Berkecukupan untuk Berkelebihan

17 Mei 2018

2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Ayat ini sangat menghibur dan menguatkan. Allah sungguh memiliki segala-galanya dan sanggup memberi apa saja. Namun dalam hal ini ada kata-kata: supaya kamu senantiasa berkecukupan.

CUKUP adalah kata kualitatif. Tidak jelas nominalnya. Relatif pengertiannya.

Cukup bagi saya, mungkin kurang bagi orang lain. Kurang bagi saya, mungkin sangat banyak bagi orang sebelah saya. 

Kemaren siang di dekat jendela di kantor saya nemu uang Rp. 23.000. Tidak tahu uang siapa. Saya tanya-tanya tidak ada yang ngaku pemiliknya. 

Lantas uang itu saya tawarkan ke seorang rekan kerja di kantor. Dia tidak mau menerima. Terlalu sedikit mungkin bagi dia. 

Lalu di pertigaan jalan, saya berikan ke seseorang yang menolong saya untuk memberi jalan sebesar Rp. 5.000 dari uang itu. Wahhhh... dia nampak senang sekali. Mungkin rejeki besar bagi dia. Dengan suara nyaring dia berkata, "Terima kasih Pak !"

Inilah mungkin sebuah penjelasan sederhana bahwa pengertian "cukup" atau "kurang" berbeda-beda bagi kita.

Ungkapan Rasul Paulus tentang hidup berkecukupan mengandung makna bahwa hidup kita dijamin Allah. Di samping itu hidup berkecukupan menolong kita untuk berprinsip dan berpikir hidup sederhana. Tidak rakus dan tidak paksakan diri hidup meniru gaya orang lain yang tidak sesuai bagi kita. Ibarat minum kopi sajalah... pas kentalnya... pas gulanya. Sesuai lidah kita... cukup ! !

Berupaya dan bekerja keras untuk dapat uang banyak boleh-boleh saja dan mungkin harus bagi orang tertentu, tetapi pikiran haruslah sederhana. Ada selalu kata cukup dalam hati dan pikiran.

Selanjutnya Rasul Paulus katakan: berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Inilah semestinya ada dalam pikiran kita: ingin berlebih dalam KEBAJIKAN

See the source image 
Biarlah kita selalu berpikiran bahwa apapun yang telah kita lakukan, kita selalu merasa bahwa sesungguhnyalah kita masih saja kurang berbuat kebajikan, bukan merasa kurang rejeki.

Hendaklah segenap usaha-usaha kita, giatnya kita bekerja, gigihnya kita berkarya, tingginya jabatan kita, suksesnya karir kita, majunya bisnis kita, dan tekunnya kita berdoa... semuanya didasari bahwa kita ingin mengabdi dan termotivasi berbuat kebajikan bagi sesama kita. Mari pikirkan dan upayakan ini. 

Semoga kita sukses dalam melakukan kebajikan, walau saat ini mampunya kita masih hanya dalam hal-hal kecil saja. Ke depan pasti lebih dan semakin besar.

Puji Tuhan.

Selamat ujian.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati serta menolong kita untuk berbuat kebajikan. Terpujilah Tuhan. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...