01-Feb-2017
Yakobus 1:19
Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang
hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga
lambat untuk marah.
Kecenderungan kita sering adalah berkebalikan dengan apa kata ayat di atas... kita sering lambat
mendengar namun cepat berkata-kata dan cepat marah.
Mendengar
berhubungan dengan menerima nasihat. Dengan menerima nasihat kita akan lebih
bijak... dan itu berkaitan dengan kedalaman jiwa dan kerendahan hati.
Berkata-kata
berhubungan dengan pengungkapan apa yang ada di dalam hati dan pikiran. Orang
sering dinilai dari kata-kata dan ucapannya.
Kata-kata tepat menyejukkan dan dapat membangun. Akan
tetapi kata-kata sembarangan meruntuhkan dan dapat merusak hubungan. Kemarahan
berhubungan dengan kekecewaan, kekesalan, rasa tidak suka dan sebagainya.
Kata-kata yang belum keluar dari mulut masih menjadi milik kita. Tapi kata-kata yang sudah
keluar, sudah menjadi milik umum.
Bayangkan jika kata-kata itu kosong apalagi menyakitkan. Walau mungkin masih
tersedia fasilitas kata MAAF, namun
kata-kata buruk dapat membekas. Oleh sebab itu Yakobus berkata lambatlah berkata-kata, artinya kita
diajak agar tidak sembarang tergesa-gesa berbicara... pikir dahulu.
Mau mendengar dan menerima nasihat membawa suasana damai dan
kebaikan. Berkata-kata berlebihan apalag diwarnai rasa marah... akan membawa
kekacauan dan ketegangan.
Kita berperan penting menghadirkan suasana damai maupun
suasana tidak nyaman. Oleh sebab itu marilah kita lebih bijak menempatkan diri
kita dengan setiap kata-kata kita. Terlebih-lebih biarlah setiap kata dan ucapan
kita membuat orang mengenal SIAPA
yang kita percayai yaitu Yesus Kritus.
Alangkah indahnya bila kata-kata kita mendekatkan dan
membawa jiwa datang kepada Yesus... SEMOGA...
Para sahabat yang kekasih...
Selamat bekerja dan selamat berkarya...
Selamat melayani...
Tuhan Allah menyertai dan memberkati kita. Amin...
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar