Pertolongan Tuhanlah yang Kita Butuh


26 September 2019

Yohanes 5:5-9 
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.

Ada seorang yang sakit sudah cukup lama di tepi kolam Betesda. Dia menantikan air kolam itu bergoncang, tetapi sayangnya, dia tidak mampu masuk ke dalam kolam itu. Sudah selama 38 tahun dia seperti itu menunggu. 

Persoalan utamanya adalah tidak ada yang menolong... dia butuh bantuan untuk dipapah ke dalam kolam. Mungkin rasa sakitnyapun semakin parah jadinya.

Saat Tuhan Yesus bertanya kepadanya apakah dia mau sembuh, orang tersebut tidak menjawab secara eksplisit keinginannya untuk sembuh. Dia langsung menjawab kepada apa yang dia pikirkan sebagai kebutuhannya, yaitu adanya orang yang bersedia mengangkat dan memasukkan dia ke dalam kolam. 

Boleh jadi, ketika Tuhan Yesus menyapa dia, dia berharap Yesus mungkin akan bersedia menemani dan mendampingi dia. Ketika nantinya air kolam bergoncang, Tuhan Yesus yang akan mengangkat dia ke kolam. Pikiran dia seperti itu.

Akan tetapi Tuhan Yesus tidak perlu mendampingi dia menanti air kolam itu bergoncang. Dengan kuasa-Nya, langsung saja Tuhan Yesus menyembuhkan dengan cara-Nya. Tuhan Yesus berkuasa.

Tuhan mengenal kita. Dia menawarkan pertolongan dalam menghadapi kehidupan ini. Namun dalam mengatasi masalah, kita sering menghadapinya dengan cara kita. Mungkin sudah lama kita seperti itu. Atau kita sedang berharap ada orang-orang yang akan memberi pertolongan. 

Kita berharap sesuatu sesuai konsep yang kita bangun dalam pikiran. Kita berharap dan bergantung kepada sesuatu yang tidak pasti.

Memang kita dapat dan haruslah berupaya untuk memanfaatkan kebolehan dan kemampuan kita plus bantuan orang-orang tertentu untuk menghadapi masalah. Tetapi bila itu saja... tidaklah cukup. Kita butuh pertolongan Tuhan.

Oleh karena itu, mari kita percayakan hidup ini kepada Yesus sepenuhnya. Yesus PEMIMPIN kita.

Tuhan Yesus akan bertindak dan berbuat melebihi apa yang mampu kita pikirkan.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita.
Amin

Salam dan doa,
AlamtaSingarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...