnya Kerajaan Surga kelak bukanlah terletak kepada
suasananya, tetapi karena disana kita bertemu dengan Allah. Kita bertemu dengan
Tuhan Yesus dan selamanya kita bersama DIA. Surga adalah Takhta Allah.
Seorang penulis pernah berkata bahwa dia akan merasa sepi di
Surga bila Tuhan tidak ada di sana. Tentu saja hal ini tidaklah mungkin karena
Takhta Tuhan di Surga. Hal itu hanyalah sebatas pemikirannya saja... penulis
itu sedang menekankan kebenaran tentang betapa megahnya dan pentingnya
kebersamaan dan melekatnya kita dengan Allah.
Kemegahan utama kita terletak dalam kesatuan dan kebersamaan
kita dengan Allah melebihi berkat-Nya yang pasti dianugerahkan-Nya juga kepada
kita. Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus berkata, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia... ... ...."
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.Selamat melayani.
Tuhan menyetai kita senantiasa. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar