21-Apr-2017
2 Korintus 5:10
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya
setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Kaum Ibu dulu di kampung suka mengambil berbagai jenis
binatang kecil di antara tumbuhan padi di sawah. Binatang tersebut semacam
serangga yang hidup dia air. Serangga itu dijadikan lauk dengan cara memasaknya
dengan bumbu khusus. Rasanya khas dan enak. Saat ini rindu rasanya makan nasi
pakai lauk itu.
Cara mengambilnya adalah sambil mencabut rumput, serangga
kecil yang menyelip di rumput ditangkapi atau memakai jaring. Lantas dimasukkan
ke dalam tabung yang terbuat dari bambu.
Binatang yang ada dalam bambu itu berebut lari ke luar.
Tarjadi saling sikut-menyikut... saling mendahului, saling mendorong dan saling
menginjak. Semua pada mementingkan diri sendiri cari selamat. Bahkan ada saling
menggigit.. saling melukai.
Para serangga itu tidak tahu bahwa mereka sebentar lagi akan
masuk menuju ke belanga semua.
Begitulah sering perilaku manusia... saling menjegal...
saling menjatuhkan... saling menjelekkan... saling membenarkan diri...
berpolitik kotor. Berlomba menuju ke tempat teratas. Mereka mungkin tidak sadar
bahwa sebentar lagi... cepat atau lambat... semuanya akan menghadap Penciptanya
bagaikan serangga masuk belanga untuk digodok dan dimasak.
Paulus mengatakan bahwa semua orang tanpa kecuali akan
menghadap Takhta Pengadilan Kristus.
Di sanalah akan terang-benderang disoroti bagaimana kita saat ini... ya... di
dunia ini.
Kita yang percaya bersyukur karena sudah dibebaskan dari
hukuman oleh darah Yesus. Ada jaminan kepastian keselamatan dalam Kristus. Puji
Tuhan... bahwa kelak yang duduk dalam pengadilan itu adalah Yesus Kristus...
kekasih jiwa... yang kita sembah saat ini. Dalam Takhta-Nya itulah nanti akan
bertekuk lutut semua orang.
Oleh sebab itu janganlah ambil tindakan seumpama serangga
itu. Janganlah berlomba-loma saling menjatuhkan demi singgasana dunia fana yang
akan layu pada saatnya. Tentu tidaklah dimaksudkan agar kita berdiam diri tidak
berjuang. Tetaplah berjuang dengan cara terhormat dan mulia. Milkilah cita-cita
tinggi dan buatlah itu dalam visi-misi
hidup untuk membangun... bukan dalam ambisi-ambisi tak murni untuk meraup.
Ibrani 9:27
Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja,
dan sesudah itu dihakimi.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus Hakim
Agung senantiasa melindungi, menjaga dan memberkati kita. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun - Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar