01-Jul-2017
Titus 2:12-15
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan
keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah
di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang
penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita
Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita
dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat,
kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan
segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.
Dua kata penting dalam nats di atas adalah mendidik dan merendahkan.
Tuhan mendidik kita agar memiliki sifat-sifat baik. Kita
dirindukan-Nya hidup sebagai anak-anak terang. Kita meninggalkan manusia lama.
Kita hidup bijaksana dan beribadah kepada Tuhan. Di sinilah letak wibawa kita,
yaitu di dalam perilaku. Jangan sampai orang merendahkan dan menganggap kita
rendah karena perilaku buruk.
Jangan pernah merasa malu dan merasa rendah dengan kondisi status sosial kita misalnya bila
jabatan tidak tinggi, gaji rendah, pekerjaan tidak prestis, kecerdasan
rata-rata, dan sebagainya. Bukan itu ukuran tinggi rendahnya kita dan bukan
pula kita pakai itu untuk mengukur orang lain.
Kita bersyukur karena nilai kita sangat teramat tinggi. Status kita adalah anak-anak Allah.
Jadi sebetulnya satu-satunya yang
membuat kita direndahkan dan memalukan adalah bila kita hidup tidak sesuai
dengan status kita sebagai anak Allah... bukan
karena status sosial.
Kemuliaan dan wibawa kita bukan dalam status sosial, tetapi
di dalam keharmonisan dan keserasian
hidup kita sebagai penyandang status anak-anak Allah.
Tentu kita tidak anti dengan status sosial yang baik. Kalau
boleh... baik jugalah memiliki status sosial yang tinggi kalau Tuhan beri dan
kitapun mau berusaha untuk itu. Sebab hal itu juga dapat dipakai untuk memberi
pertolongan kepada orang lain. Namun status sosial adalah sekunder dan
mengikuti di belakang... boleh terjadi dan boleh juga tidak, sebab itu adalah
pemberian dan bonus hidup saja dari Tuhan untuk dipakai di dunia singkat ini.
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani...
Tuhan senantiasa menyertai dan memberkati kita. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar