13-Feb-2018
Yohanes 15:8
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak
dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”
Seorang petani menanam dua pohon mangga, satu ditanam di halaman
rumah dan satu lagi di dekat gerbangnya. Bibit mangga itu berasal dari jenis
yang sama.
Setelah beberapa lama, mangga yang dekat gerbang berbuah dan
rasanya sangat enak, tetapi pohon di halaman tidak berbuah. Mangga yang berbuah
itu dapat dinikmati, bahkan para tetanggapun selalu kebagian bila tiba
musimnya.
Petani itu berpikir mungkin belum saatnya pohon mangga yang
di halaman itu berbuah. Namun setelah ditunggu-tunggu beberapa musim berganti,
tetap saja pohon yang di halaman itu tidak berbuah, hanya daunnya saja
bertambah lebat.
Pohon mangga di dekat gerbang itu selalu saja menjadi
pembicaraan orang yang lewat karena buahnya memang luar biasa banyaknya dan
rasanyapun istimewa, sebaliknya pohon di halaman tidak menjadi perhatian orang.
Kalau ada orang yang datang ke kampung itu dan ditanya dimana rumah petani
tersebut, maka orang akan menjawab, “Rumahnya
itu... yang di dekat gerbangnya ada pohon manga enak itu”
Petani itu menjadi terkenal karena buah mangganya manis dan
ranum. Mangga manis sudah menjadi ICON
petani itu, artinya kalau bicara soal mangga enak, orang langsung ingat petani
itu. Manisnya buah mangga petani itu sudah menjadi standar dan ukuran. Bahkan
ada orang berkata, “Jika ingin tahu buah
mangga yang enak, cobalah buah mangga petani itu.”
Sebagian besar pohon, yang diinginkan adalah buahnya. Dari
buahnyalah pohon paling gampang dikenal. Di antara pohon sejenis, maka pohon
yang buahnya paling enak akan ditandai dan jadi rebutan.
Begitulah halnya dengan manusia. Dalam interaksi dengan
sesamanya, maka yang dapat menjadi perekat dan akan lama diingat adalah buah
kehidupannya... perilakunya... bagaimana dia memperlakukan orang...
kata-katanya yang membangun...kepedulian dan rasa empatinya ke orang lain...
ketulusannya dalam berbuat sesuatu... kesantunannya ketika bertegur sapa... dan
sebagainya. Semua hal ini adalah buah-buah kehidupan dan bagi kita merupakan
suatu proses seumur hidup dimana kita mungkin banyak gagal juga.
Kita harus berbuah karena hal itu adalah kerinduan dan keinginan
Allah. Namun perlu diingat bahwa buah kehidupan tidak mungkin dihasilkan dengan
kekuatan sendiri, tetapi ada kekuatan khusus dari Tuhan Yesus bagi orang yang
merindukan berbuah dalam hidupnya.
Bila ingin hidup berbuah untuk memenuhi keinginan Allah...
maka akrablah dan melekatlah dengan kuat di dalam Kristus serta taatilah
firman-Nya sepenuh hati.
Selamat Belajar...
Selamat Bekerja
Selamat beraktifitas...
Selamat Melayani...
Tuhan melimpahkan damai dan sukacita bagi kita sekalian.
Biarlah semakin sempurna penyertaan-Nya bagi kita semua.
Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar