Garam Tawar atau Asin



20-Jan-2018

Matius 5:13  
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Jika masakan enak, maka yang dipuji sering adalah juru masaknya, atau jenis masakannya. Tidak pernah dipuji garamnya. Padahal tanpa garam, masakan apapun akan hambar. 

Coba saja suruh ahli masak membuat gulai tanpa garam, maka semua jenis masakannya tidak termakan. Pada saat itu orang yang makan akan berkata, _"Mana garamnya?"_ Atau orang mungkin berkomentar lucu dengan berkata, "Woii... garamnya masih di Medan!" Orang-orangpun akan mencari-cari garam.

Garam tidaklah terlalu mahal, tapi penting. Di setiap rumah tangga pasti ada garam. Bayangkanlah jika tidak ada lagi garam di dunia ini... apa komentar kita?

Tuhan Yesus berkata, "Kamu adalah garam....."

Oleh karena itu marilah kita tetap berfungsi memberi rasa dan arti dimanapun kita berada. 

Untuk menggarami dan memberi arti hidup kepada orang lain, maka tidak usah hiraukan apa kata orang, tak perlu pujian apa-apa dan tak usah dirasa-rasa apapun tanggapan orang kepada kita. 

Bagi kita sudah cukup dan bersyukur bila kita dapat memenuhi apa kata Tuhan Yesus Kristus yaitu menjadi garam. Karena itu terpenting bagi kita mestinya adalah memenuhi apa kata Tuhan Yesus. 

Kalau pesan Yesus sudah dapat kita lakukan... ya sudah. Kalau Tuhan Yesus sudah tersenyum melihat kita... wah... apalagi sebetulnya yang lebih penting dibandingkan dengan senyuman Yesus bagi kita?... tidak ada!.

Sebab itu tetaplah doakan dan usahakan agar asinnya kita tetap ada dan tak pernah berubah.

Selamat berlibur...
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani...

Tuhan memberkati. Amin

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...