25-Jan-2018
Kisah Para Rasul 20:35b
Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.
Dalam mencari pekerjaan, sebagian besar orang mendasarkan
pilihan dengan pertimbangan yang mana gajinya lebih besar, dan ini tentu wajar.
Hal itu menunjukkan betapa pentingnya uang... betapa uang
dan harta akan terus dicari orang sebanyak-banyaknya.
Dari begitu banyak orang yang giat bekerja dan berusaha,
hanya sebagian kecil saja mungkin yang memang karena hobby bekerja, tetapi
masih saja lebih banyak karena didorong oleh keinginan mendapatkan uang lebih
banyak dan lebih banyak. Semua orang ingin KAYA.
Apakah salah kalau kita ingin kaya?
Apakah pengertian kita tentang orang kaya?
Apakah kaya dinilai sebatas nominal yang dimiliki?
Apakah kita orang kaya?
Miskinkah kita?
Secara prinsip orang
kaya adalah orang yang bila memberi, dia TIDAK MERASA KEHILANGAN.
Berapapun dan apapun yang kita miliki, jika berat memberi...
jika pada saat memberi dan hal itu terus menerus menjadi beban pikiran bahkan
merasa susah karena merasa ada yang terhilang, itu artinya bahwa kita masih berada di bawah garis kemiskinan.
Sebaliknya walau kita hanyalah berkapasitas memiliki sedikit
tetapi ketika memberi kita merasa TIDAK KEHILANGAN, bahkan ada rasa damai dan
sukacita, itu menunjukkan bahwa kita orang kaya... sudah bebas dari garis kemiskinan karena tidak ada perasaan
kurang.
Kaya artinya melimpah dan miskin artinya kekurangan.
Berapapun harta milik kita, tidaklah hal itu menunjukkan
apakah kita kaya atau misikin, karena kaya itu relatif pengertiannya.
Beda-beda pemahaman kita tentang kaya dan miskin dan berbeda
pula pemahaman kita dengan apa yang ada di dalam hati Tuhan soal kaya dan
miskin.
Dengan berapapun jumlah harta kita saat ini, kita dapat
digolongkan orang kaya dan kita dapat juga digolongkan orang miskin...
bergantung siapa yang menilai. Jawabannya sesungguhnya terpulang kepada
penilaian Allah dan hati kita turut menilainya juga. Penting sikap hati dan
bagaimana kita mampu mengelola harta titipan Tuhan yang ada pada kita.
Marilah kita kelola seluruh titipan Tuhan pada kita dan
kaitkanlah dengan kehidupan kekal. Bila seluruh apa yang kita miliki berkaitan
dengan kekekalan, maka itulah nilai sesungguhnya atas setiap kepemilikan
kita... itulah kekayaan sesungguhnya.
Karena dikatakan lebih berbahagia memberi dari pada
menerima... dan memberi berarti kita kaya... marilah kita jadikan diri kita menjadi orang kaya... kaya dengan
kebajikan.
Di hadapan Tuhan ternyata kaya tidak bergantung kepada nominal, tetapi terhadap sikap dan
kemurahan hati yang rela memberi.
Selamat belajar...
Selamat bekerja...
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani...
Tuhan menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar