01-Ags-2017
Amsal 12:16
Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak,
yang mengabaikan cemooh.
Ada dua kontras sifat yang dikatakan oleh Salomo yaitu bodoh dan bijak.
Dalam hal ini arti bodoh dan bijak tidak dikaitkan dengan
kecerdasan otak dan gelar akademik, tetapi dihubungkan dengan sikap.
Orang yang capaian akademiknya bagus dapat saja tetap bodoh
dan kehadirannya menggelisahkan orang.
Orang tanpa gelarpun kehadirannya dapat membawa ketenangan,
kedamaian dan meneduhkan.
Orang yang mudah sakit hati dan tanpa pikir panjang langsung
marah mengekspesikan kekesalannya dikatagorikan sebagai orang bodoh. Mudah
disulut. Gampang terbakar dan cepat panas hati serta berlama-lama di situ. Mudah
panik dalam situasi yang dianggapnya tidak
untung. Emosional.
Orang bijak digambarkan sebagai orang yang bersabar. Pemaaf.
Orang yang bersikap tenang dan mampu menahan emosinya walau diperlakukan tidak
baik... itulah ciri bijak.
Masihkah kita dalam era kebodohan dengan gampang meledak?
Ataukah kita sudah naik kelas ke tingkat-tingkat kumpulan
orang bijak?
Sulit memang menahan diri untuk tidak marah ketika hak kita
diabaikan, tidak dianggap, direndahkan, disepelekan, dikata-katai, dikasari,
dibohongi, tidak dibela padahal kita benar, dan sebagainya. Tapi inilah materi test bijak itu dengan banyak ragam dan
bentuknya.
Maukah kita naik? Ke sanakah arah kita sekarang?
Atau tetap saja, bahkan turun?... JANGAN !!!
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani...
Tuhan senantiasa menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar