16-Mei-2017
1 Timotius 2:1-2
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan
ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar
kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
Salah satu yang tidak boleh kita lupa adalah berdoa syafaat.
Mengingat orang lain dengan kebutuhan mereka dalam doa kita, tidak hanya
kebutuhan mereka yang akan dipenuhi Tuhan, namun dengan berdoa, hubungan kita
dengan orang yang kita doakan rasanya semakin dekat. Doa memperkecil jarak di antara kita.
Selanjutnya kita juga diingatkan agar berdoa untuk negara
dan bangsa. Kita berdoa untuk pemimpin kita. Walau kita tidak berperan langsung
dalam pemerintahan, namun kita dapat berperan melalui doa. Melalui doa kita
membawa persoalan bangsa kita kepada Tuhan.
Kalau saya amati dalam berdoa syafaat, sering sekali doa
untuk negara adalah yang terakhir. Doa untuk negara sering merupakan doa
pelengkap saja. Jika sudah berdoa untuk bangsa dan negara bersiaplah sebentar
lagi akan ada kata amin mangakhiri
doa kita... doapun selesai. Kebiasaan ini perlu diubah. Terutama saat ini, doa
kita untuk bangsa Indonesia adalah prioritas.
Mari kita semakin menyadari betapa perlunya kita berdoa bagi
para pemimpin kita. Agar para pemimpin
kita dilawat Tuhan. Agar para pemimpin diberi hikmat dan kemampuan serta
perlindungan untuk memimpin dengan adil dan baik dalam kebenaran. Dengan
demikian kita beroleh ketenangan dan ketenteraman berbangsa.
Saran dan kritisi yang membangun bagi pemimpin kita adalah
penting dan baik, namun sejalan dengan itu dukungan doa kita amatlah
perlu.
Para sahabat... mari kita menjadi semakin peduli dengan
bangsa kita... minimal dalam doa kita.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita.
Tuhan tetap melindungi negara kita. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar