02-Ags-2017
Markus 14:6
Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan
dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
Ketika ada seorang wanita meminyaki Yesus dengan minyak
narwastu yang mahal, orang-orang gusar, bahkan marah. Mereka menganggap
perbuatan wanita itu berlebihan. Mereka mengatakan pemborosan. Lebih baik minyak itu dijual saja dan uangnya diberikan
kepada orang miskin. Seolah orang-orang ini peduli dengan kemiskinan dan peka
dengan derita orang.
Berbicara soal kepedulian dan kepekaan kepada orang
miskin... tertandingikah Yesus?
Bahkan nyawa-Nya Dia serahkan.
Kalau kita tanya orang yang gusar dan marah itu...
seandainya mereka memiliki minyak itu... apakah mereka akan menjualnya?, lantas
uangnya akankah diberikan kepada orang miskin? Belum tentu juga ! Jangan-jangan mereka depositokan saja.
Perempuan itu sudah memberi yang terbaik. Apa yang paling
berharga sudah diberikan kepada Yesus.
Sebagai seorang wanita, pastilah minyak narwastu itu sangat
berharga baginya. Kalau dia pakai, mungkin sedikit-sedikit saja disemprotkan ke
badannya agar tidak cepat habis. Mungkin saja minyak itu dia koleksi sebagai
barang berharga.
Namun minyak itu tidak ditahan-tahannya... ditumpahkan dan
dicurahkannya di atas kepala Yesus. Baginya hal ini sebagai bentuk
penghormatan, penghargaan dan persembahan kepada Yesus. Hal inilah yang tidak ditangkap dan tidak dimengerti
oleh orang-orang yang gusar dan marah itu.
Selanjutnya Tuhan Yesus merespons wanita itu dengan berkata
kepada orang-orang yang hadir di situ ...
Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya di mana saja Injil
diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk
mengingat dia." (Markus 14:9)
Ahhh... indah sekali perkataan Yesus... Luar biasa !
Bagi orang yang gusar dan marah itu... kapankah mereka akan
memberi yang terbaik kepada Yesus? Menyimak dan mempelajari kegusaran dan
kemarahan mereka, mungkin jawabnya: "kapan-kapan."
Para sahabat...
Bagaimana sikap hati kita kepada Yesus?
Apakah kita tergolong kepada wanita itu?
Ataukah seperti orang gusar dan marah itu?
Kapankah kita memberi dan mempersembahkan yang terbaik
kepada Yesus melalui harta dan talenta serta karunia kita?
Semoga jawabannya: "sekarang!",
BUKAN: “kapan-kapan".
Doa kita:
"Tuhan Yesus,
meski aku tidak seperti wanita itu membawa minyak narwastu yang mahal, tapi aku
akan membawa diri dan hatiku untuk melakukan apa yang terbaik setuju dengan
kehendak-Mu... Amin..."
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani...
Tuhan senantiasa menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar