Pasti Adil Pemberian Tuhan


16 Oktober 2019

Matius 20:15  
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

Kita tahu latar belakang ayat di atas, yaitu ada seorang tuan pemilik kebun anggur mencari para pekerja. Telah disepakati berapa upah pekerja tersebut. 

Waktu memulai bekerjanya berbeda. Ada yang mulai dari pagi, ada yang dari siang, dan ada yang dari sore saat pekerjaan nyaris selesai.

Upah yang diberikan ke mereka sama besar secara kuantitas... tetapi tetap sesuai kesepakatan. Tidak ada perjanjian yang dilanggar oleh tuan kebun anggur. 

Hanya saja kemudian timbul rasa iri bagi yang merasa lebih berat bekerja sejak pagi. Ada pemikiran rasa tidak adil. Mereka protes. Lantas tuan berkata seperti ayat di atas.

Begitulah sering bagi kita yang bekerja dalam melayani Tuhan. Bisa jadi orang yang sudah lama melayani, merasa Tuhan tidak adil dalam memberi, lalu bertanya,  "Mengapa cuma segini bagian saya?" Lalu dibanding-bandingkanlah bagian kita dengan apa yang menjadi bagian orang lain... muncullah kata: tidak adil.

Marilah kita berhenti berpikir tentang upah dalam melayani. Yakinlah bahwa Allah Maha Adil. Semua kasih karunia. Kita yang tidak layak ini diberi kesempatan melayani, sungguh itu anugerah semata.

Tentang hal ini, Rasul Paulus berkata dalam
1 Korintus 9:18
Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Karena itu mari kita fokuskan hati kita untuk melayani. Profesi kita juga adalah pelayanan. Karir dan jabatan kita yang tinggi adalah tanggung jawab pelayanan. Kaum ibu yang sibuk di rumah mengurus rumah tangga adalah pelayanan. Rendahpun kedudukan kita di kantor, itu adalah pelayanan. Bisnis kita adalah pelayanan. Semua aktifitas yang kita lakukan adalah pelayanan. Bagi kita mestinya bekerja bukanlah sekuler... pekerjaan dan melayani Tuhan menjadi satu paket

Kita diingatkan bahwa dasar kita bekerja bukanlah apa yang akan kita peroleh, meski memang itupun penting. Utamanya adalah keseriusan kita... kualitas kerja kita. 

Pandangan kitalah yang sering error dalam memandang profesi dan pelayanan yang sering dilihat dan dikaitkan hanya dari sisi upah dan apa kata orang, padahal bagi Tuhan: seorang sopir bus adalah sama saja mulianya dengan direktur perusahaan bus itu... asalkan serius dan sungguh-sungguh dalam bagiannya masing-masing.
Puji Tuhan !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita dalam profesi dan dalam seluruh aktifitas kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...