Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu
dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali
tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan
engkau."
Semua kita butuh uang. Salah satu yang kita harapkan dari
pekerjaan kita adalah uang. Besarnya upah atau gaji sering menjadi pertimbangan
penting bahkan hal utama ketika orang memilih pekerjaan. Posisi atau status
sosial seseorang sering dihubungkan dengan berapa banyak uangnya.
Pernah saya ditanyakan seseorang mobil apa yang saya miliki.
Ketika saya beritahu, orang itu bilang mengapa tidak membeli mobil _Xxxxxx_
saja? Dia sebutkan jenis mobil yang menurut saya mobil bagus, tapi belum
memungkinkan saat ini... tak apalah...
Begitulah gambaran orang-orang sekitar kita betapa uang
menduduki posisi penting dalam hidup ini.
Kalau kita tidak berhikmat, kitapun bisa ikut arus dengan
memandang uang segala-galanya. Bahkan pertemananpun bisa-bisa didasari dan dibangun
serta berlanjut atas dasar uang.
Firman Tuhan mengingatkan kita untuk lebih bijak memandang
uang dengan mengatakan jangan menjadi hamba uang.
Tentu saja tidak salah mencari uang sebanyak-banyaknya.
Kalau bisa jadi kaya raya tentu sangat baik sekali, jangan tolak!. Dengan uang
banyak kita bisa lebih berpotensi untuk mencukupi apa yang diperlukan... untuk
menolong orang... untuk menyokong pelayanan... untuk menjadi berkat dan
memberkati.
Ingatlah!, bahwa uang juga dipakai Allah sebagai sarana
kita untuk pelayanan. Pelayanan butuh uang. Pelayanan perlu ongkos.
Selayaknyalah orang-orang yang dikaruniakan Tuhan kekayaan menjadi mitra Allah
dalam ladang-Nya. Betapa hebatnya orang-orang yang punya banyak uang memiliki
kemurahan hati memberi untuk pekerjaan Tuhan. Apresiasi haruslah dialamatkan
kepada mereka disertai doa agar Tuhan tetap dimuliakan melalui kelimpahan hidup
mereka.
Jadi persoalannya bukanlah memiliki banyak uang. Justru bila
kekurangan uanglah yang sering membawa masalah.
Persolannya adalah kita harus memiliki pandangan dan sikap
yang benar terhadap uang.
• Uang adalah sarana atau alat.
• Uang tidak boleh merajai hati kita.
• Uang tidak boleh menggantikan posisi Tuhan dalam hati
kita.
Kalau memiliki uang banyak bersyukurlah dan gunakan uang
dengan bijak. Jangan merasa selesai masalah dengan banyaknya uang terkumpul.
Ingatlah bahwa di sekitar kita ada banyak orang yang kekurangan. Berbagilah !
Kalau hanya memiliki uang pas-pasan atau dalam posisi
kurang, tetaplah bersyukur. Cukupkan diri dengan apa yang ada. Bijaklah
memakai uang. Jauhi pemborosan. Bila ada kesempatan dan peluang baik untuk
mendatangkan uang, ambillah ! Jangan malas dan jangan berpangku tangan. Rajin
dan bertekunlah bekerja. Rejeki pasti Tuhan cukupkan bagi orang yang tekun
bekerja dan mau berusaha, sebab dikatakan dalam surat Ibrani di atas bahwa Tuhan tidak membiarkan dan tidak meninggalkan kita.
Tak terbantahkan bahwa Tuhan memelihara dan memberkati
anak-anak-Nya yang rajin dan bertekun serta berusaha. Tuhan tidak suka melihat
orang malas. Dia tidak ingin kita menyerah terhadap keadaan. Dia mau kita maju
dan pantang menyerah.
Asalkan kita setia kepada Tuhan dan tekun berusaha, maka
sukses dan keberhasilan menjadi bagian kita.
Puji Tuhan !
Selamat belajar...
Selamat bekerja...
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani...
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar