28-Jan-2017
Hagai 2:8
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman
TUHAN semesta alam.
Kalau datang pencuri dan di meja ada nasi lengkap dengan
lauk-pauknya dan ada emas, pastilah emas itu yang terlebih dahulu diambil.
Kecuali kalau dia lapar betul, mungkin nasi itupun diambil juga.
Mengapa?
Jawabannya tentulah karena emas lebih mahal. Meskipun emas
tidak dapat dikonsumsi seperti nasi, tetapi Emas dan perak sering disimbolkan
sebagai lambang kekayaan dan kehormatan... bukanlah sepiring nasi.
Manusia dapat hidup tanpa emas, tetapi tidak bisa tanpa nasi
atau jenis makanan lainnya. Walau begitu, tetap saja emas yang diutamakan.
Banyak orang menyimpan hartanya dalam bentuk emas. Daerah yang banyak mengandung
emaspun sering diperebutkan.
Melalui Nabi Hagai, Tuhan berkata bahwa emas dan perak
kepunyaan-Nya. Kemegahan dan kehormatan serta kemuliaan ada pada Allah, sebab
Dia pemiliknya.
Para sahabat, tentulah wajar dan sangat normal kita ingin
emas dan perak di dunia ini. Janganlah manjadi manusia aneh dengan mengatakan,
"Aku tak butuh emas dan perak". Kita dipersilahkan mencari emas dan
perak sebanyak-banyaknya dan sepuasnya kalau memang bisa dan caranya harus
terhormat. Namun kita diingatkan agar jangan
lupa mencari emas dan perak
sesungguhnya di dalam Tuhan.
Hal ini diingatkan agar jangan sempat nanti di suatu saat
kita menyesal dan berkata sia-sia dengan emas dan perak yang banyak yang telah
kita cari-cari dan peroleh selama ini, sementara emas kekal ternyata tidak dimiliki... sayang sekali...
Selamat berlibur.
Bagi yang bekerja, selamat bekerja...
Selamat melayani...
Allah SUMBER emas dan
perak kekal menyertai dan memberkati kita senantiasa. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar