13-Apr-2017
1 Timotius 1:15
Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus
datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka
akulah yang paling berdosa
Tidak baik memandang diri rendah. Haruslah kita merasa diri
kita berharga. Begitulah mungkin semestinya pandangan kita terhadap diri
sendiri.
Akan tetapi dalam hal bagaimana Allah telah menyelamatkan
kita oleh anugerah-Nya, kita haruslah merasa diri kita begitu hina. Kita
haruslah merasa tidak layak. Kita merasa betul-betul telah jatuh.
Dalam menerima anugerah-Nya itu, kita merasa bahwa kita
telah terpuruk oleh dosa-dosa. Tidak ada yang baik dalam diri kita. Bahkan
Rasul Paulus mengatakan, "Akulah
yang paling berdosa"
Merasa diri paling berdosa di hadapan Allah akan membuat
kita semakin menghargai anugerah-Nya...
akan membuat kita merendahkan diri dan
hati kita serendah-rendahnya di hadapan-Nya.
Merasa dan menyadari keberdosaan kita yang mendalam membuat
kita merasa betapa butuhnya kita
akan pengampunan Allah yang sempurna. Kesombongan kita semakin dikikis.
Perasaan kehinaan kita yang amat dalam di hadapan Allah
membuat kita rela dan siap melayani Dia lebih sungguh. Kita akan lebih memahami
apa arti anugerah Allah. Kita akan semakin dituntun memiliki hati seorang hamba bukan hati seorang
tuan dalam pelayanan.
Kita tidak menuntut hak... karena sesungguhnya apa hak kita
di hadapan Allah? Adakah jasa kita kepada Tuhan? Kita tidak punya hak
apa-apa di hadapan Tuhan.
Semuanya anugerah.
Semuanya kasih karunia.
Semuanya pemberian.
Kita tidak layak,
tetapi dilayakkan Tuhan.
Para sahabat yang kekasih... marilah kita kembali
merenungkan betapa Allah mengasihi kita
yang hina dina ini oleh pengorbanan yang menakjubkan tumpahnya darah Yesus di Golgota.
Anugerah Allah telah menyelamatkan kita.
Terpujilah Dia kekal selamanya.
Selamat bekerja dan selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan memberkati. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar