Sumber Mata Air


30 November 2019

Yohanes 4:13-14
Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Dari pembicaraan Yesus dengan seorang perempuan Samaria, siapa saja yang telah minum air yang diberikan Tuhan Yesus, dia tidak akan haus lagi, tetapi menjadi mata air yang terus-menerus memancar.

Minum air dari Yesus artinya percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Jadi setiap orang yang telah menerima Yesus menjadi sumber air baru.

Oleh karena itu pertanyaan penting adalah, "Masihkah kita haus akan dunia ini?" Artinya haus adalah mengejar-ngejar, sehingga mungkin berakibat mengabaikan kebenaran yang telah diterima dari Yesus. 

Hal ini bukan berarti kita diam saja dan tak berbuat apa-apa untuk hidup ini... bukan !... ini malas namamya. Tentu saja malas akan berakibat buruk. Justru sebaliknya, bahwa sebagai mata air, kita terus diberi gairah dan semangat untuk bekerja dan melayani.

Agar kita dapat terus-menerus menjadi sumber mata air yang memancar, maka kita harus terus-menerus berada dalam SUMBER MATA AIR BESAR,  yaitu Yesus Kristus. Orientasi hidup kita harus kepada Yesus Kristus.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berbuat Lebih


29 November 2019

Matius 5:41
Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

Perkataan Tuhan Yesus di atas tentu tidak harus kita maknai secara harafiahnya. 

Maksudnya yang harus kita pahami adalah bahwa kita diinginkan tidak berpikir standar saja, namun berpikir, berkehendak dan berbuat "lebih" dalam segala sesuatu.

Dalam banyak hal, sering kita berbuat hanya sekedar, yang penting sudah... begitu saja. Atau formalitas. Bahkan berbuat di bawah apa yang seharusnya... mengurang-ngurangi dan menahan-nahan.

Bagaimana seandainya Tuhan melakukan seperti itu kepada kita? 
Kita bersyukur bahwa Tuhan memberi apa yang terbaik dan terindah bagi kita. 
Puji Tuhan ! 

Karena itu kita terus diingatkan untuk melakukan dan memberi yang terbaik, sebab itulah yang telah diteladankan Yesus dan Dia menyuruh kita seperti itu. 

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita.
Amin

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Ketumbar-3: BERTUMBUH DALAM DOA



Tujuan
Permata mengerti pentingnya doa dan bagaimana berdoa sesuai dengan kehendak Allah.

Inspirasi
Martin Luther pernah berkata, “Pekerjaan seorang penjahit adalah membuat pakaian; pekerjaan tukang sepatu adalah membuat sepatu; pekerjaan seorang Kristen adalah berdoa. Banyak hal yang saya lakukan dalam satu hari, dan saya tidak pernah dapat melakukan semua itu tanpa berdoa kurang dari tiga jam dalam sehari.” Doa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan kita sebagai orang Kristen.
       Doa adalah ekspresi dari hubungan kita dengan Allah, suatu sarana komunikasi bagi kita untuk berbicara dengan-Nya. Namun, doa bukan asal ucap, tetapi keluar dari hati yang terdalam dan diungkapkan apa adanya kepada Allah. Doa adalah ungkapan hati kita kepada Allah. Pada waktu kita berdoa, Allah memperhatikan hati kita, bukan kata-kata kita. Charles H. Spurgeon mengatakan, “Hanya doa yang keluar dari hati kita yang dapat mencapai hati Allah.

Refleksi
§  Menurut kamu sendiri apa sebenarnya doa itu?
§  Setujukah kamu dengan apa yang dikatakan oleh Luther dan Spurgeon? Mengapa?

Diskusi
1.        Jika Tuhan sudah tahu apa yang kita perlukan, mengapa kita tetap harus berdoa? (Mzm. 139:4; Mat. 6:8-9; Mrk. 1:35; Yoh. 17)

2.        Jaminan apa yang Tuhan berikan ketika kita berdoa kepada-Nya? (Yer. 33:3; Mat. 7:7-8; Ef. 3:20)

3.        Apakah Tuhan selalu menjawab dan mengabulkan doa-doa kita? Mengapa? Berikan contoh dari kisah/ tokoh dalam Alkitab!

4.        Sebutkan beberapa syarat penting agar doa-doa kita dikabulkan oleh Tuhan?
a.        Yoh. 14:13-14; 16:24

b.        Mat. 26:39; 1 Yoh. 5:14-15

c.        Mat. 21:22; Mrk. 11:22-24

d.        Mzm 66:18; Yes. 59:1-2; Yak. 4:3

e.        Mat. 5:23-24; 1Ptr. 3:7

f.         Yes. 1:15-18; 1 Yoh. 1:9

g.        Yoh. 15:7; Ams. 28:9

5.        Bacalah Matius 6:9-13 kemudian sebutkan empat unsur penting (pola) dalam doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus!
a.        Ay. 9-10

b.        Ay. 11 

c.        Ay. 12

d.        Ay. 13

6.        Ada sebagian orang yang menutup doanya bukan dengan : ”Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin”, tetapi dengan : ”Haleluya. Amin” Jika ditinjau dari esensi doa dan arti kata ’Haleluya’ itu sendiri, apakah tepat menutup doa dengan kalimat ”Haleluya. Amin” Mengapa? Berikan pendapatmu!

7.        Apa arti berdoa ”dalam nama Tuhan Yesus”? (Yoh. 14:13-14; 16:24) ... dan Apakah doa yang dipanjatkan/ menyebut ”dalam nama Yesus” pasti dikabulkan? (Kis. 19:13-15)

Aplikasi
1.        Allah menjawab doa-doa kita karena Ia mengasihi kita. Ia akan memberikan jawaban yang terbaik kepada kita sesuai dengan kehendak-Nya.
2.        Tuhan tidak pernah terlambat atau terlalu cepat di dalam menjawab doa-doa kita. Pertolongan Tuhan tepat pada waktu-Nya.

Aksi
1.        Mengawali segala sesuatu dengan doa sebagai wujud kebergantungan kita kepada Allah.
2.        Belajar berdoa sesuai dengan unsur/pola yang diajarkan Tuhan Yesus
3.        Mengkhiri doa ”di dalam nama Yesus” dengan pemahaman yang benar.
4.        Ambillah waktu untuk saling mendoakan satu sama lain.
Konfirmasi
”Salah satu kegunaan yang paling penting dari Twitter dan Facebook adalah untuk membuktikan, bahwa jarang berdoa bukan karena kurang waktu.” — (John Piper)


Menjalani kehidupan ini tanpa doa adalah seperti sebuah bangunan rumah tanpa paku! —(Charles H. Spurgeon)


Mengabaikan doa seumpama terjun ke dalam medan perang dengan kekuatan sendiri; akibatnya kita akan mengalami kekalahan, lalu sekaligus kehilangan tekad untuk terus bertempur—(Donald S. Whitney)


Dikutip dari: Buku Growing Up, Ayub Wahyono, 2011

Membawa Damai


28 November 2019

Matius 5:9
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Setiap orang percaya dan telah menerima Yesus adalah anak-anak Allah. 

Sebagai anak-anak Allah, peran kita adalah membawa damai. Hanya saja, oleh sebab beberapa hal, peran kita belum nampak... belum nyata. Juga penyebabnya adalah karena watak yang belum atau sulit berubah. 

Karena itu, mari kita terus berbenah dan melengkapi diri dengan perubahan karakter menjadi seperti Kristus. Dengan demikian kita akan semakin bertambah-tambah merasakan damai dan orang-orangpun merasakan damai dengan kehadiran kita.

Walau orang tidak menyebut kita secara lisan sebagai anak-anak Allah, tapi biarlah  seperti perkataan Yesus; Allah semakin meneguhkan dan menyebut kita sebagai anak-anak-Nya melalui damai yang kita upayakan, damai yang kita canangkan, dan damai yang kita bawa. 
Salam damai ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat melayani.

Tuhan melimpahkan damai dan sukacita di hati kita untuk kita bawa ke manapun kita pergi dan di manapun kita berada. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Ketumbar: Kelompok Tumbuh Bersama


Tuhan merindukan para pengikutNya menjadi murid yang sejati yaitu seorang yang bertumbuh semakin dewasa baik dalam pengenalan akan Tuhan, pengajaran, karakter, dan seluruh aspek hidupnya menuju kesempurnaan Kristus. Untuk mencapai kesempurnaan itu dibutuhkan proses.
Tuhan Yesus memberikan teladan untuk bertumbuh seperti yang Dia lakukan dengan murid-murid-Nya yaitu pemuridan dengan kelompok tumbuh bersama yaitu dengan keduabelas murid-murid-Nya. Pemuridan dalam Ketumbar menjadi strategi yang sangat potensial karena didalam Ketumbar dapat terjadi pembinaan yang intensif, progresif dan interaktif seperti yang diteladankan Tuhan Yesus.

Ketumbar
Visi Ketumbar :
Menghasilkan murid yang akan memuridkan kembali (Mat 4:19, 28:19; 2 Tim. 2:2), Contoh : Tuhan Yesus dengan murid-murid; Paulus dan Timotius

Ketumbar
adalah wadah atau sarana yang baik bagi orang-orang percaya untuk bertumbuh sebagai murid Kristus
  
Misi dan Strategi Ketumbar
Berdasarkan proses pemuridan yang dikerjakan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya:
1.      Pengajaran
Ø  Tuhan Yesus mengajar murid-muridNya dengan pertemuan khusus dan melalui peristiwa yang terjadi diperjalanan pelayananNya (Mark 4: 10-34; Mark 2;1-12)
Ø  Interaksi dalam Ketumbar diadakan melalui pembahasan bahan (materi), PA, Bedah Buku, melalui peristiwa yang terjadi dan teladan hidup pemimpin Ketumbar
2.       Penyembahan (Pujian dan doa)
Ø  Tuhan Yesus dan murid-muridNya bernyanyi bersama (Mark 14:26)
Ø  Ketumbar menciptakan kondisi pujian dan doa yang dinikmati tidak sekedar rutinitas
3.       Persekutuan
Ø  Yesus menegur, membela, dan memuji murid-muridNya (Mat 14:31, Luk 6:3; Mat 16:17)
Ø  Menguatkan muridNya yang sedang dalam kesulitan (Mark 6:50)
Ø  Pemimpin berani membukakan diri dan menciptakan keterbukaan dalam kelompok
4.       Misi
Ø  Tuhan Yesus mengutus murid-murid untuk bermisi (Mark 6: 6b-12)
Ø  Pemimpin Ketumbar secara kontiniu transfer visi dan aksi kepada anggota

Anggota Ketumbar
1.       Anggota gereja atau persekutuan yang rindu mengenal Allah
2.       Melalui persahabatan atau penginjilan pribadi
3.       Orang percaya dan orang yang sedang dibimbing untuk percaya

Ketumbar-2: BERTUMBUH DALAM PENGAMPUNAN

Ketumbar-2: BERTUMBUH DALAM PENGAMPUNAN

Tujuan
Permata mengerti apa yang harus dilakukan ketika jatuh dalam dosa dan belajar untuk mengampuni orang lain.

Inspirasi       
Tom adalah seorang Permata yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Di dalam pertumbuhan imannya, dia juga mengalami jatuh bangun atau pasang surut. Suatu kali dia curhat kepada pembimbingnya bahwa dia merasa malu dan tidak layak datang (berdoa) kepada Tuhan karena beberapa kali dia jatuh di dalam dosa yang sama. Ia bahkan berpikir apakah Tuhan masih mau mengampuni dia.

Dalam kisah lain, diceritakan ada seorang dokter yang terkenal karena keahlian dan kesalehannya sebagai orang Kristen. Setelah kematiannya, buku catatan tentang pasien peninggalannya dibaca oleh sang istri. Banyak catatan tagihan yang telah dicoret dengan tinta merah yang bertuliskan: “Dihapuskan. Tidak mampu untuk membayar.” Namun istrinya tidak dapat menerima hal ini. Ia berusaha mendapatkan uang itu melalui pengadilan. Pada saat sidang berlangsung, hakim bertanya kepadanya, “Apakah ini tulisan suami Anda?” Ia mengiyakan. Hakim lalu memutuskan, “Kalau begitu, tak seorang pun yang dapat memaksa pasien-pasien itu untuk membayar, karena hutang mereka telah dihapuskan oleh almarhum.
Refleksi
Di dalam pertumbuhan iman kamu, pernahkah kamu mengalami atau merasakan seperti yang dialami/dirasakan oleh Tom?


Hal apa yang dapat kamu pelajari/teladani dari sikap dokter tersebut, jika dikaitkan dengan apa yang dilakukan Tuhan Yesus dengan pengorbanan-Nya di atas kayu salib?


Diskusi                                                                                                                                           
1.     Apakah yang harus kita lakukan ketika kita jatuh dalam dosa? 
§  Mzm. 38:19
_______________________________________________________________
§  Luk. 15:17-21
_______________________________________________________________
§  1Yoh. 1:9
_______________________________________________________________
2.     Menurut Ams. 28:13  dan Kis. 3:19 , tindakan apa yang seharusnya kita lakukan setelah sadar akan dosa-dosa kita dan mengakuinya di hadapan Tuhan?

§  Ams. 28:13
____________________________________________________
§  Kis. 3:19
____________________________________________________
3.     Jaminan apa yang Tuhan berikan ketika kita mengakui dosa-dosa kita? (Yes. 43:25 ; Ibr. 10:17 ; 1Yoh. 1:9 )
§  Yes. 43:25
________________________________________________________________
§  Ibr. 10:17
_______________________________________________________________
§  1 Yoh. 1:9
________________________________________________________________

4.     Apa yang menjadi dasar pengampunan dosa kita? (Yes. 53:5; Ef. 1:7 )
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

5.     Setelah kita menerima dan mengalami pengampunan dari Allah, bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap orang lain yang bersalah kepada kita? (Matius 6:12 ; Lukas 11:4 ; Efesus 4:32)
_________________________________________________


Aplikasi
1.     Tidak ada dosa yang terlalu besar yang tidak dapat diampuni oleh Tuhan. Kita memiliki jaminan akan pengampunan dosa karena Tuhan Yesus telah mati di atas kayu salib untuk membayar lunas hutang-hutang dosa kita. Diampuni Allah berarti semua dosa kita di hadapan Allah dihapuskan. Masih adakah dosa-dosa yang belum kamu akui di hadapan Tuhan? (Jika ada, ambillah waktu untuk berdoa memohon pengampunan-Nya dan bersyukurlah untuk pengampunan yang Allah berikan)
2.     Adakah seseorang yang telah membuat kamu kecewa/menyakiti kamu, sehingga kamu merasa sulit untuk mengampuni dia? (Jujurlah kepada Allah dan sebut dia dalam doamu serta belajarlah untuk mengampuni dia sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu).

Aksi
1.     Mengakui setiap dosa yang kita lakukan di hadapan Tuhan.
2.     Bersyukur untuk pengampunan yang Allah berikan.
3.     Mau mengampuni orang lain.

Konfirmasi
Marilah kita pergi ke kalvari untuk belajar bagaimana kita dapat diampuni,
dan kemudian kita diam di sana untuk belajar mengampuni
—(Charles Spurgeon)

Dikutip dari: Buku Growing Up, Ayub Wahyono, 2011






Ketumbar-1: BERTUMBUH DALAM ANUGERAH

Tujuan
Permata mengerti bahwa mereka diselamatkan oleh anugerah dan keselamatan itu tidak dapat hilang.
Inspirasi
       John Newton lahir di Inggris tahun 1725. Ibunya meninggal ketika John berusia tujuh tahun. Ayahnya, seorang nakhoda kapal laut. Berhubung tidak ada yang mengasuh John, maka John ikut berlayar dengan ayahnya. Bocah kecil yang berperangai lembut ini langsung mengalami kejutan berada di dunia pelaut yang kasar dan suka mabuk-mabukan. Keadaan menjadi lebih parah ketika beberapa tahun kemudian John bekerja di kapal lain. Di situ ia sering diliciki dan dipukuli oleh rekan-rekan yang jauh lebih besar dan dewasa. Pernah ia melarikan diri, tetapi tertangkap dan dipaksa bekerja di kapal lain.
       Ia kemudian menghidupi dirinya sebagai pedagang budak dengan menangkap penduduk di Afrika Barat dan menjual mereka ke seluruh dunia. Pada 9 Maret 1748, kapal yang diawakinya dihantam oleh badai besar yang tidak diduga sebelumnya. Dilanda ketakutan luar biasa, ia mulai membaca buku. Salah satu buku yang dipelajarinya adalah Alkitab. Ia merasa terpesona membaca tentang anugerah Allah kepada manusia yang tampak dalam diri dan pekerjaan Yesus.
       Keesokan harinya di dalam keputusasaan yang luar biasa ia berteriak kepada Tuhan dan Tuhan mendengar doanya sehingga akhirnya ia diselamatkan. Dari pengalamannya sendiri itu, John Newton menemukan kontras antara Kasih Allah dan dirinya dengan profesi sebagai seorang pedagang budak belian. Ia bahkan menyebut dirinya “wreck” (barang rongsokan). Ia begitu memahami dan menghidupi begitu ajaibnya anugerah Allah. John Newton merasakan dan mengakui, bahwa setiap hari sepanjang hidupnya ia menerima banyak anugerah Allah. Pada usia 80 tahun, John menjadi pikun. Namun ia berkata, “Tetapi ada dua hal yang saya tidak bisa lupa, bahwa saya adalah pendosa besar, dan bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat yang Besar.”

Refleksi
Pernahkah kamu merasakan anugerah Allah yang besar dalam hidupmu seperti yang dialami oleh John Newton? Jika pernah, kapan peristiwa itu terjadi? Bagaimana responsmu saat itu?
Diskusi
1.     Bagaimana keadaan/status manusia di hadapan Allah? (Rm.3:23 )
___________________________________________
2.     Apa akibat dosa manusia?
Rm.6:23 
___________________________________________
Yes. 59:2 
___________________________________________

3.     Dapatkah perbuatan baik menyelamatkan manusia berdosa? Mengapa?
Tit 3:5 
___________________________________________
Ef. 2:8-9 
___________________________________________
Yes. 64:6 
___________________________________________
4.     Apakah yang dilakukan Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa?
Yoh.3:16 
___________________________________________
5.     Bagaimana caranya memperoleh hidup kekal/keselamatan itu?
Yoh. 1:12 
__________________________________________
Ef. 2:8 
___________________________________________
1Yoh. 5:11-12 )
___________________________________________
6.     Apakah hidup kekal (keselamatan) itu dapat hilang? Mengapa?
Yoh. 10:27-30 
___________________________________________
Rm. 8:29-30 
___________________________________________
Ef. 1:13-14 
___________________________________________

Aplikasi
1.     Sudahkah kamu menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu secara pribadi? 
Jika belum, maukah kamu mengambil keputusan menerima Dia di dalam hatimu?
2.     Jika sudah, perubahan-perubahan apa sajakah yang telah kamu alami sejak kamu hidup di dalam Kristus?

Aksi
1.     Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.
2.     Bersyukur untuk anugerah keselamatan yang Allah berikan
3.     Bersaksi tentang Yesus kpd orang yg belum percaya (anggota keluarga, sahabat, dll)

Konfirmasi
Keselamatan itu gratis, tetapi bukan murahan karena dibayar dengan darah Kristus yang mahal”
— (Dietrich Boenhoeffer)

Jika salah masak nasi jadi bubur, akan menyesal 1 hari
Jika salah potong rambut, akan menyesal 1 bulan
Jika salah memilih pacar/tidak naik kelas, akan menyesal 1 tahun
Jika salah memilih pasangan hidup, akan menyesal seumur hidup
Tetapi jika kita salah memilih JURUSELAMAT, kita akan menyesal selama-lamanya
.

Dikutip dari: Buku Growing Up, Ayub Wahyono, 2011

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...