Matius 19:27
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah
meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami
peroleh?"
Petrus mempertanyakan apa yang akan dia peroleh dalam
mengikut Yesus. Petrus menghitung-hitung bahwa dia sudah melakukan banyak
hal... meninggalkan segala sesuatu demi mengikut Yesus. Jadi rasa-rasanya wajar
jugalah kalau dia pertanyakan soal upah dalam mengikut Yesus.
Kita juga mungkin bertanya seperti Petrus, apa yang kita
peroleh dalam mengikut Yesus. Seolah Petrus mewakili kita untuk bertanya-tanya apa untungnya ikut Yesus. Terlebih-lebih
mungkin saat kita merasa jenuh hidup melayani. Apalagi jika kita sedang
menghadapi tantangan dan persoalan dalam pelayanan. Barangkali ada
ketidakcocokan dengan teman sekerja di gereja atau dalam persekutuan.
Ketidaksepahaman dengan teman sekerja dalam pelayanan dapat membuat orang-orang
sedang siap-siap mau mundur, atau pelayanannya tidak efektif lagi.
Yang juga dapat membuat upah jadi persoalan kita dalam
melayani adalah karena merasa pelayanan adalah sekedar profesi atau pekerjaan
saja... bukan sebagai panggilan...
Jadi upahlah yang diharap-harap. Kehormatan dan pujian yang ditunggu-tunggu.
Tentu saja setiap hamba yang melayani layak dan pantas hidup
dari pelayanannya. Jemaat juga haruslah tahu dan murah hati memberi, tetapi
bagi setiap hamba-Nya haruslah waspada dan awasi diri... janganlah upah menjadi hal utama dalam melayani.
Kualitas pelayanan kita haruslah dijaga dan meningkat terus dan tidak
bergantung kepada upah.
Mari kita periksa diri. Mari kita sungguh-sungguh hidup melayani.
Biarlah kehidupan melayani kita didasarkan bahwa itu panggilan Allah yang sungguh mulia, bukan sekedar profesi. Dengan
demikian kita akan semakin murni dan dimurnikan hidup melayani... terbebas dari
"tekanan ingin upah" dalam
melayani.
S e m o g a ! !
Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar