11 Oktober 2019
Kolose 4:18
Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri.
Ingatlah akan belengguku. Kasih karunia menyertai kamu.
Dalam setiap tulisannya, Rasul Paulus selalu mengakhiri
dengan kata salam.
Dalam surat Kolose ini, Paulus megatakan bahwa salamnya dia tulis dengan tangannya sendiri.
Pernahkah kita menulis surat seperti ini dengan menyebutkan
bahwa salam kita tulis dengan tangan sendiri? Barangkali tidak... merasa tidak
perlu.
Paulus menekankan bahwa dia sungguh-sungguh menyampaikan salamnya.
Tidak basa-basi. Tidak formalitas. Tidak sekedarnya saja. Artinya bahwa Paulus
sungguh mengasihi dan merindukan jemaat Kolose... terlepas dari apakah jemaat
Kolose juga sungguh-sungguh merindukan Paulus, atau tidak. Mungkin saja ada
jemaat Kolose yang melupakan Paulus. Tapi Paulus beda.
Dengan salam yang sungguh-sungguh, juga berarti Paulus
senantiasa memohonkan agar Tuhan memberkati jemaat ini... dia katakan, "Kasih karunia menyertai kamu"
Para sahabat, marilah kita juga saling memperhatikan, saling
merindukan, saling memohon agar Tuhan memberkati kita, saling mengingat, saling
memberi salam agar kedekatan kita sungguh nyata dan memang perlu
dinyatakan.
Boleh jadi bahwa ketika kita memberi salam dengan tulus,
membuat orang-orang berbahagia dan merasakan sentuhan kasih Allah. Kalau memang
demikian, mengapa kita sering sulit menyampaikan salam dengan tulus dari hati
kita?
Mari kita lakukan itu.
Selamat belajar.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati kita senanriasa.
Amin
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar