14-Jan-2018
Filipi 2:4
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Ada seorang pelawak yang dalam lakonnya dibuat berwatak hanya bisa mendengar dan memahami jika yang dibicarakan soal uang.
Jika
bukan uang yang dibicarakan, maka dia akan tuli, walau suara lawan
bicaranya keras. Responsnya selalu saja salah jika konteks pembicaraan
bukan uang.
Apabila uang yang dimaksudkan, apalagi dia
diuntungkan di situ, maka pembicaraan nyambung, walau suara dibuat
perlahan. Bahkan bisik-bisik orangpun dia paham.
Dalam
beberapa hal kitapun mungkin sering berwatak seperti pelawak itu. Kita
hanya peka terhadap apa yang kita butuh dan apa yang kita mau. Jika
pembicaraan tidak ada sangkut pautnya dengan diri kita, maka kita tidak
berespons apa-apa... kita berdiam diri dan tidak bereaksi. Padahal
mungkin kita dibutuhkan, artinya sering kita tidak peka dengan suasana
dan keadaan orang-orang di sekitar kita.
Rasul Paulus
mengingatkan agar kita belajar tanggap terhadap sekeliling kita dan
berperan untuk sedapat mungkin berbuat sesuatu sehingga ada artinya
kehadiran kita.
Marilah kita belajar terus menerus untuk dapat menjadi berkat dan memberkati walaupun mungkin dalam skala kecil.
Berikanlah
apa yang dapat kita beri sesuai kapasitas dan kemampuan yang Tuhan
percayakan. Tidak harus materi, tapi juga mungkin berupa perhatian, doa,
perkataan membangun, tegur sapa yang baik, motivasi yang membangkitkan
semangat, dan sebagainya.
Semoga !
Pastilah ada dan pasti kita bisa. Hanya saja kita sering menutup diri dan tidak mau direpotkan.
Selamat hari Minggu...
Selama Beribadah...
Selamat melayani...
Tuhan menyertai dan memberkati kita. Roh Kudus menuntun dan membimbing kita.
Amin.
Teriring salam dan doa,
AlamtaSingarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar