Amsal 3:31-32
Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah
memilih satu pun dari jalannya,
karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, *tetapi dengan
orang jujur Ia bergaul erat.
2 Korintus 8 : 21
Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi
juga di hadapan manusia
Setelah nilai ujian diumumkan, seorang dosen sering
didatangi oleh beberapa mahasiswa yang ingin nilainya perlu ditinjau
kembali dengan harapan nilainya dapat naik menjadi lebih tinggi.
Ada mahasiswa yang mengatakan bahwa nilainya di ambang
batas, karena itu dia meminta agar dosennya memiliki hati yang bijaksana untuk dapat
mempertimbangkannya. Maksudnya sebenarnya agar nilainya dapat diperbaiki dan
diubah menjadi lebih tinggi dari BC (C+)
ke B.
Ada yang meminta agar diberikan kesempatan membuat tugas
tambahan agar nilainya naik, bahkan ada yang meminta dibuat ujian sekali
lagi.
Yahhhh... yang namanya usaha... begitulah...
Tetapi sekali ini sangat berbeda !
Suatu pagi, seorang dosen didatangi oleh seorang mahasiswa
perihal nilai ujiannya. Mahasiswa itu mengatakan bahwa dosennya itu salah
merata-ratakan nilainya. Mestinya nilai akhirnya 71, sehingga dapat AB (B+)
harusnya. Rupanya si dosen merata-ratakannya salah, kelebihan menjadi 81, sehingga dalam daftar nilai
mahasiwa tersebut memperoleh nilai A.
Si dosen tertegun dan kagum melihat mahasiswa tersebut
karena kejadian seperti ini amat langka. Biasanya kebanyakan berusaha dengan
cara apapun agar nilai naik, tetapi kali ini kok ada mahasiswa jujur dengan
risiko nilainya turun dari A ke AB (B+).
Kejujuran adalah suatu karakter yang menunjukkan apakah
seseorang dapat dipercaya atau tidak. Kejujuran adalah sikap yang membangun
nama baik dan reputasi seseorang.
Ada seorang pemimpin perusahaan yang selalu mengajarkan anak
buahnya untuk hidup jujur. Tetapi ketika telepon berdering, dia menyuruh
sekretarisnya untuk mengatakan bahwa dia sedang tidak ada di tempat. Rupanya
dia sedang malas dan tidak mau direpotkan bebicara dengan seseorang yang ingin
minta bantuan kepadanya.
Banyak orang berteriak dan berbicara soal kejujuran, tetapi
nyatanya justru dia melakukan kebohongan. Ada yang berani-beraninya menuliskan
namanya: Dr. Xxxxx Zzzzz,
tetapi sebetulnya dia tidak berhak atas gelar itu, karena memang tidak pernah
sekolah untuk beroleh gelar Doktor.
Apalah arti gelar Doktor kalau harus seperti itu.
Gelar Doktorkah segalanya?
Dengan Doktorkah kita naik level dan merasa diri
berharga?...
TIDAK !
Harga diri kita sesungguhnya besemayam di dalam NAMA BESAR
Yesus Kristus Tuhan.
Walau sering sulit jujur karena beresiko dan harus bayar
harga, namun marilah kita terus berjuang tanpa henti untuk hidup jujur dan
tulus di hadapan manusia, terlebih di hadapan Tuhan.
Orang yang jujur dan
tulus serta hidup berjuang dalam kebenaran akan dijuluki dan dikenang sebagai
sahabat Allah.
Puji Tuhan !!
Selamat belajar
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas
Selamat melayani
Tuhan berkati. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar