29-Apr-2017
Ayub 1:21
"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan
telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil,
terpujilah nama TUHAN!"
Ucapan terpujilah
nama Tuhan biasanya keluar ketika kita mengalami hal-hal yang menguntungkan
dan menyenangkan, atau ketika impian kita terkabulkan. Juga pada saat kita
kagum akan sesuatu. Tentu hal itu baik dan seharusnyalah demikian.
Namun Ayub mengucapkan, "Terpujilah
nama Tuhan" setelah kehilangan harta dan anak-anaknya. Tentulah
kehilangan harta dan anak membawa hati yang perih di hati Ayub. Pastilah
keadaan seperti itu tidak diinginkannya. Tentulah dia terperanjat dan kaget.
Dalam kekagetannya itulah dia berseru terpujilah
nama Tuhan.
Bila kita kaget akan sesuatu, apa yang keluar dari mulut
kita mengekspresikannya?
Kalau menyenangkan... ya mungkin seperti Ayub. Kalau hal
yang merugikan mungkin keluhan.
Apa yang memampukan Ayub seperti itu sebagai teladan bagi
kita?
Kita lihat bagaimana kepribadian ayub pada awal kisahnya...
Ayub 1:1
Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah
dan menjauhi kejahatan.
Kita lihat pujian Tuhan terhadap Ayub...
Ayub 1:8
Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau
memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang
demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi
kejahatan."
Ada 4 hal disebutkan tentang Ayub, yakni:
1. Saleh
2. Jujur
3. Takut akan Allah
4. Menjauhi kejahatan.
Itulah kelengkapan kepribadian Ayub.
Kepribadian seperti itulah yang membuat namanya menghiasi
Alkitab dan akan terus menjadi topik yang dibahas sepanjang masa, termasuk
dalam tulisan sederhana ini.
Tuhanpun membanggakan Ayub dengan kepribadiannya yang
istimewa.
Pertanyaannya adalah: Setelah kita lahir baru menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita, meski kita tidaklah seperti Ayub, apakah ada hal-hal yang membuat Tuhan
bangga dengan kita? Atau kita sama saja dengan orang-orang yang belum lahir
baru?
Mari kita renungkan?
Biarlah kita terus mengejar 4 hal dalam hidup ini: kesalehan, kejujuran, takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan.
Para sahabat yang kekasih...
Selamat bekerja.
Selamat berlibur bagi yang berlibur
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Allah Bapa memberkati dan menyertai kita senantiasa. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar