07-Sep-2018
Pengkhotbah 6:1-2
Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat
menekan manusia: orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan
kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang
itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain
yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.
Apakah kita memiliki banyak?
Terasa sulit menjawabnya, sebab banyak adalah relatif. Banyak
atau sedikit bergantung orangnya. Perasaan
terlibat menilai banyak atau sedikit.
Kalau kita memberi 100 ribu rupiah kepada seseorang,
banyakkah itu? Jika yang menerimanya orang kaya raya, mungkin tidak berarti
baginya. Uang itu mungkin dimasukkan begitu saja di kantongnya. Hilangpun tak
apa-apa baginya.
Tapi cobalah berikan uang Rp. 100.000 itu kepada orang tak
punya, terlebih dia lapar dan tidak cukup uangnya, maka pasti uang tersebut
sangat berharga baginya. Akan disimpan baik-baik. Mungkin dia ceritakan ke
orang lain bahwa dia mendapat kejutan besar.
Entahkan kita memiliki banyak atau sedikit, namun penting untuk
ditanyakan: "Apakah kita berbahagia
dan menikmati apa yang ada pada kita?"
Walau kita memiliki banyak, tapi bila kita tidak
menikmatinya... percuma juga.
Walau kita memiliki sedikit, tapi kita sangat
menikmatinya... tentu kita bahagia.
Walau semua kita cenderung ingin memiliki banyak bahkan
berlebih, dan selalu saja kita ingin dan berupaya agar nambah terus, namun
ingatlah bahwa yang utama dapat
menikmatinya.
Janganlah kiranya kita hanya mempunyai hak memiliki saja, namun biarlah kita dikaruniakan Allah hak menikmati.
Para sahabat, marilah kita menikmati hari ini dan hari-hari
selanjutnya dengan penuh sukacita bersama Tuhan. Jangan terlalu dipikirkan berapa jumlah, tapi fokuslah dengan
rasa syukur untuk menikmati apa yang Tuhan beri.
Pada akhirnya keeratan
kita dengan Tuhan adalah kunci untuk
kita dapat menikmati apa yang ada.
Puji Tuhan...
Selamat bekerja...
Selamat berkarya...
Selamat melayani...
Tuhan menyertai kita senantiasa.
Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun - Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar