09-Ags-2017
Pengkhotbah 9:10
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu
sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat
dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Dahulu ada salah satu mata pelajaran sekolah disebut sebagai
prakarya atau pekerjaan tangan.
Dalam pekerjaan tangan itu, para siswa disuruh membuat suatu karya... bekerja
menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat nyata dan ada manfaatnya.
Orang yang berbaik hati dan suka menolong disebut sebagai ringan tangan.
Orang yang tidak melakukan apa-apa disebut berpangku tangan.
Orang yang suka mengambil bukan haknya dijuluki panjang tangan.
Orang yang bekerja atau melakukan sesuatu atas perintah atau
suruhan diistilahkan dengan perpanjangan
tangan.
Masih ada istilah-istilah lain yang dikaitkan dengan tangan.
Tangan adalah simbol atau lambang bekerja, beraktifitas dan berusaha.
Pengkhotbah mengingatkan kita untuk tekun bekerja. Apa saja
yang dijumpai tangan untuk dilakukan agar dikerjakan dengan sekuat tenaga. Itu pesan penting.
Tenaga dan kapasitas kita tidak sama. Pekerjaan kita
berbeda-beda. Upah kerja kitapun tidak sama... ada yang besar dan ada yang
kecil (walau besar dan kecil relatif artinya). Tetapi persamaannya ada yaitu sungguh-sungguh.
Hendaknya keseriusan kerja tidak bergantung kepada besarnya
upah. Dalam pandangan Tuhan, orang yang upahnya kecil namun bekerja keras jauh lebih mulia dan terhormat daripada
orang yang ditempatkan di tempat basah berupah besar namun malas-malasan.
Bagi setiap anak-anak Tuhan mestinya tidak ada lagi istilah malas, meski memang sering itu jugalah
masalah yang sering kita hadapi.
Lebih lanjut Pengkhotbah mengatakan bahwa bekerja
sungguh-sungguh itu adalah sekarang,
selagi kita hidup. Pekerjaan tidak ada di dunia orang mati. Setelah mati tidak
lagi pekerjaan... yang ada adalah status
menunggu saja... menunggu datangnya HAKIM
AGUNG.
Makna lain yang mungkin agak berat untuk disebutkan (saya
minta maaf...), bahwa orang yang sehat fisiknya, namun malas bekerja dan tidak
serius dengan tanggung jawabnya adalah sebetulnya sudah berada di dunia orang
mati, walau dia masih tarik nafas. Dia hanyalah menghabis-habiskan sumber daya
alam saja.
Para sahabat... mari kita tekun bekerja. Biarlah tangan kita
bekerja efektif menghasilkan apa yang berguna bagi diri kita... bagi
keluarga... bagi masyarakat luas. Bekerja keras yang mendatangkan manfaat
adalah salah satu kehormatan hidup
dan itu berkenan di hadapan Tuhan.
Selamat bekerja...
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani...
Tuhan menyertai dan memberkati kita senantiasa.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar