01-Nov-2017
Kisah Para Rasul 3:3-8
Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait
Allah, ia meminta sedekah.
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada
kami."
Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari
mereka.
Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi
apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret
itu, berjalanlah!"
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri.
Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke
dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Harapan dan keinginan seorang pengemis adalah sedekah.
Itulah yang terjadi ketika Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah. Mereka
bertemu dengan sorang pengemis yang lumpuh. Sambil bersujud, pengemis itu
mungkin mengarahkan tangannya berharap pemberian sedekah dari kantong Petrus dan
Yohanes. Namun sayang sekali kantong mereka kosong.
Hari itu adalah hari istimewa bagi pengemis tersebut. Dia
memang tidak beroleh sedekah karena Petrus dan Yohanes tidak memiliki uang.
Tetapi pengemis itu sembuh dari lumpuhnya. Dia bangkit memiliki pengalaman
baru... dapat berjalan pertama kalinya karena sejak lahir dia lumpuh. Setiap
hari dia harus diusung. Tetapi sejak hari itu dia dapat berjalan sendiri. Dia
pasti senang dan riang gembira pulang ke rumah tanpa harus dituntun.
Tentu ada banyak hal yang dapat dipelajari dari peristiwa
itu. Salah satu adalah dari sisi Petrus dan Yohanes.
Mereka ini tak punya sesuatu yang tampak mahal. Bayangkan
saja... mereka tak bisa memenuhi harapan seorang pengemis yang berharap sekedar
sedekah. Berapalah sedekah? Tentu sedekah tidaklah banyak. Uang receh saja.
Itupun tak bisa mereka beri.
Namun Petrus dan Yohanes dalam kesederhanaannya memiliki sesuatu yang tak ternilai. Mereka
adalah murid Yesus. Mereka adalah rasul. Mereka hamba Kristus. Walau mereka tak
punya emas dan perak untuk diberi, tapi mereka memiki sesuatu di atas harapan dan
tak terduga oleh pengemis itu... kesembuhan.
Mungkin kitapun tidak berkapasitas besar untuk memberi, tetapi dalam Yesus kita berarti. Walau
mungkin kita tidak dapat memberi emas
dan perak, bahkan mungkin kita tidak
diberikan Tuhan karunia untuk membuat orang lumpuh fisik dapat berjalan, namun
dalam nama Yesus...
• Kita dapat membangkitkan orang yang lumpuh hatinya untuk
bersemangat
• Kita dapat menghibur orang yang sedang berduka
• Kita dapat memulihkan keceriaan bagi orang yang bersedih
• Kita bisa menjadi sahabat bagi orang yang kehilangan
• Kita bisa menjadi penengah dan pendamai bagi orang yang
sedang berselisih.
• Bahkan paling
penting adalah kita memperoleh penghargaan karena dipercayakan menjadi saksi
Kristus untuk membawa jiwa kepada Yesus untuk diselamatkan.
Sungguh ada banyak hal yang dapat kita bagikan dari hidup
kita sehari-hari melebihi emas dan perak.
Tuhan memberi kesempatan bagi kita melakukan perkara ajaib
tak terpikirkan dan tak terduga melalui hidup kita. Syaratnya adalah kita tetap setia, taat dan terus bertumbuh dalam
pengenalan akan Yesus.
Teringat akan lagu sekolah minggu jaman dahulu...
Emas dan perak ku tak punya
Tapi yang ada kan kubri
Dalam nama Tuhan Yesus
Bangkit dan berjalanlah
Jalan lompat dan puji Tuhan
Jalan lompat dan puji Tuhan
Dalam nama Tuhan Yesus
Bangkit dan berjalanlah
π§π€π΅πΆπΌπ»πΉπ·πΊπΈ
Selamat belajar...
Selamat bekerja...
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani.
Tuhan Yesus memberkati kita.
Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar