2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya
kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di
dalam pelbagai kebajikan.
Ayat ini sangat menghibur dan menguatkan. Allah sungguh memiliki
segala-galanya dan sanggup memberi apa saja. Namun dalam hal ini ada kata-kata:
supaya kamu senantiasa berkecukupan.
CUKUP adalah kata
kualitatif. Tidak jelas nominalnya. Relatif pengertiannya.
Cukup bagi saya, mungkin kurang bagi orang lain. Kurang bagi
saya, mungkin sangat banyak bagi orang sebelah saya.
Kemaren siang di dekat jendela di kantor saya nemu uang Rp.
23.000. Tidak tahu uang siapa. Saya tanya-tanya tidak ada yang ngaku
pemiliknya.
Lantas uang itu saya tawarkan ke seorang rekan kerja di
kantor. Dia tidak mau menerima. Terlalu sedikit mungkin bagi dia.
Lalu di pertigaan jalan, saya berikan ke seseorang yang
menolong saya untuk memberi jalan sebesar Rp. 5.000 dari uang itu. Wahhhh...
dia nampak senang sekali. Mungkin rejeki besar bagi dia. Dengan suara nyaring
dia berkata, "Terima kasih Pak !"
Inilah mungkin sebuah penjelasan sederhana bahwa pengertian "cukup" atau "kurang" berbeda-beda bagi
kita.
Ungkapan Rasul Paulus tentang hidup berkecukupan mengandung makna bahwa hidup kita dijamin Allah. Di
samping itu hidup berkecukupan
menolong kita untuk berprinsip dan berpikir hidup sederhana. Tidak rakus dan tidak paksakan diri hidup meniru
gaya orang lain yang tidak sesuai bagi kita. Ibarat minum kopi sajalah... pas
kentalnya... pas gulanya. Sesuai lidah kita... cukup ! !
Berupaya dan bekerja keras untuk dapat uang banyak
boleh-boleh saja dan mungkin harus bagi orang tertentu, tetapi pikiran haruslah
sederhana. Ada selalu kata cukup
dalam hati dan pikiran.
Selanjutnya Rasul Paulus katakan: berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Inilah semestinya ada
dalam pikiran kita: ingin berlebih dalam KEBAJIKAN.
Hendaklah segenap usaha-usaha kita, giatnya kita bekerja,
gigihnya kita berkarya, tingginya jabatan kita, suksesnya karir kita, majunya
bisnis kita, dan tekunnya kita berdoa... semuanya didasari bahwa kita ingin mengabdi dan termotivasi berbuat
kebajikan bagi sesama kita. Mari pikirkan dan upayakan ini.
Semoga kita sukses dalam melakukan kebajikan, walau saat ini
mampunya kita masih hanya dalam hal-hal kecil saja. Ke depan pasti lebih dan
semakin besar.
Puji Tuhan.
Selamat ujian.
Selamat bekerja.Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati serta menolong kita
untuk berbuat kebajikan. Terpujilah Tuhan. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar