Filipi 2 : 12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti
waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir.
Misalkan Evelyne (seorang warga Amerika) menikah dengan
seorang Indonesia. Atas permohonan kedua belah pihak keluarga, pemerintah
mengabulkan permintaan mereka agar Evelyne disyahkan menjadi warga negara
Indonesia.
Secara hukum Evelyne sudah sepenuhnya menjadi warga negara
Indonesia. Akan tetapi kebiasaan Evelyne masih seperti orang Amerika. Adat
istiadat dan pola kehidupan sehari-hari dalam status warga negara yang baru
masih banyak yang harus dipelajari.
Evelyne belum sepenuhnya menyukai masakan Indonesia yang
dirasakan dominan asin dan pedas. Adat istiadat masih amat canggung. Untuk itu
dia berusaha keras dan bergumul.
Sejalan dengan waktu, tahap demi tahap, sedikit demi sedikit
dia dapat melewati masa-masa yang sulit. Kepribadian dan pola hidupnya menjadi
semakin serupa dengan orang sekitarnya.
Tentu saja tidak mudah bagi Evelyne melalui itu semua,
tetapi berkat kesediaannya dan bantuan suaminya, akhirnya dia berhasil juga.
Sehingga status hukumnya yang sudah menjadi warga negara Indonesia semakin
dikukuhkan oleh kehidupannya yang menjadi semakin seperti orang Indonesia pada
umumnya.
Orang yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus,
statusnya sudah berubah dari manusia lama menjadi manusia baru (lahir baru). Memiliki status baru
tersebut adalah anugerah dan pemberian Allah semata-mata dalam Kristus.
Akan tetapi dalam kenyataannya, orang tersebut masih harus
berjuang untuk berubah dari pola hidup lama kepada pola hidup baru. Sisa
manusia lama dalam tabiat dosa harus ditinggalkan. Di sinilah banyak perjuangan
dan pergumulan yang dialami. Kita banyak mengalami jatuh bangun dalam upaya
mencapai apa yang dikehendaki Tuhan. Sama halnya dengan Evelyne bergumul dari
kebiasaan makan keju, harus makan sambel terasi... bahkan disuruh suaminya membuatnya.
Walau terasa berat, Allah meminta agar kita berjuang terus
dengan serius dalam status kita yang telah diselamatkan... Rasul Paulus
katakan: dengan takut dan gentar.
Panggilan kita adalah untuk hidup berkemenangan. Pola hidup
berkemenangan merupakan buah-buah pertobatan dari seseorang yang telah percaya
kepada Kristus, dan untuk itu haruslah rela dan mau membayar harga.
Tuhan akan memberi pertolongan agar kita dapat meraih hidup
berkemenangan itu. Masalah yang sering muncul adalah kita tidak bersedia dan
cenderung kembali kepada sifat manusia lama.
Marilah kita berubah dari hari ke hari dan tetaplah berjuang
bersama Tuhan untuk memiliki sifat manuisa baru sebagai tanda bahwa kita telah
percaya dan telah menerima Kristus.
Slamat Berlibur...
Selamat Beraktifitas...
Selamat Melayani...
Tuhan memberkati dan menyertai kita senantiasa. Amin
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar