Cukupkanlah Dirimu dan Percayalah

18-Jan-2018


Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Semua kita butuh uang. Salah satu yang kita harapkan dari pekerjaan kita adalah uang. Besarnya upah atau gaji sering menjadi pertimbangan penting bahkan hal utama ketika orang memilih pekerjaan. Posisi atau status sosial seseorang sering dihubungkan dengan berapa banyak uangnya. 

Pernah saya ditanyakan seseorang mobil apa yang saya miliki. Ketika saya beritahu, orang itu bilang mengapa tidak membeli mobil _Xxxxxx_ saja? Dia sebutkan jenis mobil yang menurut saya mobil bagus, tapi belum memungkinkan saat ini... tak apalah...
Begitulah gambaran orang-orang sekitar kita betapa uang menduduki posisi penting dalam hidup ini. 

Kalau kita tidak berhikmat, kitapun bisa ikut arus dengan memandang uang segala-galanya. Bahkan pertemananpun bisa-bisa didasari dan dibangun serta berlanjut atas dasar uang.

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk lebih bijak memandang uang dengan mengatakan jangan menjadi hamba uang.

Tentu saja tidak salah mencari uang sebanyak-banyaknya. Kalau bisa jadi kaya raya tentu sangat baik sekali, jangan tolak!. Dengan uang banyak kita bisa lebih berpotensi untuk mencukupi apa yang diperlukan... untuk menolong orang... untuk menyokong pelayanan... untuk menjadi berkat dan memberkati. 

Ingatlah!, bahwa uang juga dipakai Allah sebagai sarana kita untuk pelayanan. Pelayanan butuh uang. Pelayanan perlu ongkos. Selayaknyalah orang-orang yang dikaruniakan Tuhan kekayaan menjadi mitra Allah dalam ladang-Nya. Betapa hebatnya orang-orang yang punya banyak uang memiliki kemurahan hati memberi untuk pekerjaan Tuhan. Apresiasi haruslah dialamatkan kepada mereka disertai doa agar Tuhan tetap dimuliakan melalui kelimpahan hidup mereka.

Jadi persoalannya bukanlah memiliki banyak uang. Justru bila kekurangan uanglah yang sering membawa masalah. 

Persolannya adalah kita harus memiliki pandangan dan sikap yang benar terhadap uang. 
• Uang adalah sarana atau alat. 
• Uang tidak boleh merajai hati kita. 
• Uang tidak boleh menggantikan posisi Tuhan dalam hati kita. 

Kalau memiliki uang banyak bersyukurlah dan gunakan uang dengan bijak. Jangan merasa selesai masalah dengan banyaknya uang terkumpul. Ingatlah bahwa di sekitar kita ada banyak orang yang kekurangan. Berbagilah !

Kalau hanya memiliki uang pas-pasan atau dalam posisi kurang, tetaplah bersyukur. Cukupkan diri dengan apa yang ada. Bijaklah memakai uang. Jauhi pemborosan. Bila ada kesempatan dan peluang baik untuk mendatangkan uang, ambillah ! Jangan malas dan jangan berpangku tangan. Rajin dan bertekunlah bekerja. Rejeki pasti Tuhan cukupkan bagi orang yang tekun bekerja dan mau berusaha, sebab dikatakan dalam surat Ibrani di atas bahwa Tuhan tidak membiarkan dan tidak meninggalkan kita.

Tak terbantahkan bahwa Tuhan memelihara dan memberkati anak-anak-Nya yang rajin dan bertekun serta berusaha. Tuhan tidak suka melihat orang malas. Dia tidak ingin kita menyerah terhadap keadaan. Dia mau kita maju dan pantang menyerah. 

Asalkan kita setia kepada Tuhan dan tekun berusaha, maka sukses dan keberhasilan menjadi bagian kita. 
Puji Tuhan !

Selamat belajar...
Selamat bekerja...
Selamat beraktifitas...
Selamat melayani...

Tuhan Yesus memberkati.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...