02-Jan-2018
Mazmur 103:1-2_
Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai
segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala
kebaikan-Nya!
Daud berseru kepada dirinya sendiri untuk memuji-muji Tuhan.
Dia memerintahkan dirinya untuk
memuji Allah.
Perhatian kita sering melihat apa yang belum ada, apa yang
masih kurang, apa yang sebetulnya bukan untuk kita, dan sebagainya.
Akibatnya kita menuntut terus, merasa kekurangan terus dan
merasa orang lain lebih beruntung... tidak plong hati ini memuji Tuhan.
Kita adalah kita dan
orang lain adalah orang lain. Kita tidak sama dalam banyak hal dengan orang
lain. Biarlah Tuhan memberikan apa yang Dia pandang layak bagi kita dan biarlah
Tuhan memberikan apa yang Dia pandang baik bagi orang lain.
Ukuran kasih sayang Tuhan bukanlah berdasarkan apa yang
dapat terlihat oleh mata saja. Kebaikan dan kasih-Nya melebihi apa yang dapat
kita pikirkan dan melampaui pandangan mata kita.
Kasih Tuhan terbesar adalah:
Dia telah mengangkat
dan menjadikan kita anak-anak-Nya. Kita menjadi pewaris Kerajaan Allah. Roh
Kudus ada dalam hati kita. Dia berdiam dalam diri kita. Dia membuat kita jadi
berharga. Kalau kita tidak di dunia bulat ini lagi nanti, kita akan kekal
bersama Dia.
Adakah yang lebih besar dari itu?
Dengan memuji Tuhan, kita dapat menyentuh hati
terdalamTuhan. Memuji Tuhan adalah obat manjur terhadap rasa kecewa, terhadap
segala bentuk kekhawatiaran dan kegentaran.
Oleh karena itu semestinyalah kita seperti Daud... mari
memerintahkan dan mengaktifkan segenap sel-sel tubuh kita tanpa syarat
apa-apa untuk senantiasa berkata:
Pujilah Tuhan
Pujilah nama-Nya
Jangan lupakan
kebaikan-Nya
Sungguh besar
Kau Allahku...
Sungguh besar
Kau Allahku...
Sungguh besar
Kau Allahku...
Sungguh besar
Kau Allahku...
Selamat beraktifitas..
Selamat melayani...
Tuhan memberkati dan menyertai kita.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar